7 Fakta Kebakaran Museum Nasional yang Diduga Hanguskan Koleksi Replika
18 September 2023 |
20:57 WIB
Museum Nasional di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, terbakar dan hanguskan sejumlah koleksi. Hingga hari ini, Senin (18/9/2023), proses investigasi dan inventaris dampak dari insiden kebakaran tersebut masih berlangsung. Museum pun dinyatakan tutup untuk umum selama proses tersebut.
Berdasarkan keterangan resmi Museum Nasional Indonesia, insiden kebakaran terjadi pada Sabtu, 16 September 2023, sekitar pukul 20.08 WIB. Kebakaran bermula dari munculnya titik api di belakang gedung A. Saat itu juga, upaya pemadaman dengan berbagai stakeholder terkait dilakukan.
Baca juga: 5 Kasus Pencurian Kontroversial di Museum Nasional Indonesia
Api dinyatakan padam pada pukul 22.40 WIB. Situasi mulai terkendali meski api sempat memasuki beberapa ruang yang ada di gedung A. Berikut adalah fakta-fakta tentang kebakaran yang terjadi di Museum Nasional.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (BLU MCB) Ahmad Mahendra mengatakan bahwa insiden kebakaran melanda sebagian Gedung A. Di dalam Gedung A sendiri ada 21 ruangan berbeda.
Dari insiden kebakaran tersebut, ada enam ruangan di Gedung A yang terkena imbasnya. Adapun 15 ruangan lainnya di gedung A diklaim dalam kondisi terkendali. Sementara itu, ruangan pamer gedung B dan C juga sama sekali tidak terdampak. "Ada enam ruangan di gedung A yang terdampak, sedangkan 15 ruang lain tidak terimbas. Api tidak menyebar," ungkap Ahmad Mahendra di Museum Nasional, Minggu (17/9).
Menurut Mahendra, enam ruangan di gedung A berisi koleksi benda-benda prasejarah. Hingga kini, pendataan koleksi benda prasejarah yang terbakar masih terus dilakukan oleh petugas. Di sisi lain, selama pendataan, Mahendra juga belum mau mengungkap soal jenis benda di bagian prasejarah tersebut. Rincian potensi kerugian dan pengukuran dampak juga terus dilakukan intensif.
Namun, Mahendra mengatakan bahwa sebagian koleksi tersebut adalah replika. Adapun benda-benda lain yang ada diklaim masih dalam kondisi aman.
Beberapa waktu lalu, Museum Nasional kedatangan benda-benda repatriasi dari Belanda. Mahendra memastikan benda-benda tersebut dalam kondisi yang aman dan tak terdampak api. Sebab, koleksi tersebut disimpan di gedung lain yang jauh dari titik api. "Koleksi hasil repatriasi Belanda aman karena disimpan di lokasi yang jauh dari titik api," imbuhnya.
Kapolres Metro Jaya Jakarta Pusat Komarudin terus menyelidiki adanya kemungkinan unsur pidana dari insiden kebakaran ini. Pihaknya memastikan proses hukum akan ditegakkan mana kala ditemukan tindakan yang berpotensi memenuhi unsur pidana. Akan tetapi, fokusnya saat ini ialah tentang penyebab kebakaran dan munculnya titik api. Di sisi lain, juga berfokus mengevakuasi barang-barang yang bisa diselematkan.
Untuk mengurai permasalahan, pihak kepolisian sedang memeriksa 14 saksi. Saksi yang diperiksa adalah petugas keamanan hingga pekerja bangunan. Sementara itu, CCTV di sekitar lokasi kejadian juga telah diamankan. Harapannya, prosesnya akan segera menemukan titik terang.
Baca juga: Ini Kata Kepolisian Tentang Barang Koleksi Museum Nasional Indonesia di Gedung yang Terbakar
Setelah terjadi insiden kebakaran di sebagian Gedung A Museum Nasional Indonesia (MNI), kini fokus MNI adalah mengamankan benda-benda bersejarah. Mahendra mengatakan di titik lokasi telah terbentang dua police line dengan ukuran yang tebal. Ini dilakukan untuk melindungi agar tidak sembarang orang bisa masuk. Bahkan, petugas yang punya izin masuk pun tidak sembarangan bisa memegang benda-benda cagar budaya
Pihak MNI tetap menutup museum pada hari Minggu (17/9) dan hingga batas waktu yang belum ditentukan. Saat ini, Museum Nasional steril dari kunjungan wisatawan. Terlihat, sejumlah petugas kepolisian juga berjaga di pintu masuk utama di Jalan Merdeka Barat dan beberapa bagian strategis lain.
Baca juga: Begini Proses Pengamanan Benda Bersejarah Museum Nasional Usai Kebakaran
Editor: Dika Irawan
Berdasarkan keterangan resmi Museum Nasional Indonesia, insiden kebakaran terjadi pada Sabtu, 16 September 2023, sekitar pukul 20.08 WIB. Kebakaran bermula dari munculnya titik api di belakang gedung A. Saat itu juga, upaya pemadaman dengan berbagai stakeholder terkait dilakukan.
Baca juga: 5 Kasus Pencurian Kontroversial di Museum Nasional Indonesia
Api dinyatakan padam pada pukul 22.40 WIB. Situasi mulai terkendali meski api sempat memasuki beberapa ruang yang ada di gedung A. Berikut adalah fakta-fakta tentang kebakaran yang terjadi di Museum Nasional.
1. Posisi Kejadian
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (BLU MCB) Ahmad Mahendra mengatakan bahwa insiden kebakaran melanda sebagian Gedung A. Di dalam Gedung A sendiri ada 21 ruangan berbeda.Dari insiden kebakaran tersebut, ada enam ruangan di Gedung A yang terkena imbasnya. Adapun 15 ruangan lainnya di gedung A diklaim dalam kondisi terkendali. Sementara itu, ruangan pamer gedung B dan C juga sama sekali tidak terdampak. "Ada enam ruangan di gedung A yang terdampak, sedangkan 15 ruang lain tidak terimbas. Api tidak menyebar," ungkap Ahmad Mahendra di Museum Nasional, Minggu (17/9).
2. Koleksi yang Terbakar
Menurut Mahendra, enam ruangan di gedung A berisi koleksi benda-benda prasejarah. Hingga kini, pendataan koleksi benda prasejarah yang terbakar masih terus dilakukan oleh petugas. Di sisi lain, selama pendataan, Mahendra juga belum mau mengungkap soal jenis benda di bagian prasejarah tersebut. Rincian potensi kerugian dan pengukuran dampak juga terus dilakukan intensif.Namun, Mahendra mengatakan bahwa sebagian koleksi tersebut adalah replika. Adapun benda-benda lain yang ada diklaim masih dalam kondisi aman.
3. Nasib Koleksi Repatriasi Belanda
Beberapa waktu lalu, Museum Nasional kedatangan benda-benda repatriasi dari Belanda. Mahendra memastikan benda-benda tersebut dalam kondisi yang aman dan tak terdampak api. Sebab, koleksi tersebut disimpan di gedung lain yang jauh dari titik api. "Koleksi hasil repatriasi Belanda aman karena disimpan di lokasi yang jauh dari titik api," imbuhnya.
4. Investigasi Terus Berjalan
Kapolres Metro Jaya Jakarta Pusat Komarudin terus menyelidiki adanya kemungkinan unsur pidana dari insiden kebakaran ini. Pihaknya memastikan proses hukum akan ditegakkan mana kala ditemukan tindakan yang berpotensi memenuhi unsur pidana. Akan tetapi, fokusnya saat ini ialah tentang penyebab kebakaran dan munculnya titik api. Di sisi lain, juga berfokus mengevakuasi barang-barang yang bisa diselematkan.
5. 14 Saksi Diperiksa
Untuk mengurai permasalahan, pihak kepolisian sedang memeriksa 14 saksi. Saksi yang diperiksa adalah petugas keamanan hingga pekerja bangunan. Sementara itu, CCTV di sekitar lokasi kejadian juga telah diamankan. Harapannya, prosesnya akan segera menemukan titik terang.Baca juga: Ini Kata Kepolisian Tentang Barang Koleksi Museum Nasional Indonesia di Gedung yang Terbakar
6. Police Line di Titik Lokasi
Setelah terjadi insiden kebakaran di sebagian Gedung A Museum Nasional Indonesia (MNI), kini fokus MNI adalah mengamankan benda-benda bersejarah. Mahendra mengatakan di titik lokasi telah terbentang dua police line dengan ukuran yang tebal. Ini dilakukan untuk melindungi agar tidak sembarang orang bisa masuk. Bahkan, petugas yang punya izin masuk pun tidak sembarangan bisa memegang benda-benda cagar budaya
7. Ditutup untuk Umum
Pihak MNI tetap menutup museum pada hari Minggu (17/9) dan hingga batas waktu yang belum ditentukan. Saat ini, Museum Nasional steril dari kunjungan wisatawan. Terlihat, sejumlah petugas kepolisian juga berjaga di pintu masuk utama di Jalan Merdeka Barat dan beberapa bagian strategis lain.Baca juga: Begini Proses Pengamanan Benda Bersejarah Museum Nasional Usai Kebakaran
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.