Mendikbudristek Nadiem Makarim ingin enterpreneur muda unjuk gigi (Sumber gambar: Hypeabis.id/ Himawan L Nugraha)

Nadiem Makarim Dorong Pendidikan Vokasi Terlibat di Ajang Entrepreneur Semacam LBF

28 February 2023   |   11:02 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Ajang Legendary Brand Festival 2023 yang diselenggarakan di Jakarta pada 25 sampai 26 Februari 2023 menjadi ajang penting bagi pelaku kreatif. Untuk itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mendorong partisipasi aktif dari satuan pendidikan vokasi untuk memberikan kesempatan bagi entrepreneur muda untuk unjuk gigi dan menampilkan karya inovatif.

Nadiem mengatakan usaha mikro, kecil, dan menengah adalah tulang punggung perekonomian Indonesia. Tercatat, pada tahun lalu terdapat 87,1 juta yang tersebar di seluruh Indonesia. “96,9 persen ekonomi Indonesia ya ekonomi UMKM. Intinya itu,” katanya.

Baca juga: Pengin Jadi Komikus? Ada Mata Kuliah Komik di Vokasi Universitas Indonesia Lho!

Jadi, menurutnya akselerasi ekonomi Indonesia pada masa yang akan datang sudah pasti membutuhkan entrepreneur muda yang kreatif, tangguh, dan kompeten. Guna memenuhi kebutuhan tersebut, Kemendikbudristek memperbesar dan memperkuat gerakan merdeka belajar.

Dengan begitu, dia berharap pelajar dan mahasiswa menjadi 'petarung' yang unggul pada masa mendatang. Di sektor pendidkan vokasi, pemerintah menguatkan kolaborasi lintas sektor dengan skema kerja linked and match yang berlaku untuk sekolah menengah atas atau perguruan tinggi vokasi.

“Yang kami tekankan dalam impelemntasi ini adalah skema kolabarsi yang jauh lebih kuat dari industri. Bukan cuma hitam di atas putih atau mou-mou-an. Industri di dunia kerja memberikan kontribusi yang nyata untuk meningkatkan mutu pendidikan di SMK dan perguruan tinggi,” katanya.

Berkat kolaborasi lintas sektor itu, saat ini sudah terdapat lebih dari 1.400 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pusat keunggulan. Walaupun hanya 1.400, dia mengeklaim sudah mewakil 30 persen dari seluruh SMK di Indoesia.

Kemudian, dengan kampus merdeka vokasi, mahasiswa juga terlibat belajar di luar kampus, yakni mulai dari magang sampai pertukaran magang mahasiswa di luar negri. “Bayangkan, kita mengirim berbagai macam anak vokasi ke luar negeri untuk magang di berbagai macam indsutri di eropa, dan sebagainya,” katanya.

Selain itu, skema linked and macth itu juga melibatkan UMKM salah satunya dengan melalui pelaksanaan riset terapan yang hasilnya terhilirasasi dengan baik, sehingga memberikan dampak besar kepada masyarakat.

Beberapa contohnya adalah Politeknik Negeri Bali yang mengembangkan Integrated Tourism Village System untuk desa wisata di Bali. Dia mengeklaim sistem ini mampu meningakatkan potensi pendapatan UMKM di desa wisata hingga 50 persen.

Selain itu, terdapat Unvesitas Kristen Maranata, Bandung, yang berkolaborasi dengan Batik Lasem dari Rembang, Jawa Tengah, untuk mengembangkan produk batik dengan jenis kain yang ramah lingkungan dan kualitas tinggi. “Produk berkualitas ini bisa menembus pasar global dan menghasilkan souvenir untuk para delegasi G20 pada tahun lalu,” katanya.

Kemudian, ada juga  kolabrasi yang menarik antara SMK 2 dan SMK 8 padang yang bahu-membahu dengan para UMKM dalam mendesain, mencetak, dan mendistribusi batik minang. “Ada ratusan contoh lain riset terapan yang telah dihasilkan dari satuan kolaborasi dengan mtira-mitra UMKM,” katanya.

Dia menambahkan, upaya dan komitmen untuk mentransformasi pendidikan vokasi dengan gerakan merdeka belajar tidak berakhir sampai di sini. Pemerintah akan meningkatkan SMK pusat unggulan, mendorong lebih banyak riset terapan kolaboriatif dan membuka ruang yang lebih besar bagi mahasiswa untuk terlibat alam bebagai program kampus merdeka vokasi.

Editor: Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

Bisnis Game di Indonesia Mencapai Miliaran Dolar, Tapi 90 Persen Dikuasai Asing

BERIKUTNYA

Ungkapan Rasa Sayang Kaleb & Ruth Garcia dalam Single All That I Needed

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: