Penggunaan AI Kian Masif, Begini Kontribusinya Terhadap Pendidikan di Indonesia
25 May 2023 |
19:36 WIB
Teknologi kecerdasan buatan atau artificial Intelligence (AI) telah mengalami perkembangan yang masif sejak beberapa tahun terakhir. Kehadirannya dengan berbagai fitur, fungsi, serta tampilan yang baru semakin berdampak pada kehidupan manusia.
Setelah kemunculan ChatGPT hingga DALL-E, implementasi AI memang kian meruyak dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, tak terkecuali di dunia pendidikan. Hadirnya AI memang belum sepenuhnya digunakan dalam media pembelajaran di sekolah karena belum meratanya infrastruktur yang memadai.
Namun, AI juga memberikan optimisme dan harapan baru untuk meningkatkan dan memberikan akses ke pendidikan berkualitas bagi siswa di mana pun. Oleh karena itu penting jika pemanfaatan teknologi ini perlu untuk segera dikaji agar dampaknya bisa langsung digunakan siswa dan praktisi pendidik.
Lantas seperti apa kontribusi teknologi kecerdasan buatan ini bagi dunia pendidikan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir? Berikut Hypeabis.id rangkumkan beberapa kegunaan AI menurut siaran tertulis Google. Simak yuk!
Pertama, yaitu memanfaatkan AI dan teknologi adaptif untuk menjadikan pembelajaran lebih personal. Kedua, dengan menggunakan AI, Google juga dapat menghadirkan Practice Sets yang tersedia dalam Google Classroom sehingga memungkinkan pengajar untuk mengubah sebuah konten pembelajaran menjadi tugas interaktif.
Sebagai contoh, melalui aplikasi Read Along, siswa saat ini dapat meningkatkan keterampilan membaca dengan teman membaca virtual bernama Diya. Aplikasi ini pun dapat mendengarkan siswa membaca dengan lantang maupun menawarkan dukungan saat mereka mengalami kesulitan.
Melalui Read Along, praktisi melihat bagaimana AI dapat membantu meningkatkan literasi dalam skala global. Aplikasi ini bahkan menggunakan teknologi text-to-speech dan pengenalan suara yang canggih untuk memberikan dukungan yang dipersonalisasi kepada siswa.
Baca juga: Mengenal DALL-E 2, Artificial Intelligence yang Ciptakan Gambar dari Kata-Kata
Situasi pandemi telah mendorong percepatan penggunaan teknologi dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari. Saat ini, peran guru lebih efektif dan tidak lagi hanya untuk memberikan materi di kelas.
Pasalnya, guru diharapkan dapat memiliki waktu lebih untuk membantu siswa mengevaluasi, berkolaborasi, dan mencari berbagai sumber informasi dan pengajaran.
Dalam laporan Future of Education (2023) yang diluncurkan Google baru-baru ini, dijelaskan kehadiran teknologi telah memberikan peluang bagi guru untuk merencanakan aktivitas belajar yang lebih kreatif dan memberikan bimbingan one-on-one untuk siswa.
Selain membawakan modul pembelajaran, kini para pengajar pun bisa memanfaatkan berbagai platform seperti Google Arts and Culture, Google Earth, dan berbagai add-ons pada Google Classroom untuk membuat sesi belajar lebih interaktif bagi siswa.
Sebagai contoh, di Situbondo, Jawa Timur, para pengajar telah menggunakan fitur Google Workspace for Education untuk mengumpulkan skor siswa, membuat survei kelas, penilaian, dan bahkan berkolaborasi dalam rencana pembelajaran menggunakan Google Docs.
Implementasi tersebut tentu saja dapat menjadi salah satu bukti bagaimana teknologi AI telah membantu meningkatkan kesangkilan sistem pengajaran dan pembelajaran siswa. Hadirnya Google Workspace dan AI generatif disebut juga akan semakin mempercepat pekerjaan para pendidik di Tanah Air.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Roni Yunianto
Setelah kemunculan ChatGPT hingga DALL-E, implementasi AI memang kian meruyak dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, tak terkecuali di dunia pendidikan. Hadirnya AI memang belum sepenuhnya digunakan dalam media pembelajaran di sekolah karena belum meratanya infrastruktur yang memadai.
Namun, AI juga memberikan optimisme dan harapan baru untuk meningkatkan dan memberikan akses ke pendidikan berkualitas bagi siswa di mana pun. Oleh karena itu penting jika pemanfaatan teknologi ini perlu untuk segera dikaji agar dampaknya bisa langsung digunakan siswa dan praktisi pendidik.
Lantas seperti apa kontribusi teknologi kecerdasan buatan ini bagi dunia pendidikan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir? Berikut Hypeabis.id rangkumkan beberapa kegunaan AI menurut siaran tertulis Google. Simak yuk!
1. Pembelajaran Jadi Lebih Personal
Kehadiran dan kemajuan AI telah membuka peluang bagi siswa untuk mendapatkan umpan balik (feedback) secara 1-on-1 dan real-time pada saat mereka belajar. Menurut Google, ada dua hal yang bisa difasilitasi AI untuk kebutuhan pembelajaran.Pertama, yaitu memanfaatkan AI dan teknologi adaptif untuk menjadikan pembelajaran lebih personal. Kedua, dengan menggunakan AI, Google juga dapat menghadirkan Practice Sets yang tersedia dalam Google Classroom sehingga memungkinkan pengajar untuk mengubah sebuah konten pembelajaran menjadi tugas interaktif.
2. Akses Belajar Siswa Secara Mandiri
Pada fitrahnya setiap siswa memiliki caranya sendiri untuk belajar serta memiliki tingkat pemahaman yang berbeda antara satu dan yang lain. Kini, teknologi AI juga memberikan celah bagi siswa untuk belajar secara mandiri sesuai dengan kemampuan mereka.Sebagai contoh, melalui aplikasi Read Along, siswa saat ini dapat meningkatkan keterampilan membaca dengan teman membaca virtual bernama Diya. Aplikasi ini pun dapat mendengarkan siswa membaca dengan lantang maupun menawarkan dukungan saat mereka mengalami kesulitan.
Melalui Read Along, praktisi melihat bagaimana AI dapat membantu meningkatkan literasi dalam skala global. Aplikasi ini bahkan menggunakan teknologi text-to-speech dan pengenalan suara yang canggih untuk memberikan dukungan yang dipersonalisasi kepada siswa.
Baca juga: Mengenal DALL-E 2, Artificial Intelligence yang Ciptakan Gambar dari Kata-Kata
3. Membuka Peluang Sistem Pengajaran Baru
Situasi pandemi telah mendorong percepatan penggunaan teknologi dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari. Saat ini, peran guru lebih efektif dan tidak lagi hanya untuk memberikan materi di kelas. Pasalnya, guru diharapkan dapat memiliki waktu lebih untuk membantu siswa mengevaluasi, berkolaborasi, dan mencari berbagai sumber informasi dan pengajaran.
Dalam laporan Future of Education (2023) yang diluncurkan Google baru-baru ini, dijelaskan kehadiran teknologi telah memberikan peluang bagi guru untuk merencanakan aktivitas belajar yang lebih kreatif dan memberikan bimbingan one-on-one untuk siswa.
Selain membawakan modul pembelajaran, kini para pengajar pun bisa memanfaatkan berbagai platform seperti Google Arts and Culture, Google Earth, dan berbagai add-ons pada Google Classroom untuk membuat sesi belajar lebih interaktif bagi siswa.
4. Sistem Kerja yang Lebih Efisien
Laporan Future of Education menunjukkan bahwa tugas yang menghabiskan banyak waktu guru saat ini a.l melakukan penilaian, perencanaan pembelajaran, dan administrasi. Oleh karena itu pemanfaatan teknologi AI digadang-gadang dapat menjadi solusi untuk menghemat waktu guru mengerjakan tugas-tugas itu.Sebagai contoh, di Situbondo, Jawa Timur, para pengajar telah menggunakan fitur Google Workspace for Education untuk mengumpulkan skor siswa, membuat survei kelas, penilaian, dan bahkan berkolaborasi dalam rencana pembelajaran menggunakan Google Docs.
Implementasi tersebut tentu saja dapat menjadi salah satu bukti bagaimana teknologi AI telah membantu meningkatkan kesangkilan sistem pengajaran dan pembelajaran siswa. Hadirnya Google Workspace dan AI generatif disebut juga akan semakin mempercepat pekerjaan para pendidik di Tanah Air.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.