Novel Rebel of the Sands karya Alwyn Hamilton (Sumber gambar: Faber & Faber diolah)

Resensi Novel Rebel of the Sands, Cerita Fantasi Magis di Negeri Gurun

22 August 2023   |   06:00 WIB
Image
Indah Permata Hati Jurnalis Hypeabis.id

Unsur fantasi magis akrab dengan gaya penceritaan kisah negeri Eropa. Namun, bagi Genhype yang yang mulai bosan dengan kisah fantasi dari Benua Biru, kamu bisa menjajal pengawal trilogi segar dari buku karya Alwyn Hamilton berjudul Rebel of the Sand.

Rebel of the Sands adalah sebuah novel yang menawarkan eksplorasi cerita berlatar negeri gurun, yang akan memberi angin segar dalam karya bergenre fantasi magis. Dengan latar yang berbeda, tentu terdapat perbedaan tantangan yang diterima tiap-tiap karakter dalam novel ini.

Hamilton menjamah latar Arab sebagai gerbang utamanya meramu cerita. Dia membawa problematika patriarki lewat latar belakang ibu Amani yang dieksekusi mati setelah membunuh ayahnya yang pemabuk dan terus-terusan memaksa menginginkan anak laki-laki. 

Baca juga: Resensi Buku Kapten Hanya Ingin ke Dili, Sebuah Penyegaran yang Menarik

Dengan latar belakang kehidupannya yang buruk, Amani Al Hiza jelas gusar dan muak dengan kehidupan runyam di Dustwalk. Baginya, hidup di sebuah kota gurun yang tandus ini benar-benar menyiksa batin. Berbekal keberanian, Amani nekat memberontak. Apa pun dilakukannya untuk keluar dari dataran pasir yang mengenaskan. 

Premis yang terlihat sederhana ini mengawali trilogi karya Alwyn Hamilton, seorang penulis asal Kanada yang mencoba mendobrak latar belakang cerita fantasi magis.
 
Terlihat biasa di permukaan, dia sengaja membangun kisah Rebel of The Sands dengan tempo cerita yang lambat. Hingga beberapa halaman awal, tersempil kegilaan Amani yang tampak sangat benci dengan situasi kota.

Tinggal bersama paman dan bibi setelah orang tuanya mati tak lantas membuatnya bertenang diri. Ambisinya keluar dari Dustwalk tak terbendung lagi. Di sini, pembaca dibuat menentukan sendiri ekspektasi di balik kegelisahan Amani. Sampai halaman demi halaman terbaca, cerita mulai terkesan super intens dan menegangkan. 
 
Saat Amani berusaha mengumpulkan keberanian melawan tantangan, pembaca mula terjebak dengan dilema sang pemberontak. Rebel of The Sands mencoba membawa pembacanya pada situasi pelik yang dihadapi seorang wanita berusia 16 tahun.

Amani seakan-akan dipaksa dewasa oleh keadaan, jadi yang terdepan sebagai pahlawan negeri gurun. Pembaca akan ikut menelisik jalan Amani yang penuh bahaya lewat petualangan mendebarkan, termasuk taktik berpolitik hingga nuansa magis yang mengisi hampir setiap halaman buku ini. 

Baca juga: Resensi Buku Cerita Sentimentalisme Calon Mayat, Ulang-alik Fiksi & Realitas
 
Rebel of The Sands membuka pintu keberanian dan kekuatan wanita di dataran pasir. Novel ini memperlihatkan kehidupan rebel wanita belia dengan kemampuan menembak yang ingin menegakkan keadilan. Nilai-nilai mengenai perjuangan untuk bebas dibangun dengan cerita yang kompleks melalui penggambaran karakter yang kuat. Belenggu masalah yang dihadapi Amani tersirat secara detail dan bermakna.
 
Unsur magis baru terlihat saat Amani ingin keluar dari tindasan dan mencoba melihat takdir lain. Dia menyelinap, berpakaian seperti anak laki-laki dan mencoba kabur dari Dustwalk saat malam hari.

Ketika itu, dia bertemu dengan Jin, penjahat legendaris dengan segudang kekuatan magis yang besar. Bersama Jin, Amani melintasi gurun dengan perjalanan yang sangat berbahaya. Dari sinilah satu demi satu sisi magisnya terbangun. 
 
Amani dan Jin bertahan hidup, melawan banyak makhluk mitos, hingga membuka rahasia yang tak pernah terbayangkan. Jerih payah Amani tak hanya soal perjalanan secara harfiah, tapi tapak tilasnya menemui dirinya yang sesungguhnya. Bahwa Amani bisa menyikap penat sekaligus membuat perjalanannya terasa berharga. 

Motif Amani menentang tirani bengis para penguasa terpecah. Ada banyak sekali rahasia terdalam yang terkuak di luar Dustwalk. Pun banyak pelajaran yang didapat Amani dalam perjalanan hidupnya melintasi gurun. 
 
Baca juga: Resensi Buku Para Pengunjung Dini Hari, Kisah tentang Dunia yang Ditinggali Perempuan

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Review Bird Box Barcelona, Malapetaka Bagi Pembuka Mata

BERIKUTNYA

Euforia Festival Musik Meningkat, Musik Nostalgia dan Rock Paling Populer

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: