Epidemolog Perkirakan Kasus Covid Melandai pada Akhir September, Ini Syaratnya
29 July 2021 |
14:00 WIB
Penularan kasus Covid-19 hingga saat ini terbilang masih cukup tinggi ya Genhype. Berdasarkan data dari Satgas Covid-19, hingga Rabu (28/7/2021) jumlah kasus baru Covid-19 mencapai 47.791 sehingga akumulasi kasus Covid-19 mencapai 3.287.727 kasus.
Adapun kasus kematian bertambah 1.824 kasus sehingga sejak awal pandemi hingga saat ini tercatat 88.659 orang meninggal akibat Covid-19. Di sisi lain, jumlah pasien yang sembuh juga cukup baik bertambah 43.856 pasien sehingga sebanyak 2.640.676 orang sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Melihat kasus yang terus meningkat ini, masyarakat sering bertanya-tanya, kapan Covid-19 bisa berakhir atau paling tidak kasusnya bakal melandai?
Nah, terkait dengan hal ini, ada informasi penting dari Epidemolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman yang memprediksi kasus covid bakal melandai pada September dan pada Oktober sudah mulai mengalami kondisi seperti sebelum terjadinya gelombang kedua Covid-19
Namun Dicky menekankan bahwa penuruna kasus tersebut diperkirakan hanya terjadi di Pulau Jawa, Bali, dan Madura yang saat ini menjadi puncak episentrum. Hal itu mendorong kekhawatiran bahwa jika tidak ada penanganan serius di wilayah lain maka lonjakan kasus justru akan terjadi di wilayah lainnya di luar pulau tersebut.
“Memang Jawa Bali dan Madura bakal melandai tetapi karena Indonesia luas, jika tidak segera dicegah dan dimitigasi akan ada lonjakan di Sumatera, atau Kalimantan, Sulawesi dan Papua,” ujarnya, dalam konferensi virtual bertajuk Indonesia Industry Outlook 2021.
Lalu jika dilihat secara nasional, kapan kira-kira situasi ini akan berakhir ya? Nah, dalam hal ini Dicky cenderung melihat bahwa paling cepat kasus Covid akan berakhir pada pertengahan tahun depan atau paling lambat pada akhir tahun depan.
“Kalau di Jawa bisa menjaga situasi setelah Oktober, maka yang terjadi hanya letupan-letupan kecil saja, dengan syarat menjalankan program 3T (testing, tracing and treatment) dan protokol kesehatan 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas), dan vaksinasi harus dijaga. Namun di luar Jawa harus waspada memang secara kasus bisa tidak sebanyak di Jawa tetapi angka kematian bisa tinggi, ini yang harus diwaspadai,” tuturnya.
Editor: Roni Yunianto
Adapun kasus kematian bertambah 1.824 kasus sehingga sejak awal pandemi hingga saat ini tercatat 88.659 orang meninggal akibat Covid-19. Di sisi lain, jumlah pasien yang sembuh juga cukup baik bertambah 43.856 pasien sehingga sebanyak 2.640.676 orang sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Ilustrasi. (dok Bisnis/DUL)
Melihat kasus yang terus meningkat ini, masyarakat sering bertanya-tanya, kapan Covid-19 bisa berakhir atau paling tidak kasusnya bakal melandai?
Nah, terkait dengan hal ini, ada informasi penting dari Epidemolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman yang memprediksi kasus covid bakal melandai pada September dan pada Oktober sudah mulai mengalami kondisi seperti sebelum terjadinya gelombang kedua Covid-19
Namun Dicky menekankan bahwa penuruna kasus tersebut diperkirakan hanya terjadi di Pulau Jawa, Bali, dan Madura yang saat ini menjadi puncak episentrum. Hal itu mendorong kekhawatiran bahwa jika tidak ada penanganan serius di wilayah lain maka lonjakan kasus justru akan terjadi di wilayah lainnya di luar pulau tersebut.
“Memang Jawa Bali dan Madura bakal melandai tetapi karena Indonesia luas, jika tidak segera dicegah dan dimitigasi akan ada lonjakan di Sumatera, atau Kalimantan, Sulawesi dan Papua,” ujarnya, dalam konferensi virtual bertajuk Indonesia Industry Outlook 2021.
Lalu jika dilihat secara nasional, kapan kira-kira situasi ini akan berakhir ya? Nah, dalam hal ini Dicky cenderung melihat bahwa paling cepat kasus Covid akan berakhir pada pertengahan tahun depan atau paling lambat pada akhir tahun depan.
“Kalau di Jawa bisa menjaga situasi setelah Oktober, maka yang terjadi hanya letupan-letupan kecil saja, dengan syarat menjalankan program 3T (testing, tracing and treatment) dan protokol kesehatan 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas), dan vaksinasi harus dijaga. Namun di luar Jawa harus waspada memang secara kasus bisa tidak sebanyak di Jawa tetapi angka kematian bisa tinggi, ini yang harus diwaspadai,” tuturnya.
Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.