Yuda Bustara (Sumber gambar: Yudabustara.com)

Eksklusif Profil Chef Yuda Bustara: Menilik Konsep Urban Kitchen

10 July 2023   |   14:02 WIB
Image
Indah Permata Hati Jurnalis Hypeabis.id

Like
Chef. Sebuah pekerjaan sulit yang kerap dianggap mudah oleh sebagian orang. Bukan hanya soal masak-masak, chef memiliki banyak beban dan tanggung jawab di dapur, mulai pemilihan bahan hingga makanan disajikan kepada pelanggan. Selain mereka yang berjibaku di belakang restoran, kini banyak chef yang tampil dalam industri hiburan.

Pekerjaan mereka bertambah lagi. Para celebrity chef ini hadir di berbagai program televisi dan ruang digital lainnya untuk memasak sekaligus menghibur. Mulai dari sang legenda Sisca Soewitomo hingga saat ini, karier sebagai celebrity chef masih cukup disukai. Membawa konsepnya masing-masing, seorang celebrity chef tentu memiliki konsep dan prinsip memasak yang disorot dalam membuat makanan.

Baca juga: Eksklusif Sosok Samuel Tumbelaka: Bekal Menjadi Chef Andal Dimulai dari Dapur Sendiri

Yuda Bustara merupakan satu di antara sekian banyaknya celebrity chef yang digandrungi kaum milenial. Alasannya sederhana. Chef Yuda memiliki misi menciptakan makanan berkonsep urban, mulai dari menu, cara, hingga peralatan memasak yang sangat cocok dengan kaum urban yang tinggal di perkotaan. Eksklusif kepada Hypeabis.id, Chef Yuda Bustara membagikan beberapa pandangan memasak dan proyek yang ingin dibuat ke depannya.
 

Yuda Bustara (Sumber gambar: Yudabustara.com)

Yuda Bustara (Sumber gambar: Yudabustara.com)
 

Bagaimana awal mula jatuh cinta dengan dunia memasak?

Saya suka sekali nonton acara masak sejak kecil. Terutama acara masak yang dibawakan Ibu Sisca Soewitomo dan mas Rudy Choirudin. Saya benar-benar enggak punya darah chef dari orang tua. Bahkan orang tua saya enggak bisa masak makanan yang berbahan daging gitu, karena memang kebetulan mereka vegan. Tetapi karena dari kecil suka nonton acara masak, saya jadi suka ngulik dan bisa dibilang belajar masak secara amatir.


Sejak kapan memutuskan berkarier sebagai chef?

Saya aktif memasak sejak 2003. Salah satu keputusan besar yang saya ambil di hidup saya adalah tekad untuk mengambil pendidikan tinggi di dunia hospitality dan memasak. Saya menjalankan masak sebagai hobi sembari berbisnis waktu itu.


Bagaimana menjalani masa-masa awal sebagai chef?

Salah satu pengalaman yang sulit dilupakan adalah saat saya kerja di salah satu hotel di Australia. Di sana saya sempat menyerah dengan situasi kerja. Setelah itu saya pulang ke Indonesia dan masak makanan di sekolah untuk anak-anak. Nah, dari sanalah cikal-bakal karier saya dilirik dan mulai masuk ke industri memasak di Indonesia.


Pernah memiliki pengalaman pahit yang sulit dilupakan selama berkarier?

Dulu di Australia, saya ingat pernah bawa ribuan porsi makanan menggunakan troli. Kalau enggak salah, sekitar 100 potongan ayam dalam waktu bersamaan. Trolinya jatuh di tengah acara pernikahan besar waktu itu. Saya kena marah habis-habisan oleh head chef dan langsung disuruh pulang.

Ini hanya sebagian cerita bahwa kerja di dapur itu memang keras. Salah satu dunia masak yang paling berat itu pas di bakery. Karena saat sarapan orang perlu roti, itu saya harus berangkat Pukul 02.00 Pagi dan stand by hingga Pukul 10.00 Pagi.


Bagaimana dengan tantangan selama menjadi chef?

Tentu ada tantangannya. Setelah bekerja di Australia, saya memilih vakum dulu dari dunia masak. Dari pengalaman yang cukup terkenang itu, saya merasa enggak cocok dengan kerja hotel. Tapi saya tetap memiliki passion dalam memasak.

Selang waktu, saya ambil jalur kerja sebagai fotografer di sebuah katalog fashion. Beberapa foto mengambil gambar makanan dan banyak orang mulai melihat potensi saya mempercantik piring makanan. Akhirnya saya disuruh jadi food stylish waktu itu. Saya lakukan sembari menjalani hobi memasak saya.

Apakah Chef Yuda memiliki prinsip tersendiri dalam memasak?

Saya cocok dengan masakan yang simple. Makanya dalam menu makanan yang suka saya bikin konten di Instagram, saya selalu kasih menu sajian yang simple. Saya juga suka ngulik makanan-makanan restoran yang sebetulnya pun bisa dimasak sendiri.

Saya sering berangkat dari tampilan makanan yang terlihat susah, kemudian saya masak dengan lebih simple dengan peralatan yang mudah. Makanya saya suka dengan peralatan masak modern karena lebih mudah. Peralatan urban inilah yang membuat pasar saya sekarang malah menyasar milenial, padahal dulunya lebih ke ibu-ibu dan bapak-bapak yang nonton.


Chef Yuda sering dikenal sebagai urban chef. Apa itu urban chef?

Sebetulnya konsep ini lahir dari acara televisi memasak pada 2003. Waktu itu saya pegang acara masak, namanya Urban Cook. Konsepnya seperti menonjolkan sisi chef yang ‘malas’ masak ribet dan maunya masak menu-menu simple tapi tetap enak, sehat dan murah. Nah, urban sendiri menyangkut pada dapur dan alat masak modern yang memang digunakan dalam acara ini.

 

Yuda Bustara (Sumber gambar: Yudabustara.com)

Yuda Bustara (Sumber gambar: Yudabustara.com)

 

Mengapa memilih konsep urban?

Saya suka masak itu justru dimulai dari keinginan saya menjaga gaya hidup. Meski masyarakat urban dikenal sibuk, menurut saya kita harus menjaga apa yang kita makan. Ini bisa dijaga jika kita mengetahui setiap bahan makanan yang masuk dalam tubuh kita, salah satu cara mengontrolnya adalah dengan memasak sendiri. Bagi saya, Tidak ada makanan yang tidak sehat, tetapi bagaimana cara kita menjaga gaya hidup kita.


Apakah ada jenis makanan tertentu yang cocok dimasak dengan konsep urban?

Kita tahu bahwa masakan Indonesia itu membuatnya tidak mudah. Sangat tradisional dari mulai bahan, alat, dan cara masak. Kita tahu juga kalau masakan Indonesia itu selalu ada di dapur kotor. Bumbunya sangat beraroma, berasap, dan menggunakan effort yang lebih banyak.

Sementara masakan luar itu memasaknya lebih less effort.  Jadi kalau saya sih, lebih fokus ke masak makanan western yang lebih cocok dengan konsep urban kitchen ini.


Apa saja keuntungan menggunakan konsep urban kitchen di dapur?

Urban kitchen itu sebetulnya berakar dari konsep kehidupan urban di perkotaan. Mereka yang hidup di perkotaan ini sibuk dan cenderung punya waktu singkat untuk memasak. Makanya penggunaan teknologi memasak seperti air fryer atau blender ini dianggap lebih sehat, cepat, dan efisien untuk masak.

Kemudian pemakaian teknologi mesin pencuci piring seperti dish washer juga akan mempersingkat waktu. Jadi urban kitchen ini sangat memanfaatkan teknologi di dapur untuk alasan efisiensi. Tentu saja keuntungannya lebih hemat, mudah, dan cepat.


Apakah ada cara khusus merawat teknologi peralatan masak modern?

Setiap beli produk teknologi masak, pastinya harus dibaca dan dimengerti dulu instruksinya. Karena pasti cara merawatnya berbeda dengan alat masak konvensional. Secara umum, peralatan masak dengan teknologi ini harus sering dibersihkan dan tidak boleh dibiarkan setelah dipakai. Jadi harus langsung dicuci dan dikeringkan.


Apa rencana Chef Yuda selanjutnya?

Saya ingin semakin konsentrasi dengan healthy food. Makanan sehat ini akan menjadi fokus saya ke depan. Selain karena memang gaya hidup saya sendiri, ini juga permintaan dari followers (media sosial). Saya ingin berbagi menu masakan viral dengan bahan dan cara memasak yang lebih sehat dan murah. Misalnya, membuat mie dengan bahan shirataki, atau membuat kopi dengan taste mahal tetapi bahan-bahannya ekonomis.

Saya juga sedang dalam proyek pembuatan restoran berkonsep healthy food. Sisanya, saya akan fokus bisnis produk makanan sehat yang simple dan cocok untuk kaum urban. Salah satunya nanti mau membuat produk tinggi protein yang ramah untuk anak gym.

Ide bisnis ini datang dari tren anak gym yang suka blender atau jus dada ayam demi memenuhi kebutuhan protein harian mereka. Produk ini nanti bisa dikonsumsi lebih mudah tanpa harus rebus dan jus dada ayam lagi.


Baca juga: Simpel & Sehat, Yuk Coba Resep Baked Cheesy Cabbage ala Chef Yuda Bustara

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

Apa Itu Buah Matahari Cinta Atau Permen Romantis? Cek Jawaban Teka Teki Buah & Permen MPLS di Sini

BERIKUTNYA

Tren Perilaku Gamers 2023, Udah Enggak Zaman Main di Satu Platform

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: