Wajah Baru Winamp Player Gebrak Pasar Streaming Musik, Cek Fitur Menariknya
18 April 2023 |
21:56 WIB
1
Like
Like
Like
Ada perasaan tak asing ketika mendengar Winamp Player. Rasanya, platform musik ini pernah ramai digunakan oleh milenial dan Gen Z akhir pada awal 2000an. Ya, mungkin Genhype juga pernah melihat aplikasi Winamp Player di komputer warnet saat masih remaja.
Sebagai aplikasi streaming musik yang sempat naik daun pada zamannya, Winamp Player tak ingin mati begitu saja. Nama aplikasi ini sempat meredup dan hilang. Kabarnya, platform ini sempat tutup karena tak kunjung menemui pangsa pasar yang tepat.
Sayangnya, hal itu terjadi di tengah bergeriliyanya platform streaming musik setidaknya satu dekade terakhir. Meski sempat redup, Winamp Player tak tinggal diam.
Baca juga: Wajah Baru Netlabel pada Era Musik Streaming
Menggebrak pasar platform streaming, Winamp Player tidak hanya hadir sebagai aplikasi dengar musik saja. Kali ini, aplikasi itu meluncurkan ragam fitur unggulan yang tampak berbeda dengan platform lainnya. “Pada tahun 2023, Winamp meluncurkan platform barunya.
Mengintegrasikan pemutar legendarisnya, Winamp telah di-remaster menjadi mesin musik terbaik yang tidak hanya memberdayakan pendengar, tetapi juga pencipta dan penggemar. "Membebaskan musik melalui hasrat penggemar terbesarnya, misi Winamp adalah membangun platform yang membuka hubungan antara artis dan penggemar di mana saja,” jelas pernyataan Winamp dikutip dari situs resminya pada Selasa (18/4/2023).
Dengan tampilan desain berwarna abu-abu, Winamp merancang aplikasi ini sebagai jembaran antara artis dan penggemar melalui akses yang eksklusif. Tampilan itu terbilang sederhana, sesuai dengan jargon Winamp Player. Di sisi kiri terdapat fitur My Library dan My Playlist, dua halaman yang memungkinkan pengguna memutar lagu, album, dan radio.
Tak lupa, platform musik dengan logo dua garis menyamping ini menyematkan fitur Podcast, megikuti tren yang berlanagan tenar di banyak aplikasi musik lainnya.
Namun menariknya, Winamp Player punya dua fitur unggulan yaitu fanzone dan creator. Aplikasi ini menawarkan streaming berbasis pada kreator, di mana konten tersebut akan menjadi hak cipta utuh bagi kreator. Ini mirip dengan platform musik lain di mana para penggunanya bisa mengambil lisensi dan mengelola hak cipta sendiri atas kontennya untuk tujuan komersial.
Pembedanya, fitur fanzone akan semakin mendukung kerja kreator mengkaryakan kontennya. Pada fitur ini, kreator bisa memperlihatkan produk eksklusifnya sekaligus terhubung dengan para penggemar. Penggemar bisa memberi tip atau donasi atas konten eksklusif yang diterima dari kreator. Winamp Player mengambil 15 persen tip dari server, sementara 85 persen uang dukungan penggemar langsung diserahkan kepada artis.
Pendengar konten juga data mendukung artis dengan bergabung melalui keanggotaan bulanan, sejenis fitur membership pada subscription di YouTube. Dengan fitur ini, penggemar bisa melihat proses kreatif di balik layar pembuatan lagu dan konten yang digarap para artis.
Baca juga: Tren Streaming Musik Berbayar Dorong Pertumbuhan Pasar Rekaman Global
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Sebagai aplikasi streaming musik yang sempat naik daun pada zamannya, Winamp Player tak ingin mati begitu saja. Nama aplikasi ini sempat meredup dan hilang. Kabarnya, platform ini sempat tutup karena tak kunjung menemui pangsa pasar yang tepat.
Sayangnya, hal itu terjadi di tengah bergeriliyanya platform streaming musik setidaknya satu dekade terakhir. Meski sempat redup, Winamp Player tak tinggal diam.
Baca juga: Wajah Baru Netlabel pada Era Musik Streaming
Menggebrak pasar platform streaming, Winamp Player tidak hanya hadir sebagai aplikasi dengar musik saja. Kali ini, aplikasi itu meluncurkan ragam fitur unggulan yang tampak berbeda dengan platform lainnya. “Pada tahun 2023, Winamp meluncurkan platform barunya.
Mengintegrasikan pemutar legendarisnya, Winamp telah di-remaster menjadi mesin musik terbaik yang tidak hanya memberdayakan pendengar, tetapi juga pencipta dan penggemar. "Membebaskan musik melalui hasrat penggemar terbesarnya, misi Winamp adalah membangun platform yang membuka hubungan antara artis dan penggemar di mana saja,” jelas pernyataan Winamp dikutip dari situs resminya pada Selasa (18/4/2023).
Dengan tampilan desain berwarna abu-abu, Winamp merancang aplikasi ini sebagai jembaran antara artis dan penggemar melalui akses yang eksklusif. Tampilan itu terbilang sederhana, sesuai dengan jargon Winamp Player. Di sisi kiri terdapat fitur My Library dan My Playlist, dua halaman yang memungkinkan pengguna memutar lagu, album, dan radio.
Tak lupa, platform musik dengan logo dua garis menyamping ini menyematkan fitur Podcast, megikuti tren yang berlanagan tenar di banyak aplikasi musik lainnya.
Namun menariknya, Winamp Player punya dua fitur unggulan yaitu fanzone dan creator. Aplikasi ini menawarkan streaming berbasis pada kreator, di mana konten tersebut akan menjadi hak cipta utuh bagi kreator. Ini mirip dengan platform musik lain di mana para penggunanya bisa mengambil lisensi dan mengelola hak cipta sendiri atas kontennya untuk tujuan komersial.
Pembedanya, fitur fanzone akan semakin mendukung kerja kreator mengkaryakan kontennya. Pada fitur ini, kreator bisa memperlihatkan produk eksklusifnya sekaligus terhubung dengan para penggemar. Penggemar bisa memberi tip atau donasi atas konten eksklusif yang diterima dari kreator. Winamp Player mengambil 15 persen tip dari server, sementara 85 persen uang dukungan penggemar langsung diserahkan kepada artis.
Pendengar konten juga data mendukung artis dengan bergabung melalui keanggotaan bulanan, sejenis fitur membership pada subscription di YouTube. Dengan fitur ini, penggemar bisa melihat proses kreatif di balik layar pembuatan lagu dan konten yang digarap para artis.
Baca juga: Tren Streaming Musik Berbayar Dorong Pertumbuhan Pasar Rekaman Global
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.