Ulasan Dokumenter Netflix Longest Third Date, Ada Cinta di Balik Lockdown Covid-19

Dokumenter Longest Third Date menyajikan cerita unik yang terjadi saat pandemi Covid-19 pada 2020 lalu. Dua tokoh utama dokumenter ini, Matt Robertson dan Khani Lee justru menemukan cinta di saat dunia sedang mendekati masa krisis akibat pagebluk.

Pada Maret 2020, dunia sedang kalut oleh pandemi Covid-19 yang tampaknya makin tak terkendali. Namun, hal itu tak menyurutkan Matt Robertson dan Khani Lee untuk merealisasikan kencan ketiga mereka sejak pertama kali saling mengenal.

Baca juga: Ulasan Serial Dokumenter Netflix MH370: The Plane That Disappeared

Hanya beberapa hari sebelum larangan bepergian dan lockdown di pintu-pintu masuk negara diberlakukan, Matt dan Khani tiba di Kosta Rika yang dipilih sebagai lokasi kencan mereka.

Kebanyakan orang mungkin cukup sadar bahwa bepergian pada situasi seperti saat itu bukanlah sebuah keputusan yang bijak. Namun, jiwa spontan dan kesukaannya berpetualang membawa mereka melangkah lebih jauh. Lagi pula, hidup hanya satu kali.
  Setelahnya, keduanya harus menghadapi hari-hari yang tidak terduga di negeri asing bersama orang yang juga belum terlalu dikenal. Kencan ketiga yang direncanakan hanya dalam waktu singkat, terpaksa harus memperpanjang durasinya karena keadaan yang tidak memungkinkan.

Liburan panjang yang tidak diperkirakan pun membuat Khani dan Matt terpaksa bersama. Mereka juga tidak memiliki ruang untuk menyembunyikan emosi mereka. Keadaan memaksa mereka untuk jujur.

Situasi ini membuat dokumenter Longest Third Date yang tayang di Netflix ini cukup menarik. Penonton akan melihat bagaimana kedua karakter tersebut saling bertahan hidup dan menahan kerinduan terhadap keluarga. Perasaan yang kadang kala tidak sama itu sering kali menimbulkan kesalahpahaman dan membuat keduanya kewalahan.

Namun, hidup selalu memiliki takdirnya sendiri. Kini, keduanya harus menyadari bahwa situasi ini mungkin akan lebih panjang dari yang mereka pikirkan. Lalu, sebuah pertanyaan pun muncul, apakah mereka akan memutuskan untuk tetap bersama setelah situasinya mulai membaik?
  Dokumenter Netflix yang disutradarai oleh Brent Hodge ini mencoba menyajikan kisah lain dari peristiwa pagebluk tiga tahun silam. Di tengah mayoritas orang yang sedang panik saat itu, ada dua sejoli yang sedang ingin mengenal satu sama lain dalam sebuah kencan.

Brent Hodge berhasil memanfaatkan rekaman dari Matt dan Khani dengan baik. Dia juga menambahkan wawancara baru kedua Matt dan Khani untuk melihat lebih jelas bagaimana perasaan keduanya saat terjebak berdua dengan orang yang baru dikenalnya.

Keputusan Matt untuk selalu membuat rekamanan di setiap momen-momen mereka adalah sebuah keputusan yang unik. Hal ini membuat mereka jadi salah satu dari mungkin sekian banyak pasangan lain yang juga menemukan cinta saat situasi pandemi.

Meskipun pondasi cerita dokumenter ini sangat kuat, sayangnya secara visual tidak terlalu mengesankan. Tidak ada hal-hal spesial yang muncul dan menambahkan pengalaman menonton yang menarik.

Sebaliknya, dokumenter ini menyajikan sebuah gambar yang apa adanya. Mata kamera Matt juga berhasil menangkap momen yang penting, terutama yang berkaitan dengan emosi keduanya.

Ya, sisi emosi dari dokumenter ini memang ciamik. Emosi yang terbangun gamblang sangat bisa dipahami oleh penonton. Munculnya kekhawatiran akan masa depan, rasa ingin pulang, dan kelanjutan hubungan mereka juga jadi bumbu yang menarik disimak.

Kisah ini menyajikan banyak pelajaran-pelajaran penting dalam membangun hubungan spesial dengan pasangan. Interaksi antara Matt dan Khani juga menggambarkan bagaimana dua orang manusia mencoba saling mengenal sebelum akhirnya berlanjut ke hubungan selanjutnya. Namun, apakah kisah terjebak di dalam kencan yang panjang ini akan berakhir indah? Jawabannya ada setelah kita menonton dokumenter ini.
 

Data Film

Judul: Longest Third Date
Sutradara: Brent Hodge
Pemain: Khani Le dan Matt Robertson
Durasi: 1 jam 15 menit
Tahun rilis: 2023
Penayangan: Netflix

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Nirmala Aninda