Parara Ethical Store (Sumber gambar: Indah Permata Hati/Hypeabis.id)

Parara Usung Konsep Ethical Store & Restaurant, Dukung Produk Lokal Berkelanjutan

02 March 2023   |   18:17 WIB
Image
Indah Permata Hati Jurnalis Hypeabis.id

Belum banyak restoran yang menerapkan konsep ethical. Selain memerlukan komitmen, konsep itu juga perlu banyak pertimbangan. Meski memiliki konsumen yang tersegmentasi, konsep restoran ethical cukup banyak dinantikan. Konsep ini cukup memperhatikan aspek, mulai dari bahan makanan hingga manajemen keberlanjutan.

Parara Ethical Store & Restaurant merupakan salah satu restoran ethical yang berkomitmen penuh untuk mendukung konsep keberlanjutan sekaligus mendorong produk lokal. Bibong Widyarti, Komisaris Parara Ethical Store & Restaurant menjelaskan, Parara berdiri melalui keselarasan pemikiran dari 31 orang yang tersebar di seluruh Indonesia.

Meskipun lebih disorot untuk konsep restoran, Parara tak hanya mengutamakan produk makanan, melainkan juga produk kerajinan. Ini dibuat untuk menunjukkan dukungan dengan komunitas dalam sistem berkelanjutan. Mengangkat tagline Jagat Tradisi Rawat Bumi. Parara ingin memperkenalkan jika makanan dan kerajinan tangan memiliki hubungan yang mungkin tak banyak dibayangkan.
 

Parara Ethical Store & Resturant (Sumber gambar: Indah Permata Hati/Hypeabis.id)

Parara Ethical Store & Resturant (Sumber gambar: Indah Permata Hati/Hypeabis.id)


Parara Ethical Store juga menjual beragam produk asli dan natural seperti madu hutan hingga ragam produk kerajinan lokal. “Misalnya penanam bahan makanan, mereka juga bisa menanam pewarna indigofera untuk tenun. Atau tanaman rotan yang biasanya diketahui hanya digunakan untuk material parabot, ternyata bagian umbut rotan bisa dijadikan makanan,” jelas Bibong dalam Media Gathering Parara Ethical Store & Restaurant.

Parara Ethical Store (Sumber gambar: Indah Permata Hati/Hypeabis.id)

Parara Ethical Store (Sumber gambar: Indah Permata Hati/Hypeabis.id)

 

Parara memastikan jika semua bahan makanan dipanen secara alami dengan konsep budidaya yang berkelanjutan. Hal ini juga didukung dengan garansi kebersihan yang sudah tersertifikasi. Penggunaan gula singkong sebagai pengganti gula pasir pun sudah dilakukan demi mendukung produk lokal yang alami dan berkelanjutan.

Direktur Utama Parara, Arifin Saleh pun mengatakan jika Parara memiliki misi besar untuk memperkenalkan produk lokal berkelanjutan dalam industri kuliner. Salah satunya melalui gerakan Losal yang berarti Lokal, Sehat, Adil dan Lestari.

Inilah yang mendasari konsep ethical di Parara Ethical Store & Restaurant. Konsep sehatnya memperhatikan bagaimana produk aman untuk kesehatan, misalnya melalui produk sagu yang bebas gluten, pengolahan makanan tanpa bahan kimia, menggunakan rempah alami, dan lainnya.

“Kita memperkenalkan bagaimana berjalannya produk yang dihasilkan dari sumber lokal missal dari masyarakat adat dan petani lokal, tentunya dengan bahan yang berkualitas. Misalnya gula semut dari Lebak Banten, atau Sagu dari Sungai Tohor, dan sebagainya,” ungkap Arifin.

Arifin mengatakan, Parara ingin berkomitmen merawat bumi tanpa terlalu mengeksploitasinya. Sehingga, produk bahan makanan yang dipasok ke restoran ini pun dipastikan mendukung industri keberlanjutan, termasuk juga mencoba mengurangi limbah makanan seminimal mungkin.

Abdul Manan, Petani Sagu Desa Sungai Tohor pun menjelaskan bagaimana makanan dari sagu diolah menjadi produk yang sehat serta mendukung industri berkelanjutan. Kepulauan Meranti, Riau merupakan sentra sagu yang diinisiasi oleh Presiden Jokowi dan diresmikan BUMN. Khususnya di Sungai Tohor, sagu dibudidayakan dengan cara yang alami.

“Sagu ini tanaman agro ekologi, tidak menggunakan pupuk kimia. Masyarakat juga perlu tahu jika tanaman sagu tidak hanya dimanfaatkan sebagai sagu. Berbagai limbahnya juga banyak kegunaan,” jelas Abdul Manan.

Apalagi, tanaman sagu juga memiliki peran besar dalam mengabsorbsi emisi gas karbondioksida, sehingga menjadikannya penting dalam ekosistem lingkungan sekaligus sumber pangan.

Sagu juga terbilang menyehatkan dan mengenyangkan dalam waktu yang lama. Kandungan serat dan mineralnya mampu menghambat kadar glukosa dan penggumpalan gula darah. Sagu bisa menjadi karbohidrat dengan daya tahan energi yang tinggi. Meskipun terbilang sehat, diperlukan kreativitas yang luar biasa untuk mengolah sagu menjadi makanan yang mengunggah selera.

baca juga: Restoran Vegetarian Tertua di Dunia ada di Swiss, Intip Apa Saja Makanannya

Parara menghadirkan produk sagu dalam bentuk mie yang mirip seperti shirataki. “Kreasi membuat makanan dari sagu perlu dikembangkan. Kita juga perlu memikirkan bagaimana sagu bisa terkenal sebagai makanan yang diolah dengan sehat dan cara membuat sagu dalam produk lainnya,” tutup Abdul. 

Editor: M R Purboyo

SEBELUMNYA

Grey Man Karya Mark Greaney Kembali Masuk Novel Terlaris Lewat Burner

BERIKUTNYA

Yuk Nulis Blog dengan WordPress

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: