Diikuti 46 Negara, Cek Program Unik Olimpiade iGeo ke-19 yang Dihelat di Bandung
09 August 2023 |
15:21 WIB
1
Like
Like
Like
International Geography Olympiad (iGeo) akhirnya digelar di Bandung, Jawa Barat setelah ditunggu-tunggu penggemar. Ajang kompetisi Olimpiade Geografi Internasional itu dihelat secara luring dengan mempertemukan total 117 siswa dari 46 negara di dunia.
Indonesia tahun ini terpilih menjadi tuan rumah penyelenggara iGeo 2023 ke-19 setelah tahun lalu digelar di Prancis. Kompetisi geografi internasional jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) ini dilaksanakan pada tanggal 8-14 Agustus 2023.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim pun turut mengapresiasi pagelaran internasional tahunan itu. Tidak hanya kepada tim Indonesia, tetapi seluruh peserta iGeo ke-19 agar mereka bangga dapat ambil andil di kompetisi sains bergengsi dunia.
Dalam keterangan tertulis, Nadiem mengungkap menang ataupun kalah, para peserta olimpiade iGeo harus tetap menikmati kompetisi. Pasalnya, lewat ajang tersebut mereka dapat membangun relasi dengan banyak orang dari berbagai negara lain di dunia.
“Kompetisi ini akan membuat kalian bertemu dengan orang-orang yang belum pernah kalian temui sebelumnya, serta berpotensi membina persahabatan seumur hidup kalian. Hal itu akan bertahan lebih lama daripada medali,” katanya.
Sementara itu, Co-Chair International Geographical Union (IGU) Olympiad Task Force, Susan Lomas, mengungkapkan bahwa mempelajari studi geografi, bakal menjadikan seseorang belajar tentang dunia, masyarakat dan lingkungan.
Hal itu menurutnya akan membuat peserta mengambil posisi sebagai orang dewasa dalam masyarakat. Sehingga nantinya ketika menemukan masalah yang lebih rumit, mereka dapat dengan mudah memahami hal tersebut secara lebih terbuka. "Belajar geografi juga untuk membangun kepercayaan diri dalam menantang [pemikiran] yang berbeda di masyarakat," katanya.
Dihelat sepekan, iGeo 2023 di Indonesia juga akan berbeda dengan pelaksanaannya di negara-negara lain. Jika biasanya pelaksanaan iGeo hanya satu poin saja, di Indonesia dikembangkan menjadi tiga poin. Oleh karena itu ini juga akan menjadi momen pertama setelah tiga tahun acar itu berlangsung secara daring.
Adapun keunikan iGeo tahun ini adalah bakal ada International Expo iGeo 2023 dengan tema Creative Community for Inclusive Economy Development. Kemudian ada juga lokakarya guru untuk meningkatkan mutu dan kualitas para guru, dan terakhir diselenggarakan program Night at Museum bagi para peserta.
Selain melaksanakan kompetisi dan pertemuan-pertemuan, seluruh peserta nantinya juga akan diundang untuk melakukan ekskursi. Termasuk kunjungan wisata dan atraksi budaya di sekitar Kota Bandung, meliputi Museum Geologi, Tangkuban Perahu, dan NuArt Sculpture Park yang dikenal sebagai ruang seni dan budaya Jawa Barat.
Tak hanya itu, di setiap pelaksanaan iGeo juga akan ditemui maskot yang diciptakan oleh tiap negara. Adapun pada penyelenggaraan tahun ini, Indonesia memperkenalkan maskot Marcapada sebagai Maskot iGeo 2023. Marcapada dalam etimologi bahasa berarti 'bumi' dalam bahasa Sunda.
Maskot tersebut dikembangkan dari ikon khas Bandung dan Jawa Barat yang diambil dari fauna khas yaitu: Maung Lodaya, karena Bandung/Jawa Barat menjadi tuan rumah iGeo 2023. Oleh karena itu, Maung Bandung juga berperan sebagai tuan rumah yang ramah, muda dan energik lewat simbol bola dunia di tangannya.
Adapun, iGeo tahun ini diikuti negara seperti Armenia, Australia, Azerbaijan, Republik Belarus, Belgia, Bosnia dan Herzegovina, Brazil, dan Bulgaria. Kemudian ada juga Kanada, China, Denmark, Estonia, Finlandia, Prancis, Hungaria dan masih banyak lagi.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Indonesia tahun ini terpilih menjadi tuan rumah penyelenggara iGeo 2023 ke-19 setelah tahun lalu digelar di Prancis. Kompetisi geografi internasional jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) ini dilaksanakan pada tanggal 8-14 Agustus 2023.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim pun turut mengapresiasi pagelaran internasional tahunan itu. Tidak hanya kepada tim Indonesia, tetapi seluruh peserta iGeo ke-19 agar mereka bangga dapat ambil andil di kompetisi sains bergengsi dunia.
Dalam keterangan tertulis, Nadiem mengungkap menang ataupun kalah, para peserta olimpiade iGeo harus tetap menikmati kompetisi. Pasalnya, lewat ajang tersebut mereka dapat membangun relasi dengan banyak orang dari berbagai negara lain di dunia.
“Kompetisi ini akan membuat kalian bertemu dengan orang-orang yang belum pernah kalian temui sebelumnya, serta berpotensi membina persahabatan seumur hidup kalian. Hal itu akan bertahan lebih lama daripada medali,” katanya.
Scenes from the iGeo 2023 Geography Olympiad opening ceremonies.
— Paul VanZant (@PaulVangeog) August 9, 2023
177 competitors from 46 nations in Bandung, Indonesia.
Go Canada pic.twitter.com/2oDYmPrrni
Sementara itu, Co-Chair International Geographical Union (IGU) Olympiad Task Force, Susan Lomas, mengungkapkan bahwa mempelajari studi geografi, bakal menjadikan seseorang belajar tentang dunia, masyarakat dan lingkungan.
Hal itu menurutnya akan membuat peserta mengambil posisi sebagai orang dewasa dalam masyarakat. Sehingga nantinya ketika menemukan masalah yang lebih rumit, mereka dapat dengan mudah memahami hal tersebut secara lebih terbuka. "Belajar geografi juga untuk membangun kepercayaan diri dalam menantang [pemikiran] yang berbeda di masyarakat," katanya.
Dihelat sepekan, iGeo 2023 di Indonesia juga akan berbeda dengan pelaksanaannya di negara-negara lain. Jika biasanya pelaksanaan iGeo hanya satu poin saja, di Indonesia dikembangkan menjadi tiga poin. Oleh karena itu ini juga akan menjadi momen pertama setelah tiga tahun acar itu berlangsung secara daring.
Adapun keunikan iGeo tahun ini adalah bakal ada International Expo iGeo 2023 dengan tema Creative Community for Inclusive Economy Development. Kemudian ada juga lokakarya guru untuk meningkatkan mutu dan kualitas para guru, dan terakhir diselenggarakan program Night at Museum bagi para peserta.
Selain melaksanakan kompetisi dan pertemuan-pertemuan, seluruh peserta nantinya juga akan diundang untuk melakukan ekskursi. Termasuk kunjungan wisata dan atraksi budaya di sekitar Kota Bandung, meliputi Museum Geologi, Tangkuban Perahu, dan NuArt Sculpture Park yang dikenal sebagai ruang seni dan budaya Jawa Barat.
Tak hanya itu, di setiap pelaksanaan iGeo juga akan ditemui maskot yang diciptakan oleh tiap negara. Adapun pada penyelenggaraan tahun ini, Indonesia memperkenalkan maskot Marcapada sebagai Maskot iGeo 2023. Marcapada dalam etimologi bahasa berarti 'bumi' dalam bahasa Sunda.
Maskot tersebut dikembangkan dari ikon khas Bandung dan Jawa Barat yang diambil dari fauna khas yaitu: Maung Lodaya, karena Bandung/Jawa Barat menjadi tuan rumah iGeo 2023. Oleh karena itu, Maung Bandung juga berperan sebagai tuan rumah yang ramah, muda dan energik lewat simbol bola dunia di tangannya.
Adapun, iGeo tahun ini diikuti negara seperti Armenia, Australia, Azerbaijan, Republik Belarus, Belgia, Bosnia dan Herzegovina, Brazil, dan Bulgaria. Kemudian ada juga Kanada, China, Denmark, Estonia, Finlandia, Prancis, Hungaria dan masih banyak lagi.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.