Salihara Jazz Buzz Hadir Lagi, Undang Talenta Musik Jazz Berbakat Tanah Air
14 September 2023 |
07:38 WIB
1
Like
Like
Like
Komunitas Salihara Arts Center kembali akan menggelar Salihara Jazz Buzz, festival jazz tahunan yang menampilkan pilihan genre, komposisi dan presentasi konsep musik baru. Komunitas Salihara pun kembali membuka kesempatan dan mengundang para musisi termasuk grup jazz di Tanah Air untuk mempresentasikan musik mereka.
Sejak 2016, Salihara Jazz Buzz konsisten mengusung ide besar Jazz Sans Frontières, sebuah gagasan dan konsep musikal lintas-batas. Hal tersebut menjadikan Salihara Jazz Buzz sebagai salah satu acara yang cukup dinantikan oleh pemirsa seni Komunitas Salihara.
Baca juga: Kalian Para Musisi Jaz, Kuy Ikutan Open Call Salihara Jazz Buzz 2023
Undangan terbuka Jazz Buzz sendiri berawal sejak 2019 dengan harapan dapat membuka kesempatan seluas-luasnya kepada seluruh musisi muda Tanah Air untuk menambah warna dalam bermusik jazz. Undangan ini juga selaras dengan visi dan misi Komunitas Salihara yang selalu berupaya menawarkan sesuatu yang baru dan progresif.
Kurator Musik dan Tari Komunitas Salihara Tony Prabowo mengatakan jazz dalam kehidupan musik di Indonesia menjadi salah satu genre musik yang banyak peminatnya. Oleh karena itu, ajang Salihara Jazz Buzz hadir untuk memberikan tawaran kebaharuan akan genre tersebut.
"Kami berharap bisa memberikan suguhan yang segar, berkualitas, kebebasan berekspresi dan menawarkan konsep-konsep kebaharuan untuk masyarakat peminat musik dan seni seluas-luasnya, di tengah banyaknya festival-festival jazz di negeri ini," katanya dalam keterangan resmi.
Melalui undangan terbuka, Salihara Jazz Buzz memperluas proses kuratorial untuk mencari grup yang dapat menawarkan kebaharuan dalam musik jazz di dalam negeri. Bagi grup yang terpilih nantinya akan mendapatkan bantuan produksi maksimal Rp25 juta yang disesuaikan dengan besaran ensambel.
Selain bantuan produksi, Komunitas Salihara juga akan memberikan bantuan berupa fasilitas yang tersedia yakni ruang pentas dan fasilitas pendukung, promosi dan publikasi acara, dokumentasi, serta akomodasi di Wisma Salihara.
Untuk berpartisipasi dalam seleksi Salihara Jazz Buzz, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi diantaranya calon pendaftar adalah warga negara Republik Indonesia dan belum berusia 35 tahun pada 31 Desember 2023.
Selain itu, harus menampilkan materi konser paling sedikit empat karya baru, termasuk aransemen atau komposisi ulang yang mengandung unsur kebaharuan. Adapun, durasi konser antara 60-90 menit dengan format grup mulai dari 2 hingga 12 musisi.
Bagi musisi yang tertarik, dapat mendaftarkan dirinya dengan mengikuti prosedur yang tertera di laman salihara.org atau dengan membuka tautan bit.ly/undanganjazzbuzz2024. Periode pendaftaran akan dibuka hingga 16 November 2023. Perlu dicatat, undangan terbuka ini tidak berlaku untuk anggota keluarga inti karyawan Komunitas Salihara dan anggota Tim Juri.
Sebagai informasi, di perhelatan Salihara Jazz Buzz pada Februari 2023 lalu, terpilih tiga musisi melalui seleksi terbuka yakni Filipus Cahyadi, Guernica Quartet, dan Sandikala Ensemble. Ketiganya hadir dengan estetika masing-masing dalam menghadirkan nuansa baru musik jazz.
Sandikala Ensemble (SE) merupakan grup asal Yogyakarta dengan format yang banyak menggunakan instrumen gamelan. Grup SE menawarkan konsep yang lebih dalam pada improvisasi gamelan dan jazz.
Tidak sekadar mencampurkan instrumen gamelan dan instrumen lain yang biasa digunakan dalam jazz, melainkan mencari titik temu yang lebih dalam misalnya mengeksplorasi konsep pathetan dalam gamelan ke improvisasi yang lebih bebas.
Dalam kesempatan di Salihara Jazz Buzz, SE berkesempatan untuk berkolaborasi bersama musisi senior Sri Hanuraga dalam karya Hyperkembangan III dan Improvisation I, juga gitaris Gerald Situmorang.
Sementara Filipus Cahyadi Project (FCP) merupakan grup dengan format kuintet. Grup ini digawangi oleh Restha Wirananda (piano), Arini Kumara (selo), Kuba Skowronski (flute & tenor saksofon), Ferdinand Chandra (kontrabas & elektrik bas), dan Filipus Cahyadi (drum).
Adapun, Guernica Quartet (GQ) merupakan grup yang merepresentasikan karyanya lewat pencampuran berbagai genre musik dan instrumental yang beragam.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Sejak 2016, Salihara Jazz Buzz konsisten mengusung ide besar Jazz Sans Frontières, sebuah gagasan dan konsep musikal lintas-batas. Hal tersebut menjadikan Salihara Jazz Buzz sebagai salah satu acara yang cukup dinantikan oleh pemirsa seni Komunitas Salihara.
Baca juga: Kalian Para Musisi Jaz, Kuy Ikutan Open Call Salihara Jazz Buzz 2023
Undangan terbuka Jazz Buzz sendiri berawal sejak 2019 dengan harapan dapat membuka kesempatan seluas-luasnya kepada seluruh musisi muda Tanah Air untuk menambah warna dalam bermusik jazz. Undangan ini juga selaras dengan visi dan misi Komunitas Salihara yang selalu berupaya menawarkan sesuatu yang baru dan progresif.
Kurator Musik dan Tari Komunitas Salihara Tony Prabowo mengatakan jazz dalam kehidupan musik di Indonesia menjadi salah satu genre musik yang banyak peminatnya. Oleh karena itu, ajang Salihara Jazz Buzz hadir untuk memberikan tawaran kebaharuan akan genre tersebut.
"Kami berharap bisa memberikan suguhan yang segar, berkualitas, kebebasan berekspresi dan menawarkan konsep-konsep kebaharuan untuk masyarakat peminat musik dan seni seluas-luasnya, di tengah banyaknya festival-festival jazz di negeri ini," katanya dalam keterangan resmi.
Melalui undangan terbuka, Salihara Jazz Buzz memperluas proses kuratorial untuk mencari grup yang dapat menawarkan kebaharuan dalam musik jazz di dalam negeri. Bagi grup yang terpilih nantinya akan mendapatkan bantuan produksi maksimal Rp25 juta yang disesuaikan dengan besaran ensambel.
Selain bantuan produksi, Komunitas Salihara juga akan memberikan bantuan berupa fasilitas yang tersedia yakni ruang pentas dan fasilitas pendukung, promosi dan publikasi acara, dokumentasi, serta akomodasi di Wisma Salihara.
Untuk berpartisipasi dalam seleksi Salihara Jazz Buzz, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi diantaranya calon pendaftar adalah warga negara Republik Indonesia dan belum berusia 35 tahun pada 31 Desember 2023.
Selain itu, harus menampilkan materi konser paling sedikit empat karya baru, termasuk aransemen atau komposisi ulang yang mengandung unsur kebaharuan. Adapun, durasi konser antara 60-90 menit dengan format grup mulai dari 2 hingga 12 musisi.
Bagi musisi yang tertarik, dapat mendaftarkan dirinya dengan mengikuti prosedur yang tertera di laman salihara.org atau dengan membuka tautan bit.ly/undanganjazzbuzz2024. Periode pendaftaran akan dibuka hingga 16 November 2023. Perlu dicatat, undangan terbuka ini tidak berlaku untuk anggota keluarga inti karyawan Komunitas Salihara dan anggota Tim Juri.
Salihara Jazz Buzz. (Sumber gambar: Komunitas Salihara)
Sandikala Ensemble (SE) merupakan grup asal Yogyakarta dengan format yang banyak menggunakan instrumen gamelan. Grup SE menawarkan konsep yang lebih dalam pada improvisasi gamelan dan jazz.
Tidak sekadar mencampurkan instrumen gamelan dan instrumen lain yang biasa digunakan dalam jazz, melainkan mencari titik temu yang lebih dalam misalnya mengeksplorasi konsep pathetan dalam gamelan ke improvisasi yang lebih bebas.
Dalam kesempatan di Salihara Jazz Buzz, SE berkesempatan untuk berkolaborasi bersama musisi senior Sri Hanuraga dalam karya Hyperkembangan III dan Improvisation I, juga gitaris Gerald Situmorang.
Sementara Filipus Cahyadi Project (FCP) merupakan grup dengan format kuintet. Grup ini digawangi oleh Restha Wirananda (piano), Arini Kumara (selo), Kuba Skowronski (flute & tenor saksofon), Ferdinand Chandra (kontrabas & elektrik bas), dan Filipus Cahyadi (drum).
Adapun, Guernica Quartet (GQ) merupakan grup yang merepresentasikan karyanya lewat pencampuran berbagai genre musik dan instrumental yang beragam.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.