Foto Macan Tutul dan Macan Kumban hasil Jepretan Aprison (sumber gambar : Taman Safari Indonesia)

4 Teknik Rahasia Tangkap Ekspresi Foto Satwa yang Menawan

06 July 2023   |   14:55 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Memotret dan merekam aktivitas satwa dalam bidikan lensa tentu saja berbeda dengan memotret manusia. Sebab, ekspresi yang ditampilkan oleh satwa tidak bisa diatur seperti halnya manusia karena semua terjadi secara alamiah.

Meski tidak mudah dan penuh dengan tantangan, tetapi seorang fotografer bisa menerapkan sejumlah teknik dan strategi untuk mendapatkan hasil foto yang bagus, indah, dan menarik dari satwa yang hidup di alam dan ekosistemnya.

Seperti yang disampaikan oleh Aprison, fotografer pemenang International Animal Photo & Video Competition (IAPVC) 2022 kategori Endangered Animal yang digelar Taman Safari Indonesia. Menurutnya, ada empat kunci penting untuk mendapatkan hasil foto yang baik untuk diikutseratkan dalam lomba foto satwa yang dia istilahkan sebagai ROTI.

Baca juga: WhatsApp Beta Bawa Fitur Baru, Begini Cara Berkirim Foto Resolusi HD Tanpa Pecah

Pertama, riset. Menurutnya, sebelum mengikuti lomba foto maka seseorang perlu melakukan riset. Dia mencontohkan saat akan mengikuti lomba foto yang diselenggarakan Taman Safari Indonesia maka dia melakukan riset terlebih dahulu tentang tema yang diperlombakan.

“Saya riset dulu di media tentang satwa-satwa apa saja yang ada di Taman Safari yang sesuai dengan kategori misalnya saya lihat ada Macan Tutul. Lalu riset lagi ada berapa populasi mereka berdasarkan data dan lain sebagainya,” ucap di sela-sela pembukaan lomba foto International Animal Photo & Video Competition (IAPVC) 2023 belum lama ini.

Kedua, observasi. Selain melakukan riset melalui media dan googling, selanjutnya Aprison akan melakukan observasi ke Taman Safari memperhatikan layout kandungnya, ada berapa jenis macam satwa yang ada di sana, bagaimana tingkah laku hewan tersebut, dan lainnya. Bahkan untuk melakukan observasi tersebut dia melakukannya selama satu hari penuh.

“Saya menjadi orang pertama yang parkir kendaraan di dalam, saya perhatikan yang ada di sana, seperti posisinya di mana, ada apa saja, semua bisa saya lakukan seharian,” ucapnya.

Ketiga, teknik. Setelah melakukan proses riset dan observarsi, maka Aprison memperhitungkan teknik foto seperti apa yang akan digunakan saat akan memotret hewan tersebut. Apakah dengan teknik high angle, low angle, atau di balik kaca, cahaya, dan lainnya.

Keempat, inovasi. Sebagai fotografer harus memiliki inovasi dan strategi bagaimana agar lensa kameranya bisa membuat satwa tertarik sehingga bisa menangkap ekspresi yang tepat. Cara yang dia lakukan misalnya dengan membawa topi atau kain lalu mengangkat-angkatnya agar satwa tersebut tertarik.

“Saat satwa tersebut melihat kearah kamera, lalu saya akan mengabadikannya,” ujar Aprison yang telah mengikuti lomba foto Taman Safari Indonesia sejak 2009 lalu.

Aprison sendiri memilih untuk memotret macan tutul Jawa, spesies macan endemik Indonesia yang terancam punah. Diakui olehnya bahwa dari awal dia memang sudah terpikir untuk hunting foto macan tutul di Taman Safari Bogor. Coraknya yang indah menjadikan mereka hewan eksotik di mata lensa.

Untuk mendapatkan momen yang pas, Aprison bahkan rela menunggu dari siang hingga sore sampai akhirnya tertangkap interaksi yang lucu dan menarik dari macan tutul dan macan kumbang tersebut. “Semoga foto saya dapat menginspirasi pelestarian hewan cantik ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Arbain Rambey, Journalist Photographer dan salah satu juri IAPVC mengatakan untuk memilih pemenang lomba foto satwa, hal yang menjadi pertimbangannya adalah foto tersebut harus bagus, indah, dan menarik.

Menurutnya, foto yang bagus memang sangat subjektif dan tergantung dari masing-masing juri. Namu, foto yang indah adalah yang fokus, memiliki komposisi yang tepat, dan angle yang pas sedangkan foto yang menarik adalah foto yang tidak biasa.

Misalnya, dia bersama beberapa juri pernah langsung memutuskan sebuah foto sebagai pemenang pertama karena mampu menangkap momen ketika komodo berebutan komodo betina. “Memang ada faktor keberuntungan di sana, tetapi sang fotografer juga telah melakukan observasi kapan musim kawin komodo yang membuat komodo jantan memperebutkan komodo betina,” tuturnya.

“Satwa itu tidak bisa diatur, tapi justru itu yang menjadi tantangannya,” tutupnya.


Editor: Indyah Sutriningrum

 

SEBELUMNYA

7 Fakta Pelukis Van Gogh, Seniman Post Impresionist Terbaik Dunia

BERIKUTNYA

Pameran Multisensori Van Gogh Alive Resmi Dibuka, 50.000 Tiket Presale Ludes Terjual

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: