Buat Calon Pasangan, Hal-Hal Ini Sebaiknya Dibahas Sebelum Menikah
09 May 2023 |
16:08 WIB
Genhype, ada banyak persiapan yang mesti dilakukan dengan matang sebelum pasangan memutuskan untuk menikah. Tidak hanya tentang pesta dan resepsi pernikahan saja, tetapi juga kehidupan yang akan berlangsung setelah proses pernikahan.
Salah satu yang sebaiknya dibahas sebelum menikah ialah soal kondisi keuangan masing-masing pihak. Pasangan sebaiknya sudah mulai terbuka soal kondisi finansialnya ketika sebelum menikah. Tujuannya bukan untuk saling menyalahkan, melainkan agar ada keterbukaan yang nantinya akan berguna bagi kehidupan ke depan.
Bagaimanapun, kehidupan setelah menikah itu panjang. Menghadapi perjalanan panjang tersebut, tentu membutuhkan strategi yang matang, terutama terkait dengan keuangannya. Dengan saling terbuka, pasangan jadi tahu dari titik mana mereka berangkat dan akan ke mana tujuannya.
Baca juga: Begini Strategi Menabung untuk Biaya Menikah
Psikolog Keluarga dari Universitas Indonesia, Rose Mini A, pasangan yang akan melanjutkan ke jenjang yang lebih serius memang sebaiknya saling terbuka tentang semua hal, termasuk di dalamnya adalah kondisi finansial satu sama lain.
Keterbukaan finansial sejak awal sangat penting dilakukan. Hal ini untuk menghindari potensi pertengkaran akibat finansial karena sedari awal sudah tidak jujur, tertutup, dan hanya mengandalkan saling percaya.
“Urusan seperti ini memang cukup sensitif dan bisa mengakibatkan hal besar. Oleh karena itu, pasangan mesti membicarakan hal ini dengan kepala dingin dan tidak saling agresif,” ungkap Rose.
Kedua belah pihak mesti sepaham terlebih dahulu bahwa keterbukaan ini bukan untuk saling menyalahkan. Sebaliknya, keterbukaan ini justru menjadi bahan evaluasi agar tujuan-tujuan pernikahan ke depan bisa dicapai dengan baik.
Ada beberapa hal yang perlu didiskusikan pasangan sebelum memutuskan menikah. Salah satunya soal pendapatan. Hal-hal terkait jumlah pendapatan masing-masing, beban finansial pribadi sebelum menikah, hingga gaya hidup dan cara orang menggunakan uang mesti diketahui sejak awal.
Pasalnya, beberapa orang memiliki beban finansial pribadi lebih besar karena merupakan sandwich generation. Topik ini tentu perlu dicari solusinya, mengingat ke depan saat sudah berkeluarga dirinya juga membutuhkan biaya yang tak kalah besar.
Kemudian, terkait dengan gaya hidup juga perlu penyesuaian. Dua orang berlatar belakang berbeda yang kini akan menyatu di dalam satu rumah sebaiknya memiliki gaya hidup yang selaras. Jangan sampai satu pihak memiliki gaya hidup lebih tinggi dan membuat pihak lain merasa ada yang melakukan pemborosan di dalam keluarga.
Di sisi lain, pasangan juga perlu menyamakan prinsip mereka tentang penggunaan uang. Sebab, beberapa orang percaya uang tidak perlu direncanakan secara lebih detail karena rezeki akan datang dengan sendirinya. Orang bertipe seperti ini biasanya akan menggunakan uang sesuai dengan apa yang ingin dilakukannya pada hari itu.
Namun, ada sebagian orang yang merasa uang haruslah direncanakan secara jangka panjang. Hal ini membuat pendapatan yang sudah terkumpul tidak bisa dipakai dengan sembarangan. Dua pandangan ini perlu disatukan agar ke depan tidak menjadi pemicu munculnya pertengkaran.
Rose mengatakan membicarakan topik-topik keuangan dengan pasangan mungkin tidak gampang dilakukan. Apalagi ketika diskusi-diskusi yang terjadi mengarah pada hal-hal yang super serius dan sensitif.
Akan tetapi, semua harus dicoba dan sebisa mungkin clear di awal sebelum menikah. Jika pembicaraan selalu berujung buntu karena masing-masing pihak sensitif, tidak ada salahnya untuk mencari bantuan dari pihak lain.
Pihak lain ini bisa orang yang dipercaya oleh kedua belah pihak atau juga ahli finansial yang akan memposisikan diri berada di sisi yang netral. Dengan demikian, porsi perbincangan akan lebih terarah. Prioritas dalam pembagian peran nafkah, pengatur keuangan, juga akan lebih terstruktur.
Baca juga: Calon Pengantin, Yuk Cek 5 Jenis Vaksin Penting Sebelum Menikah Ini
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Salah satu yang sebaiknya dibahas sebelum menikah ialah soal kondisi keuangan masing-masing pihak. Pasangan sebaiknya sudah mulai terbuka soal kondisi finansialnya ketika sebelum menikah. Tujuannya bukan untuk saling menyalahkan, melainkan agar ada keterbukaan yang nantinya akan berguna bagi kehidupan ke depan.
Bagaimanapun, kehidupan setelah menikah itu panjang. Menghadapi perjalanan panjang tersebut, tentu membutuhkan strategi yang matang, terutama terkait dengan keuangannya. Dengan saling terbuka, pasangan jadi tahu dari titik mana mereka berangkat dan akan ke mana tujuannya.
Baca juga: Begini Strategi Menabung untuk Biaya Menikah
Psikolog Keluarga dari Universitas Indonesia, Rose Mini A, pasangan yang akan melanjutkan ke jenjang yang lebih serius memang sebaiknya saling terbuka tentang semua hal, termasuk di dalamnya adalah kondisi finansial satu sama lain.
Keterbukaan finansial sejak awal sangat penting dilakukan. Hal ini untuk menghindari potensi pertengkaran akibat finansial karena sedari awal sudah tidak jujur, tertutup, dan hanya mengandalkan saling percaya.
“Urusan seperti ini memang cukup sensitif dan bisa mengakibatkan hal besar. Oleh karena itu, pasangan mesti membicarakan hal ini dengan kepala dingin dan tidak saling agresif,” ungkap Rose.
Kedua belah pihak mesti sepaham terlebih dahulu bahwa keterbukaan ini bukan untuk saling menyalahkan. Sebaliknya, keterbukaan ini justru menjadi bahan evaluasi agar tujuan-tujuan pernikahan ke depan bisa dicapai dengan baik.
Ada beberapa hal yang perlu didiskusikan pasangan sebelum memutuskan menikah. Salah satunya soal pendapatan. Hal-hal terkait jumlah pendapatan masing-masing, beban finansial pribadi sebelum menikah, hingga gaya hidup dan cara orang menggunakan uang mesti diketahui sejak awal.
Pasalnya, beberapa orang memiliki beban finansial pribadi lebih besar karena merupakan sandwich generation. Topik ini tentu perlu dicari solusinya, mengingat ke depan saat sudah berkeluarga dirinya juga membutuhkan biaya yang tak kalah besar.
(Sumber: Unsplash/Krakenimages)
Di sisi lain, pasangan juga perlu menyamakan prinsip mereka tentang penggunaan uang. Sebab, beberapa orang percaya uang tidak perlu direncanakan secara lebih detail karena rezeki akan datang dengan sendirinya. Orang bertipe seperti ini biasanya akan menggunakan uang sesuai dengan apa yang ingin dilakukannya pada hari itu.
Namun, ada sebagian orang yang merasa uang haruslah direncanakan secara jangka panjang. Hal ini membuat pendapatan yang sudah terkumpul tidak bisa dipakai dengan sembarangan. Dua pandangan ini perlu disatukan agar ke depan tidak menjadi pemicu munculnya pertengkaran.
Rose mengatakan membicarakan topik-topik keuangan dengan pasangan mungkin tidak gampang dilakukan. Apalagi ketika diskusi-diskusi yang terjadi mengarah pada hal-hal yang super serius dan sensitif.
Akan tetapi, semua harus dicoba dan sebisa mungkin clear di awal sebelum menikah. Jika pembicaraan selalu berujung buntu karena masing-masing pihak sensitif, tidak ada salahnya untuk mencari bantuan dari pihak lain.
Pihak lain ini bisa orang yang dipercaya oleh kedua belah pihak atau juga ahli finansial yang akan memposisikan diri berada di sisi yang netral. Dengan demikian, porsi perbincangan akan lebih terarah. Prioritas dalam pembagian peran nafkah, pengatur keuangan, juga akan lebih terstruktur.
Baca juga: Calon Pengantin, Yuk Cek 5 Jenis Vaksin Penting Sebelum Menikah Ini
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.