Enggak Cuma Andalkan Rem Tangan, Begini Cara Aman Parkir Kendaraan di Tanjakan atau Turunan
08 May 2023 |
19:00 WIB
Saat sedang berwisata ke daerah pegunungan, tidak jarang kita mendapati lokasi parkir yang cukup berisiko. Keterbatasan lahan di daerah tersebut membuat beberapa kendaraan terpaksa parkir di badan jalan dengan kontur miring, seperti di tanjakan atau turunan.
Posisi parkir di lokasi tersebut bisa dibilang tidak mudah. Butuh keahlian khusus agar kendaraan tetap dalam kondisi yang aman. Jika salah dalam mengatur posisi, kendaraan yang terparkir bisa tiba-tiba meluncur tak terkendali ke bawah.
Baca juga: Cek 5 Rekomendasi Dash Cam Mobil, Cocok untuk Mudik Jalur Darat
Menurut Instruktur Indonesia Defensive Driving Center (IDDC) Sumantri, parkir kendaraan di jalan menanjak atau menurun sebaiknya dihindari. Sebisa mungkin untuk mencari lahan yang datar agar posisi kendaraan lebih stabil.
Sebab, memarkirkan kendaraan di posisi miring memang cukup berbahaya. Jika sistem pengereman ada yang keliru atau gagal fungsi, mobil bisa langsung merosot ke bawah dan membahayakan pengendara lain.
Selain itu, memarkirkan kendaraan di jalanan yang menanjak juga berpotensi merusak komponen tertentu karena harus bekerja lebih keras. Misalnya, sistem rem dan suspensi yang harus bekerja ekstra meski sebenarnya kendaraan dalam posisi diam.
“Pada kondisi mobil miring, berarti titik tumpu mobil tidak merata lagi di keempat roda. Roda bagian yang lebih rendah yang akan menanggung beban lebih tinggi. Demikian juga dengan beban kerja suspensinya,” jelas Sumantri pada Senin (8/5/2023).
Namun, jika memang kondisinya terpaksa, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika harus memarkirkan kendaraan di posisi miring. Berikut adalah panduan lengkapnya.
Rem tangan adalah salah satu komponen penting yang dijadikan sistem keselamatan pada mobil saat terparkir di posisi miring. Fungsi rem tangan ialah untuk mengunci roda belakang supaya tidak dapat bergerak maju maupun mundur saat terparkir.
Bayangkan, jika tidak ada rem tangan, risiko pengendara saat memarkir kendaraan di posisi miring akan lebih besar. Meskipun demikian, sebaiknya pelajari dahulu tentang penggunaan rem tangan dengan baik. Sebab, jika salah dalam mengatur rem tangan, risikonya adalah kabel rem bisa putus. Selain itu, pastikan area kursi kemudi, terutama rem tangan, tidak disentuh oleh anak-anak karena bisa berbahaya bagi keselamatan.
Bagi pengguna mobil matik, cobalah untuk selalu memastikan bahwa mobil sudah dalam keadaan mode parkir. Saat mobil sudah dalam kondisi berhenti, segera mengarahkan transmisi ke mode huruf P. Dengan cara ini, mobil akan otomatis terkunci dan tidak bisa berjalan karena gigi-gigi di transmisi ikut terkunci. Mode P bisa dibilang lebih aman dibanding saat mobil terparkir dengan tuas berada di transmisi N.
Untuk mobil manual, pengguna harus menerapkan mode keamanan dobel. Tidak cukup hanya dengan mengaktifkan rem tangan, sebaiknya masukkan gigi satu saat mobil terparkir di kondisi miring.
Cara ini dilakukan agar mobil bisa lebih terkunci saat terparkir dalam keadaan menanjak. Cara yang hampir sama juga bisa dicoba saat mobil terparkir dalam kondisi menurun. Bedanya, dalam konsisi seperti ini, pengguna bisa memposisikan tuas pada transmisi mundur (R).
Saat mobil diparkirkan dalam keadaan menanjak, mobil terkadang akan bergerak ke bawah secara perlahan. Untuk menghindari hal tersebut, arahkan ban depan mobil ke arah badan jalan. Dengan demikian, ketika mobil tergelincir dan merosot, laju kendaraan akan tertahan oleh trotoar atau bahu jalan tersebut.
Sebaliknya, jika parkir ke arah jalan menurun, arahkan roda depan ke bahu jalan atau trotoar. Dengan begitu, peluang mobil bergerak ke bawah bisa diminimalisasi. Jika pun ada musibah yang terjadi, risiko yang ada menjadi lebih minim.
Baca juga: Kelebihan & Kekurangan Hill Hold Control, Fitur yang Bantu Mobil Hadapi Jalan Menanjak
Editor: Dika Irawan
Posisi parkir di lokasi tersebut bisa dibilang tidak mudah. Butuh keahlian khusus agar kendaraan tetap dalam kondisi yang aman. Jika salah dalam mengatur posisi, kendaraan yang terparkir bisa tiba-tiba meluncur tak terkendali ke bawah.
Baca juga: Cek 5 Rekomendasi Dash Cam Mobil, Cocok untuk Mudik Jalur Darat
Menurut Instruktur Indonesia Defensive Driving Center (IDDC) Sumantri, parkir kendaraan di jalan menanjak atau menurun sebaiknya dihindari. Sebisa mungkin untuk mencari lahan yang datar agar posisi kendaraan lebih stabil.
Sebab, memarkirkan kendaraan di posisi miring memang cukup berbahaya. Jika sistem pengereman ada yang keliru atau gagal fungsi, mobil bisa langsung merosot ke bawah dan membahayakan pengendara lain.
Selain itu, memarkirkan kendaraan di jalanan yang menanjak juga berpotensi merusak komponen tertentu karena harus bekerja lebih keras. Misalnya, sistem rem dan suspensi yang harus bekerja ekstra meski sebenarnya kendaraan dalam posisi diam.
“Pada kondisi mobil miring, berarti titik tumpu mobil tidak merata lagi di keempat roda. Roda bagian yang lebih rendah yang akan menanggung beban lebih tinggi. Demikian juga dengan beban kerja suspensinya,” jelas Sumantri pada Senin (8/5/2023).
Namun, jika memang kondisinya terpaksa, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika harus memarkirkan kendaraan di posisi miring. Berikut adalah panduan lengkapnya.
1. Aktifkan Rem Tangan
Rem tangan adalah salah satu komponen penting yang dijadikan sistem keselamatan pada mobil saat terparkir di posisi miring. Fungsi rem tangan ialah untuk mengunci roda belakang supaya tidak dapat bergerak maju maupun mundur saat terparkir.Bayangkan, jika tidak ada rem tangan, risiko pengendara saat memarkir kendaraan di posisi miring akan lebih besar. Meskipun demikian, sebaiknya pelajari dahulu tentang penggunaan rem tangan dengan baik. Sebab, jika salah dalam mengatur rem tangan, risikonya adalah kabel rem bisa putus. Selain itu, pastikan area kursi kemudi, terutama rem tangan, tidak disentuh oleh anak-anak karena bisa berbahaya bagi keselamatan.
2. Aktifkan Mode Parkir
Bagi pengguna mobil matik, cobalah untuk selalu memastikan bahwa mobil sudah dalam keadaan mode parkir. Saat mobil sudah dalam kondisi berhenti, segera mengarahkan transmisi ke mode huruf P. Dengan cara ini, mobil akan otomatis terkunci dan tidak bisa berjalan karena gigi-gigi di transmisi ikut terkunci. Mode P bisa dibilang lebih aman dibanding saat mobil terparkir dengan tuas berada di transmisi N.
3. Masukkan Gigi pada Mobil Manual
Untuk mobil manual, pengguna harus menerapkan mode keamanan dobel. Tidak cukup hanya dengan mengaktifkan rem tangan, sebaiknya masukkan gigi satu saat mobil terparkir di kondisi miring.Cara ini dilakukan agar mobil bisa lebih terkunci saat terparkir dalam keadaan menanjak. Cara yang hampir sama juga bisa dicoba saat mobil terparkir dalam kondisi menurun. Bedanya, dalam konsisi seperti ini, pengguna bisa memposisikan tuas pada transmisi mundur (R).
4. Posisikan Ban Depan ke Arah Bahu Jalan atau Trotoar
Saat mobil diparkirkan dalam keadaan menanjak, mobil terkadang akan bergerak ke bawah secara perlahan. Untuk menghindari hal tersebut, arahkan ban depan mobil ke arah badan jalan. Dengan demikian, ketika mobil tergelincir dan merosot, laju kendaraan akan tertahan oleh trotoar atau bahu jalan tersebut.Sebaliknya, jika parkir ke arah jalan menurun, arahkan roda depan ke bahu jalan atau trotoar. Dengan begitu, peluang mobil bergerak ke bawah bisa diminimalisasi. Jika pun ada musibah yang terjadi, risiko yang ada menjadi lebih minim.
5. Ganjal Ban dengan Balok Kayu
Sistem keselamatan harus diciptakan secara berlapis. Selain memposisikan ban ke arah bahu jalan, pengguna juga sebaiknya menggunakan cara lain. Yakni, mengganjal ban dengan balok kayu atau batu bata. Cara ini penting dilakukan untuk mengantisipasi pengereman di mobil gagal fungsi. Adanya batu atau ganjalan akan membuat mobil tetap dalam kondisi diam meski fungsi pengereman terganggu.Baca juga: Kelebihan & Kekurangan Hill Hold Control, Fitur yang Bantu Mobil Hadapi Jalan Menanjak
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.