Selena Gomez Minta Facebook Setop Disinformasi Covid-19
26 July 2021 |
14:09 WIB
Selena Gomez baru-baru ini menumpahkan kekesalannya lagi kepada platform media sosial Facebook karena diklaim tidak bertindak tegas untuk menghentikan penyebaran informasi yang salah tentang virus Covid-19 dan vaksin.
Penyanyi itu menyatakan keprihatinannya pada Desember tahun lalu melalui akun Twitter resminya dengan mengatakan bahwa disinformasi ilmiah yang tersebar di Facebook telah dan akan menelan korban jiwa.
“Facebook mengatakan mereka tidak mengizinkan kebohongan tentang Covid-19 dan vaksin menyebar di platform mereka. Jadi kenapa semua ini masih terjadi? Facebook akan bertanggung jawab atas ribuan kematian jika mereka tidak mengambil tindakan sekarang,” tulisnya di akun Twitter.
Beberapa waktu yang lalu, Gomez kembali menuliskan tanggapannya terhadap salah satu tweet video dari Center for Countering Digital Hate (CCDH) di Twitter untuk memperingatkan bahaya membiarkan kelompok anti-vaksin menonjol di Facebook dan platform lainnya seperti Instagram.
“Pada bulan Desember saya meminta @Facebook dan @Instagram untuk mengambil tindakan atas kebohongan tentang Covid-19 dan vaksin,” cuitnya pada Kamis, (22/7/2021).
Tak hanya itu, Gomez juga membuat cuitan lain yang menandai Presiden Joe Biden dan Ahli Bedah Jenderal Amerika Serikat Vivek H. Murthy yang mengatakan bahwa mereka telah menyerukan tindakan supaya dilakukan oleh Facebook.
Selain itu, Pendiri CCDH Imran Hamed mengatakan bahwa hanya 12 belas orang yang berhasil ditindaklanjuti atas hampir 65 persen konten anti-vaksin yang beredar di platform media sosial.
“Analisis konten yang diposting atau dibagikan ke media sosial lebih dari 812.000 kali antara Februari dan Maret yang mengungkap bagaimana kelompok kecil anti-vaksin menyebarkan banyak informasi yang salah. Perusahaan media sosial mengatakan bahwa mereka melakukan yang terbaik, tetapi pada kenyataannya, mereka sama sekali tidak melakukan apa-apa,” ujarnya.
Sementara itu, Facebook sendiri telah mengeluarkan pernyataan kepada The New York Times yang mengklaim bahwa kritikan tentang pihaknya yang belum mengambil tindakan untuk memerangi kesalahan informasi Covid-19 dan vaksin tidak didukung oleh fakta.
Editor: Fajar Sidik
Penyanyi itu menyatakan keprihatinannya pada Desember tahun lalu melalui akun Twitter resminya dengan mengatakan bahwa disinformasi ilmiah yang tersebar di Facebook telah dan akan menelan korban jiwa.
“Facebook mengatakan mereka tidak mengizinkan kebohongan tentang Covid-19 dan vaksin menyebar di platform mereka. Jadi kenapa semua ini masih terjadi? Facebook akan bertanggung jawab atas ribuan kematian jika mereka tidak mengambil tindakan sekarang,” tulisnya di akun Twitter.
Beberapa waktu yang lalu, Gomez kembali menuliskan tanggapannya terhadap salah satu tweet video dari Center for Countering Digital Hate (CCDH) di Twitter untuk memperingatkan bahaya membiarkan kelompok anti-vaksin menonjol di Facebook dan platform lainnya seperti Instagram.
“Pada bulan Desember saya meminta @Facebook dan @Instagram untuk mengambil tindakan atas kebohongan tentang Covid-19 dan vaksin,” cuitnya pada Kamis, (22/7/2021).
Tak hanya itu, Gomez juga membuat cuitan lain yang menandai Presiden Joe Biden dan Ahli Bedah Jenderal Amerika Serikat Vivek H. Murthy yang mengatakan bahwa mereka telah menyerukan tindakan supaya dilakukan oleh Facebook.
In December I asked @Facebook and @Instagram to take action on lies about COVID and vaccines https://t.co/Sy8VQqIZYZ
— Selena Gomez (@selenagomez) July 21, 2021
Selain itu, Pendiri CCDH Imran Hamed mengatakan bahwa hanya 12 belas orang yang berhasil ditindaklanjuti atas hampir 65 persen konten anti-vaksin yang beredar di platform media sosial.
“Analisis konten yang diposting atau dibagikan ke media sosial lebih dari 812.000 kali antara Februari dan Maret yang mengungkap bagaimana kelompok kecil anti-vaksin menyebarkan banyak informasi yang salah. Perusahaan media sosial mengatakan bahwa mereka melakukan yang terbaik, tetapi pada kenyataannya, mereka sama sekali tidak melakukan apa-apa,” ujarnya.
Sementara itu, Facebook sendiri telah mengeluarkan pernyataan kepada The New York Times yang mengklaim bahwa kritikan tentang pihaknya yang belum mengambil tindakan untuk memerangi kesalahan informasi Covid-19 dan vaksin tidak didukung oleh fakta.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.