7 Fakta Penobatan Ratu Victoria, Salah Satu Penabalan Termegah di Britania Raya
06 May 2023 |
18:00 WIB
Inggris Raya (United Kingdom) tengah bergembira menyambut penobatan Raja Charles III pada Sabtu (6/5/23). Namun jauh sebelum itu, wilayah tersebut juga pernah memiliki Ratu Victoria yang mahsyur sebagai pemimpin kerajaan di Inggris, yang memerintah dalam waktu lama.
Ratu Victoria atau juga dikenal dengan Alexandrina Victoria menggantikan posisi sang paman, raja Inggris William IV. Ditabalkan menjadi ratu saat dia berusia 18 tahun upacara ini juga dianggap sebagai salah satu penobatan termegah.
Baca juga: Rangkaian Upacara Penobatan Raja Charles III
Namun, saat didaulat sebagai pemimpin Inggris kelima, prosesi upacara Ratu Victoria juga mengalami sejumlah kendala teknis dari yang kecil hingga fatal. Oleh karena itu, prosesi upacaranya juga dikenal dengan nama botched coronation karena banyak agenda yang ngawur.
Dihimpun dari berbagai sumber resmi, berikut keunikan upacara penabalan Ratu Victoria yang berkuasa lebih dari enam dekade tepatnya 1837-1901 dan dikenal sebagai era Victorian Age itu.
Salah satunya saat penyerahan orb penguasa dari Uskup Agung Canterbury yang melambangkan kekuatan dan kedaulatan dunia Kristen. Padahal, bola dunia dengan salib bertahtakan batu safir itu sudah dipegang oleh Victoria saat berada di Kapel St.Edward.
"Para aktor yang berbeda dalam upacara itu sangat tidak sempurna, akibatnya ada kesulitan dan rasa malu yang terus-menerus, sehingga Ratu tidak pernah tahu apa yang harus dia lakukan selanjutnya,” tulis salah satu peserta dikutip dari Mental Floss.
Lady Wilhelmina Stanhope, salah satu pengiring mengaku kejadian itu pun sangat memalukan bagi mereka. Sebab, dalam prosesi upacara yang mungkin hanya bisa diikuti sekali seumur hidup itu semuanya haruslah rapi dan penuh persiapan matang. "Kami membawa kereta Ratu dengan sangat tersentak-sentak dan buruk, tidak pernah berjalan dengan benar; dan pasti sangat sulit baginya untuk berjalan penuh keanggunan di sepanjang Biara,"kenangnya.
Alhasil, keadaan ini pun sempat membuat Ratu Victoria menjadi sedikit kecewa karena altar seharusnya menjadi tempat suci. Hal itu pun semat dituliskannya di buku harian dengan menyebut apa yang seharusnya menjadi tempat suci justru ditutupi dengan sandwich, botol anggur, dan lain sebagainya.
Baca juga: Makna 16 Simbol Unik di Undangan Penobatan Raja Charles III
Ratu Victoria atau juga dikenal dengan Alexandrina Victoria menggantikan posisi sang paman, raja Inggris William IV. Ditabalkan menjadi ratu saat dia berusia 18 tahun upacara ini juga dianggap sebagai salah satu penobatan termegah.
Baca juga: Rangkaian Upacara Penobatan Raja Charles III
#QueenVictoria married Prince Albert in 1840. They had nine children.
— The Royal Family (@RoyalFamily) May 24, 2019
When Prince Albert died in 1861. Queen Victoria entered a long period of mourning, wearing black for the rest of her reign. Included here is a photo of her treasured locket.
©@RCT pic.twitter.com/ZW8VtzpHvu
Namun, saat didaulat sebagai pemimpin Inggris kelima, prosesi upacara Ratu Victoria juga mengalami sejumlah kendala teknis dari yang kecil hingga fatal. Oleh karena itu, prosesi upacaranya juga dikenal dengan nama botched coronation karena banyak agenda yang ngawur.
Dihimpun dari berbagai sumber resmi, berikut keunikan upacara penabalan Ratu Victoria yang berkuasa lebih dari enam dekade tepatnya 1837-1901 dan dikenal sebagai era Victorian Age itu.
1. Banyak Adegan Canggung Akibat Kurang Latihan
Dibaiat menjadi Ratu Inggris saat masih belia membuat Victoria kurang begitu memperhatikan tata krama penabalan Ratu, karena kurangnya latihan baik dari kalangan prajurit dan dirinya sendiri. Akibatnya, banyak terjadi adegan yang canggung saat Victoria mengikuti prosesi upacara.Salah satunya saat penyerahan orb penguasa dari Uskup Agung Canterbury yang melambangkan kekuatan dan kedaulatan dunia Kristen. Padahal, bola dunia dengan salib bertahtakan batu safir itu sudah dipegang oleh Victoria saat berada di Kapel St.Edward.
"Para aktor yang berbeda dalam upacara itu sangat tidak sempurna, akibatnya ada kesulitan dan rasa malu yang terus-menerus, sehingga Ratu tidak pernah tahu apa yang harus dia lakukan selanjutnya,” tulis salah satu peserta dikutip dari Mental Floss.
2. Pengiring Kereta yang Tersandung di Lorong
Prosesi upacara yang canggung juga terjadi saat pengiring kereta yang membawa sang ratu banyak melakukan kesalah di lorong katedral. Karena kurangnya latihan, mereka pun harus membawa kereta Ratu Victoria dengan tersentak-sentak, yang bahkan membuat beberapa di antaranya tersandung.Lady Wilhelmina Stanhope, salah satu pengiring mengaku kejadian itu pun sangat memalukan bagi mereka. Sebab, dalam prosesi upacara yang mungkin hanya bisa diikuti sekali seumur hidup itu semuanya haruslah rapi dan penuh persiapan matang. "Kami membawa kereta Ratu dengan sangat tersentak-sentak dan buruk, tidak pernah berjalan dengan benar; dan pasti sangat sulit baginya untuk berjalan penuh keanggunan di sepanjang Biara,"kenangnya.
3. Altar Penobatan yang Menjadi Ruang Jamuan
Berlangsung sekitar lima jam, upacara penobatan Ratu Victoria membuat beberapa tamu undangan, sedikit menahan lapar sebelum akhirnya mereka dijamu di tempat lain. Namun, saat pembagian makanan ringan di bagian belakang kapel sebagian tamu undangan berubah menjadi barbar dengan melahapnya langsung di altar.Alhasil, keadaan ini pun sempat membuat Ratu Victoria menjadi sedikit kecewa karena altar seharusnya menjadi tempat suci. Hal itu pun semat dituliskannya di buku harian dengan menyebut apa yang seharusnya menjadi tempat suci justru ditutupi dengan sandwich, botol anggur, dan lain sebagainya.
Baca juga: Makna 16 Simbol Unik di Undangan Penobatan Raja Charles III
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.