Menara Masjid Lampu Colok di Kabupaten Bengkalis, Riau. (Sumber: Instagram/Pratama_ishak)

Festival Lampu Colok, Cara Warga Bengkalis Sambut Idulfitri

18 April 2023   |   17:30 WIB

Like
Ramadan menjadi bulan yang berbeda tiap tahunnya karena umat muslim wajib menjalankan puasa selama satu bulan penuh. Selepas itu, umat muslim akan memeriahkan malam-malam terakhir di bulan tersebut sebelum masuk ke Hari Raya Idulfitri atau 1 Syawal.

Biasanya masyarakat akan mengumandangkan takbir sehabis salat isya sampai pagi Hari Raya Idulfitri. Selain mengumandangkan takbir, pada beberapa daerah terdapat tradisi yang unik dan menarik untuk merayakan malam takbiran.

Contohnya, masyarakat Kabupaten Bengkalis, Riau yang melangsungkan Festival Lampu Colok pada malam 7 likur atau malam ke-27 Ramadan sampai akhir bulan suci. Mereka akan memasang lampu-lampu kecil yang disusun menjadi menara atau bentuk tiga dimensi yang unik nan indah seperti Masjid, angka tahun hijriah, dan huruf-huruf yang membentuk kalimat "Selamat Hari Raya Idul Fitri".

Baca juga: Ragam Tradisi Unik Lebaran di Indonesia

Saat lampu-lampu sudah terpasang, Kota Bengkalis akan penuh dengan cahaya dari lampu colok dan anak-anak biasanya akan bermain kembang api dengan meleburkan kegembiraan serta, tawa. Sementara itu, para remaja akan berlomba-lomba melakukan selfie di depan menara-menara lampu colok.

Lampu kecil yang terpasang tersebut biasanya dibuat dengan botol kaca kecil. Lalu botol itu diisi dengan minyak tanah dan tutup botol dibolongi untuk menaruh sumbu di atasnya sehingga api dapat dinyalakan dengan botol kaca tersebut. Jumlah lampu yang dibuat biasanya lebih dari seribu buah sesuai objek apa yang ingin dibuat.

Bahan-bahan untuk membuat lampu colok didapatkan melalui sumbangan para warga. Sebelum bulan puasa, warga akan mencari kayu yang berfungsi sebagai penyangga dan kerangka dengan jumlah sekitar 3 ton kayu. Selanjutnya, mereka akan mengumpulkan botol-botol kaca yang menjadi bahan utama.

Festival Lampu Colok ini adalah kegiatan turun-temurun masyarakat suku Melayu yang ada di Bengkalis. Dulunya, lampu colok dipasang pada setiap pinggir rumah warga sebagai sumber penerangan orang-orang yang hendak beribadah ke Masjid.

Pemerintah Kabupaten Bengkalis sendiri menjadikan festival ini sebagai ajang kompetisi warganya untuk berkreasi dan memajukan pariwisata di Bengkalis. Dalam penilaiannya, aspek utama yang menjadi perhatian pemerintah adalah gotong-royong warga dalam membangun menara-menara lampu colok.

Sebagai informasi, Festival Lampu Colok Bengkalis yang ada saat ini telah sah menjadi warisan budaya tak benda Indonesia yang ditetapkan pada tahun 2021. Namun, Festival Lampu Colok tidak hanya berada di Kabupaten Bengkalis yang menjadi cikal bakal kegiatan ini. Di Provinsi Riau sendiri daerah yang biasanya ikut membuat lampu colok di antaranya, Kabupaten Rokan Hilir, Pekanbaru, dan Dumai.

Kini, Festival Lampu Colok sudah tidak menggunakan lampu yang berasal dari botol kaca saja tetapi sudah bercampur dengan lampu LED atau neon untuk memudahkan serta mempercepat pembuatan lampu colok tersebut.

Baca juga: Salam Tempel hingga Baju Baru, Ini 8 Tradisi Lebaran di Indonesia

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

Foya-foya Tunda Dulu, Manfaatkan THR Jadi Momentum Perbaiki Kondisi Finansial

BERIKUTNYA

Taxi Driver Season 3 Dikonfirmasi, Cek Dulu Yuk Cara Ok Ju Man Pengaruhi Umatnya pada Season 2

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: