Menilik Makna di Balik Gaya Busana Ganjar, Anies, & Prabowo
03 August 2023 |
21:30 WIB
Sejumlah bakal calon presiden memiliki gaya yang unik dan khas dalam berbusana. Tak ayal tampilan busana para kandidat orang nomor satu di Indonesia tersebut menarik perhatian masyarakat dan tentunya simpatisan. Ternyata ada makna di balik gaya mereka lho, Genhype.
Menurut Desainer Lisa Fitria, gaya busana bacapres seperti Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto menjadi fenomena baru menjelang pemilihan umum (Pemilu) 2024. Hal ini tidak lepas dari para calon pemilih yang didominasi generasi Z dan milenial.
“Sekarang populasi pemilih yang generasi milenial di atas 50 persen sehingga bacapres atau parpol mempunyai konsultan yang mau grab anak-anak Milenial. ang paling gampang dimasukkin untuk personal branding melalui gaya fesyen,” tuturnya saat ditemui di Kafe Sunyi, Barito, Jakarta, Kamis (3/8/2023).
Lisa menyebut pola pikir voters yang didominasi milenial dan Gen Z jauh berbeda dengan generasi sebelumnya. Sulit untuk menggaet mereka dengan cara konvensional. Nah, fesyen dengan style yang memiliki ciri khas bisa menjadi strategi baru yang bisa digunakan untuk memantik perhatian pemilih muda ini.
Menurut Wakil Ketua Indonesian Fashion Chamber ini, beberapa bacapres sudah memiliki konsultan fesyen atau fashion stylish untuk menyesuaikan pakaian yang dipakai baik saat hadir dalam acara formal maupun informal. Alhasil, mereka memiliki busana yang menjadi ciri khas dan bisa menjadi medium untuk menyampaikan pesan atau menggambarkan kepribadiannya. Gaya berpakaian juga mempengaruhi pesona atau karisma mereka.
Contohnya saja Ganjar Pranowo yang mengenakan kemeja garis hitam putih vertikal dalam beberapa kesempatan. Lisa menganalisis garis tersebut tidak lepas dengan kepribadian Gubernur Jawa Tengah itu yang tegas dan lugas. “Pak Ganjar itu orangnya to the point. Hitam putih itu ingin melambangkan ketegasan beliau,” ujarnya.
Ciri khas Ganjar makin menonjol dengan rambut putihnya. Lisa menilai uban tersebut justru membuatnya lebih fashionable. Berpindah ke Anies, bacapres yang diusung Partai NasDem sempat tampil menggunakan topi baret. Lisa berpendapat, Anies ingin membuat statement topi baret yang identik dengan topi tentara pejuang.
“Dia mau menyampaikan pesan orang-orang di belakangku pejuang-pejuang yang mau turun di lapangan bahwa yuk kita berjuang bersama,” ulas Lisa.
Baca juga: Lenggak Lenggok Busana Retro era 80-90an di Hari Ke-2 Festival Lintas Melawai Blok M
Terakhir, ada Prabowo yang selalu tampil dengan safari cokelat susu atau putih berkantong empat. Lisa menyampaikan gaya berpakaian itu tidak lepas dari statusnya sebagai pensiunan jenderal TNI.
Dia menyebut busana yang dipakai Prabowo merupakan seragam perang para pejuang kemerdekaan. Ketua Umum Partai Gerindra itu dinilai ingin mengambil spirit perjuangan para tentara tersebut dengan gaya busana identik yang dihadirkannya. “Dengan broken white, kargo pocket ini memang ingin jadi ciri khas bahwa ini pejuang yang cinta Tanah Air. Cinta Tanah Air-nya itu yang ingin dia sampaikan,” jelas Lisa.
Sementara itu, dia menyarankan agar para partai politik juga menjadikan fesyen sebagai strategi meraih suara. Fesyen menjadi cara yang paling cepat untuk memengaruhi semua lapisan masyarakat.
Oleh karena itu, jangan hanya memikirkan gaya atau tampilan untuk bacapres yang diusungnya saja, namun juga perlu memikirkan para simpatisannya yang kini didominasi generasi muda yang kekinian.
Partai politik bisa menyajikan atribut atau gaya busana khusus untuk para simpatisan seperti menghadirkan jaket, vest, atau kaos dengan model serta desain khusus dan pastinya kekinian. Bahkan untuk lebih kreatif, parpol bisa membuka lomba desain atau rancangan seragam dan menjualnya di platform jualan online.
Lisa menilai calon pemilih saat ini terbilang militan. Mereka akan setia pada calon yang sudah membuatnya jatuh hati. Oleh karena itu, mereka memerlukan baju atau yang tidak hanya sekali pakai melainkan seragam yang apabila dikenakan bisa membuat tampilannya makin menarik.
Baca juga: Motif Unik Desain Origami dalam Busana Berbahan Wastra Nusantara
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Roni Yunianto
Menurut Desainer Lisa Fitria, gaya busana bacapres seperti Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto menjadi fenomena baru menjelang pemilihan umum (Pemilu) 2024. Hal ini tidak lepas dari para calon pemilih yang didominasi generasi Z dan milenial.
“Sekarang populasi pemilih yang generasi milenial di atas 50 persen sehingga bacapres atau parpol mempunyai konsultan yang mau grab anak-anak Milenial. ang paling gampang dimasukkin untuk personal branding melalui gaya fesyen,” tuturnya saat ditemui di Kafe Sunyi, Barito, Jakarta, Kamis (3/8/2023).
Lisa menyebut pola pikir voters yang didominasi milenial dan Gen Z jauh berbeda dengan generasi sebelumnya. Sulit untuk menggaet mereka dengan cara konvensional. Nah, fesyen dengan style yang memiliki ciri khas bisa menjadi strategi baru yang bisa digunakan untuk memantik perhatian pemilih muda ini.
Menurut Wakil Ketua Indonesian Fashion Chamber ini, beberapa bacapres sudah memiliki konsultan fesyen atau fashion stylish untuk menyesuaikan pakaian yang dipakai baik saat hadir dalam acara formal maupun informal. Alhasil, mereka memiliki busana yang menjadi ciri khas dan bisa menjadi medium untuk menyampaikan pesan atau menggambarkan kepribadiannya. Gaya berpakaian juga mempengaruhi pesona atau karisma mereka.
Contohnya saja Ganjar Pranowo yang mengenakan kemeja garis hitam putih vertikal dalam beberapa kesempatan. Lisa menganalisis garis tersebut tidak lepas dengan kepribadian Gubernur Jawa Tengah itu yang tegas dan lugas. “Pak Ganjar itu orangnya to the point. Hitam putih itu ingin melambangkan ketegasan beliau,” ujarnya.
Ciri khas Ganjar makin menonjol dengan rambut putihnya. Lisa menilai uban tersebut justru membuatnya lebih fashionable. Berpindah ke Anies, bacapres yang diusung Partai NasDem sempat tampil menggunakan topi baret. Lisa berpendapat, Anies ingin membuat statement topi baret yang identik dengan topi tentara pejuang.
“Dia mau menyampaikan pesan orang-orang di belakangku pejuang-pejuang yang mau turun di lapangan bahwa yuk kita berjuang bersama,” ulas Lisa.
Baca juga: Lenggak Lenggok Busana Retro era 80-90an di Hari Ke-2 Festival Lintas Melawai Blok M
Terakhir, ada Prabowo yang selalu tampil dengan safari cokelat susu atau putih berkantong empat. Lisa menyampaikan gaya berpakaian itu tidak lepas dari statusnya sebagai pensiunan jenderal TNI.
Dia menyebut busana yang dipakai Prabowo merupakan seragam perang para pejuang kemerdekaan. Ketua Umum Partai Gerindra itu dinilai ingin mengambil spirit perjuangan para tentara tersebut dengan gaya busana identik yang dihadirkannya. “Dengan broken white, kargo pocket ini memang ingin jadi ciri khas bahwa ini pejuang yang cinta Tanah Air. Cinta Tanah Air-nya itu yang ingin dia sampaikan,” jelas Lisa.
Sementara itu, dia menyarankan agar para partai politik juga menjadikan fesyen sebagai strategi meraih suara. Fesyen menjadi cara yang paling cepat untuk memengaruhi semua lapisan masyarakat.
Oleh karena itu, jangan hanya memikirkan gaya atau tampilan untuk bacapres yang diusungnya saja, namun juga perlu memikirkan para simpatisannya yang kini didominasi generasi muda yang kekinian.
Partai politik bisa menyajikan atribut atau gaya busana khusus untuk para simpatisan seperti menghadirkan jaket, vest, atau kaos dengan model serta desain khusus dan pastinya kekinian. Bahkan untuk lebih kreatif, parpol bisa membuka lomba desain atau rancangan seragam dan menjualnya di platform jualan online.
Lisa menilai calon pemilih saat ini terbilang militan. Mereka akan setia pada calon yang sudah membuatnya jatuh hati. Oleh karena itu, mereka memerlukan baju atau yang tidak hanya sekali pakai melainkan seragam yang apabila dikenakan bisa membuat tampilannya makin menarik.
Baca juga: Motif Unik Desain Origami dalam Busana Berbahan Wastra Nusantara
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.