Ilustrasi permukaan Bumi. (Sumber gambar : Freepik/Vecstock)

Ilmuwan AS Tangkap Suara Gemuruh Aneh di Atmosfer Bumi

14 May 2023   |   20:04 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Gemuruh aneh muncul di permukaan bumi. Suara tersebut ditemukan setelah para ilmuwan meluncurkan balon bertenaga surya di ketinggian 70.000 kaki, tepat di bagian atmosfer planet kita. Hingga kini, peneliti belum bisa menjelaskan dari mana sumber suara tersebut. 

Stratosfer merupakan lapisan kedua atmosfer bumi yang dipenuhi ozon penghalang ultraviolet dan bersifat tenang. Mayoritas suara di ketinggian ini berasal dari gema frekuensi sangat rendah atau disebut infrasonik dari permukaan bumi. Sebut saja suara guntur, gelombang laut, peluncuran roket, kota, turbin angin, bahkan pesawat, kereta api, dan mobil.

“[Di stratosfer] ada sinyal infrasonik misterius yang terjadi beberapa kali per jam pada beberapa penerbangan, tetapi sumbernya sama sekali tidak diketahui," ujar ilmuwan senior di Sandia National Laboratories Danny Bowman, yang memimpin penelitian ini dalam pernyataannya, dikutip dari Live Science, Minggu (14/5/2023).

Baca juga: Apa Itu Fenomena Ekuinoks dan Efeknya Pada Bumi?

Ilmuwan dan penyelidik amatir diketahui telah mengirimkan balon ke stratosfer bertenaga surya sejak 1890-an. Salah satu eksperimen balon mikrofonik pertama yang dikirim yakni eksperimen militer rahasia tertinggi Proyek Mogul.

Proyek Mogul dirancang untuk mendeteksi suara dari uji coba bom atom Soviet pada akhir 1940-an. Balon tersebut mendarat darurat di Roswell, New Mexico pada 1947, mengarah pada upaya menutup-nutupi konspirasi teori UFO hingga saat ini. 
 

Daniel Bowman

Ahli geofisika Sandia National Laboratories Danny Bowman dan Sarah Albert. (Sumber foto: Sandia National Laboratories)

Melanjutkan eksperimen tersebut, Bowman dan rekan-rekannya lantas membuat serangkaian balon plastik selebar tujuh meter, mengikatnya dengan sensor infrasonik yang disebut mikrobarometer, dan menambahkan bubuk arang.

Bisa dikatakan, balon Bowman pada dasarnya adalah kantong plastik raksasa dengan debu arang di dalamnya untuk membuatnya gelap. “Kami membuatnya menggunakan plastik dari toko perkakas, lakban, dan bubuk arang dari toko peralatan piroteknik," ungkapnya. 

Sifat gelap arang memungkinkan sinar matahari memanaskan udara di dalam balon, dan membuat balon melayang. Tenaga surya pasif ini cukup untuk membawa balon dari permukaan ke ketinggian lebih dari 20 kilometer atau 66.000 kaki di langit.

Balon kantong plastik raksasa itu dilepaskan Bowman dan rekan-rekannya pada 2016. Setidaknya ada 50 balon yang dikirimkan ke langit untuk mencicipi dentuman dan gemuruh rendah stratosfer. Para peneliti awalnya mulai merekam suara dari letusan gunung berapi, tetapi mempelajari suara lain yang mereka ambil juga, melacak balon melintasi jalur penerbangan ratusan mil menggunakan GPS.

Selama penerbangan inilah para peneliti menangkap suara gemuruh rendah dan berulang yang sinyalnya tidak dapat dilacak. Mereka awalnya mengita ini bentuk turbulensi atmosfer, tetapi ternyata tidak terdeteksi dan dikenali.

Oleh karena itu, Bowman dan rekan penelitinya akan terus menyelidiki asal usul suara di stratosfer tersebut. Mereka akan melacak lebih banyak suara ke titik asalnya dan mempelajari variabilitasnya di seluruh musim dan berbagai wilayah di dunia. 

Adapun Bowman dan para peneliti balon tenaga surya ini telah merepresentasikan temuan mereka pada pertemuan ke-184 Acoustical Society of America di Chicago, 11 Mei 2023. 

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Nirmala Aninda
 

SEBELUMNYA

5 Keseruan Wisata Alam Oasis, Tempat Liburan Ala Eropa di Sukabumi

BERIKUTNYA

Anti Telat Ngantor, Cek Rekomendasi 5 Indekos Eksklusif untuk Pasutri di Jakarta

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: