Poppy Dharsono di Indonesia Fashion Week 2023. (Sumber foto: JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti)

Profil Desainer Poppy Dharsono, Fashionista Berjiwa Bisnis

23 September 2023   |   12:00 WIB
Image
Nirmala Aninda Manajer Konten Hypeabis.id

Like
Kemunculan perancang busana ready-to-wear di Indonesia baru dimulai pada akhir 1970-an ketika budaya pop sangat mempengaruhi cara orang berpakaian. Di antara nama-nama tersebut, ada Poppy Dharsono, salah satu nama yang mungkin Genhype ingat ketika membahas mode dalam negeri.

Putri sulung dari delapan bersaudara ini sudah tidak asing lagi dengan dunia mode sejak dia dibesarkan di rumah di mana ibunya sering menerima pakaian hasil jahitan tangan dari tetangganya.

Baca juga: Dorong Kulit Garut Naik Kelas, Poppy Dharsono Bawa Koleksi Leather ala Ekspertis Italia

Sebelum dikenal sebagai perancang, nama Poppy lebih dulu dikenal sebagai model dan peragawati era 1970-1980. Wajahnya juga kerap menghiasi sampul majalah mode Indonesia. Poppy juga pernah berakting dalam film Matinya Seorang Bidadari (1971) sebagai pemeran utama. Di luar dunia modelling, dia juga diketahui pernah berpartisipasi dalam festival tari Indonesia di Paris dan festival fotografi di Arles, Prancis.

Poppy menyukai mode sejak kecil, tapi setelah lulus SMA ia memutuskan untuk belajar sinematografi di Jakarta dan melanjutkan studi ke Paris di mana ia bertemu dengan fotografer Prancis, Ratna-Cartier Bresson. Saat itu, dia tidak menyadari bahwa pertemuan ini akan mengubah jalur kariernya dari sinematografi kembali ke dunia mode yang glamor.

Lulusan ESMOD Paris pada 1977 ini kemudian kembali ke Indonesia untuk memulai karir sebagai desainer. Genhype mungkin mengamati bahwa Poppy kerap memasukkan warisan Indonesia ke dalam desainnya lewat wastra indah seperti batik, songket, dan lurik.

“Pada 1977, baru lulus dari ESMOD Paris, saya kembali ke Jakarta dan memulai perusahaan desain fesyen saya sendiri. [Saat itu] hanya ada lima mesin jahit, tapi ini merupakan usaha pertama saya sebagai wirausaha dan langkah pertama saya menuju kemandirian total! Tahun 1980 membawa saya ke tingkat yang lebih tinggi dengan menjadi mitra utama di pabrik garmen!” tulisnya dalam sebuah unggahan di Instagram pada 2020 silam.
 


Poppy lebih dulu menitikan kariernya di bidang mode sebagai pebisnis loh, Genhype. Pada 1980, dia bersama empat kawannya bermitra dengan mendirikan sebuah perusahaan garmen yang diberi nama PT Rana Sankara, yang memproduksi denim tanpa merek untuk dipasarkan ke Amerika Serikat dan Eropa. Dari sini, bisnis dan mode berjalan beriringan.

Jika dibandingkan dengan perancang Indonesia lainnya, pendiri LaSalle College Jakarta dan Sekolah Mode Poppy Dharsono ini memiliki desain dan gaya tersendiri. Sambil berupaya memadukan unsur Indonesia dengan gaya desain fesyen internasional, Poppy selalu mengambil inspirasi utama dari warisan budaya Indonesia dengan perpaduan apik antara modern dan klasik.

Dengan menggunakan teknik yang dipelajarinya di Paris, Poppy memastikan keseimbangan antara pengaruh barat dan timur serta pengaruh feminin dan maskulin pada rancangannya. Karya-karyanya tak hanya diperagakan di Indonesia tapi juga di pagelaran bergengsi di sejumlah negara Asia dan Eropa, termasuk Moscow Fest Edition-Russian Creative Week yang diselenggarakan pada Juli 2023.

Konsep deluxe pret-a-porte yang segar serta keahliannya dalam menciptakan desain pakaian melejitkan namanya sebagai seorang perancang ternama di kalangan elit. Jasanya sangat diminati oleh selebritas Indonesia serta para tokoh penting dalam pemerintahan.

Pada 1991, Poppy merambah dunia kosmetik dan parfum sebagai produk pelengkap untuk memperkuat lini fesyennya, seperti yang dilakukan rumah mode internasional seperti Chanel, Versace, Yves Saint Laurent, dan lainnya.

Dia juga merupakan salah satu dari lima perancang Indonesia yang mendirikan Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) pada 22 Juli 1993. Bersama dengan Peter Sie, Iwan Tirta, Pia Alisyahbana dan Harry Darsono, asosiasi ini menyatukan para perancang serta pengusaha untuk menjadikan mode Indonesia sebagai industri yang mumpuni.

Anggota APPMI juga fokus menekuni kearifan lokal daerah masing-masing, dibuatkan rancangan, dan nantinya diperagakan dalam pagelaran mode yang diadakan rutin setiap tahun. 

Wanita kelahiran Garut 8 Juli 1951 ini juga sempat terjun ke dunia politik. Pada 2008, Poppy mencoba mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Tengah melalui Partai Kebangkitan Bangsa dan jalur independen, tetapi tidak berhasil memenuhi persyaratan. Setelah itu, ia mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah RI mewakili Provinsi Jawa Tengah dan berhasil terpilih untuk periode 2009-2014. Pada periode 2014-2019, Poppy kembali mencoba mencalonkan diri sebagai anggota DPD RI, tapi kalah. Sejak saat itu, ia memutuskan untuk mengakhiri karier politiknya. 

Perannya sebagai salah satu pelopor modernisasi pada industri mode Indonesia turut membuat Poppy dipercaya untuk mengemban sejumlah jabatan penting di antaranya presiden komisaris PT Rana Sankara, presiden komisaris PT Indotex LaSalle College International,  serta komisaris PT Panin Asset Management.


Indonesia Fashion Week

 

Indonesia Fashion Week 2023. (Sumber foto:

Indonesia Fashion Week 2023. (Sumber foto: JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti)

Ketika membahas Indonesia Fashion Week (IFW), kita tak bisa lepas dari nama Poppy Dharsono. Acara yang digagas oleh APPMI, pagelaran akbar ini merupakan langkah awal untuk mencapai target pengembangan industri mode Indonesia. IFW telah dirancang sejak 2011 dan menjadi mimpi industri mode dalam negeri selama dua dekade.

IFW bertujuan untuk mengangkat citra dan memajukan industri mode Indonesia baik di tingkat nasional maupun internasional. Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk membuka peluang bisnis bagi para pelaku industri mode.

Tidak hanya itu, IFW turut memberikan kesempatan kepada desainer-desainer muda dan berbakat Indonesia untuk memamerkan karya-karya mereka di panggung yang besar. Bukan hanya untuk desainer senior, tetapi juga menjadi platform untuk memajukan bakat-bakat baru.

Menurut Poppy, IFW telah berkembang pesat dan menjadi salah satu platform fesyen terbesar di Indonesia. Peragaan busana ini  menampilkan nilai-nilai budaya, kreativitas, semangat, bakat, dan bahan-bahan menakjubkan yang diterjemahkan dalam koleksi dinamis oleh perancang busana senior dan muda, serta bintang-bintang yang sedang naik daun dari industri fesyen Indonesia.

“Saya bangga melihat semangat tinggi dan kreasi inovatif seluruh desainer yang mampu menjaga Industri Kreatif Indonesia tetap berjuang di masa-masa penuh tantangan,” ujarnya.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla
 

SEBELUMNYA

5 Tip Memotret dengan Jernih di Kondisi Cahaya Silau Pakai Vivo V29

BERIKUTNYA

Hit Manis 90-an S'gala Rasa Cinta Fryda Lucyana Hadir di Platform Digital

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: