Begini Cara Seru Ajak Anak Berlibur Sambil Belajar selama Pandemi
14 July 2021 |
12:49 WIB
Dewi Andriani
Jurnalis Hypeabis.id
Bagi Genhype yang merencanakan liburan bersama keluarga setelah masa PPKM Darurat berakhir nanti, ada beberapa hal yang harus diperhatikan supaya liburan menjadi lebih menyenangkan. Apalagi bersama anak-anak, aspek keamanan, kenyamanan dan protokol kesehatan harus benar-benar dijaga.
Nila Tanzil, travel influencer yang memiliki anak berusia 6 tahun mengatakan konsiderasi utamanya saat merencanakan liburan adalah kesukaan anak yang bisa dilihat dari ketertarikan sang buah hati.
Jika sudah mengetahui apa yang diinginkan oleh anak, maka akan menjadi fondasi dalam menentukan destinasi wisata. “Misalnya karena anak saya suka berenang, maka saya sering mengajak ke pantai dan danau,” ujar wanita yang juga merupakan founder dari Travel Sparks ini.
Saat berlibur tersebut, dia juga tidak hanya mengajak sang anak menikmati lautan tetapi sekaligus mengajarkan buah hatinya mengenai pengetahuan pelestarian bahari. Dengan demikian, momen berlibur bisa sekaligus memperkuat pengetahuan anak.
Saat berkunjung ke kebun binatang, museum, monumen bersejarah, atau planetarium, orang tua juga bisa sambil mengasah pengetahuan dan edukasi anak.
Apalagi gaya belajar setiap anak berbeda satu dengan lainnya. Tugas sebagai orang tua adalah mengarahkan anak agar menikmati proses belajar mereka, apapun pilihan gaya belajar anak.
“Kalau anak saya seorang visual learner, pengalaman melihat langsung binatang di kebun binatang, yang tadinya hanya dia lihat di buku, akan berkesan di benak anak-anak, sehingga mereka lebih mudah dalam menyerap ilmu pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai,” lanjut Nila.
Lebih lanjut Nila mengatakan saat berlibur bersama anak-anak, perlu mempertimbangkan jumlah kegiatan per hari. Idealnya adalah 2 hingga 3 aktivitas, karena anak-anak butuh waktu lebih lama untuk menyesuaikan diri dengan sebuah destinasi.
“Jika terlalu banyak acara atau lokasi kunjungan, maka anak-anak akan gampang lelah dan rewel. Itulah sebabnya, merencanakan kegiatan bersama anak-anak harus lebih santai,” ujarnya.
Terkait perencanaan liburan di masa pandemi, Nila membagikan protokol jalan-jalan yang dia patuhi. Setelah PPKM Darurat selesai dan waktunya jalan-jalan tiba, beberapa kiat ini perlu dipatuhi adalah menjalankan protokol kesehatan disiplin.
“Membawa masker ekstra dan cadangan, membawa tempat menyimpan masker wajah, siapkan hand sanitizer dan disinfectant spray untuk anak-anak, kemudian bisa juga membawa peralatan makan sendiri,” terangnya.
Danny Wilson Peraji, Market Manager Attraction tiket.com mengatakan saat merencanakan liburan bersama keluarga dapat melibatkan anak-anak, sehingga mereka dapat belajar manajemen waktu sedari muda.
“Tidak hanya itu saja, merencanakan liburan dapat membantu melepas rasa jenuh sejenak sehingga anak-anak kembali bersemangat karena ada reward liburan di depan mata yang akan mereka nikmati nantinya,” tutur Danny.
Selain itu, perlu juga memperhatikan durasi total liburan karena hal tersebut menentukan durasi perjalanan, jadwal dan jenis transportasi ideal, akomodasi yang cocok, serta kegiatan dan aktivitas selama berlibur.
Editor: Fajar Sidik
Nila Tanzil, travel influencer yang memiliki anak berusia 6 tahun mengatakan konsiderasi utamanya saat merencanakan liburan adalah kesukaan anak yang bisa dilihat dari ketertarikan sang buah hati.
Jika sudah mengetahui apa yang diinginkan oleh anak, maka akan menjadi fondasi dalam menentukan destinasi wisata. “Misalnya karena anak saya suka berenang, maka saya sering mengajak ke pantai dan danau,” ujar wanita yang juga merupakan founder dari Travel Sparks ini.
Saat berlibur tersebut, dia juga tidak hanya mengajak sang anak menikmati lautan tetapi sekaligus mengajarkan buah hatinya mengenai pengetahuan pelestarian bahari. Dengan demikian, momen berlibur bisa sekaligus memperkuat pengetahuan anak.
Saat berkunjung ke kebun binatang, museum, monumen bersejarah, atau planetarium, orang tua juga bisa sambil mengasah pengetahuan dan edukasi anak.
Apalagi gaya belajar setiap anak berbeda satu dengan lainnya. Tugas sebagai orang tua adalah mengarahkan anak agar menikmati proses belajar mereka, apapun pilihan gaya belajar anak.
“Kalau anak saya seorang visual learner, pengalaman melihat langsung binatang di kebun binatang, yang tadinya hanya dia lihat di buku, akan berkesan di benak anak-anak, sehingga mereka lebih mudah dalam menyerap ilmu pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai,” lanjut Nila.
Lebih lanjut Nila mengatakan saat berlibur bersama anak-anak, perlu mempertimbangkan jumlah kegiatan per hari. Idealnya adalah 2 hingga 3 aktivitas, karena anak-anak butuh waktu lebih lama untuk menyesuaikan diri dengan sebuah destinasi.
“Jika terlalu banyak acara atau lokasi kunjungan, maka anak-anak akan gampang lelah dan rewel. Itulah sebabnya, merencanakan kegiatan bersama anak-anak harus lebih santai,” ujarnya.
Terkait perencanaan liburan di masa pandemi, Nila membagikan protokol jalan-jalan yang dia patuhi. Setelah PPKM Darurat selesai dan waktunya jalan-jalan tiba, beberapa kiat ini perlu dipatuhi adalah menjalankan protokol kesehatan disiplin.
“Membawa masker ekstra dan cadangan, membawa tempat menyimpan masker wajah, siapkan hand sanitizer dan disinfectant spray untuk anak-anak, kemudian bisa juga membawa peralatan makan sendiri,” terangnya.
Danny Wilson Peraji, Market Manager Attraction tiket.com mengatakan saat merencanakan liburan bersama keluarga dapat melibatkan anak-anak, sehingga mereka dapat belajar manajemen waktu sedari muda.
“Tidak hanya itu saja, merencanakan liburan dapat membantu melepas rasa jenuh sejenak sehingga anak-anak kembali bersemangat karena ada reward liburan di depan mata yang akan mereka nikmati nantinya,” tutur Danny.
Selain itu, perlu juga memperhatikan durasi total liburan karena hal tersebut menentukan durasi perjalanan, jadwal dan jenis transportasi ideal, akomodasi yang cocok, serta kegiatan dan aktivitas selama berlibur.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.