Ternyata Orang Sehat Tak Perlu Konsumsi Suplemen Makanan Genhype

Suplemen makanan, terutama yang mengandung vitamin C dosis tinggi belakangan ini jadi barang buruan masyarakat di tengah meningkatnya kasus Covid-19. Selain untuk mempercepat pemulihan bagi mereka yang terinfeksi, suplemen tersebut dipercaya mampu meningkatkan daya tahan tubuh.

Apakah memang suplemen makanan yang mengandung vitamin C dosis tinggi sedemikian ampuh untuk meningkatkan daya tahan tubuh bagi mereka yang kondisi tubuhnya baik-baik saja?

Karena seperti diketahui konsumsi suplemen tersebut menimbulkan berbagai efek samping. Mulai dari diare, peningkatan asam lambung, hingga gangguan ginjal apabila dikonsumsi dalam jangka panjang.

Ahli Gizi dr. Tan & Remanlay Institute dr. Tan Shot Yen menilai suplemen makanan, khususnya vitamin C sama sekali tidak diperlukan oleh tubuh orang yang sehat.

"Makan buah, [suplemen makanan] tablet hanya untuk pasien. Buah tidak hanya vitamin C, serat tidak larut adalah prebiotik dalam usus besar. Prebiotik subur, imunitas meningkat," katanya.

Kemudian khusus untuk vitamin C, menurut Tan, suplemen makanan yang beredar di pasaran kandungan vitamin C-nya terlampau tinggi dari kebutuhan harian yang ideal.

Kebanyakan suplemen makanan mengandung vitamin C lebih dari 100mg. Padahal kebutuhan harian vitamin C harian untuk laki-laki dan perempuan dewasa masing-masing hanya 90mg dan 75mg.

"Khusus untuk ibu hamil 85mg, menyusui 120mg, bagi mereka yang merokok ditambah 35mg lagi dari kebutuhan normal," paparnya.

Adapun, untuk menjaga daya tahan tubuh hal yang paling penting adalah memastikan asupan makronutrien dan mikronutrien seimbang. 

Kemudian yang tak kalah penting untuk menjaga daya tahan tubuh adalah istirahat dan olahraga yang cukup. Karena tak bisa dipungkiri banyak masyarakat urban yang nutrisinya sudah sangat baik tetapi kurang berolahraga dan waktu istirahatnya jauh dari kata ideal.



Editor: Indyah Sutriningrum