Nokia Ganti Logo Setelah 60 Tahun, Begini Filosofinya
27 February 2023 |
15:39 WIB
Brand ponsel Nokia meluncurkan gebrakan baru dalam industrinya. Legendaris dalam dunia ponsel ini mengumumkan rebranding dan rangkaian strategi pasar baru. Namun yang paling mencolok adalah perubahan pada logo Nokia yang akhirnya berganti setelah 60 tahun. Nokia berubah dengan logo tulisan seperti biasanya, tetapi dibuat dengan font yang futuristik dan sederhana.
Dalam logo terbarunya, Nokia juga menyematkan warna-warna cerah dalam berbagai rupa. Misalnya logo Nokia yang hadir di tengah bunga yang bermekaran. Nokia sendiri mengaku melakukan banyak pekerjaan untuk melakukan rebranding dalam dua tahun berlakangan. Logo baru ini diluncurkan dalam acara MWC Barcelona.
Baca juga: Tren Smartphone Bersaing dalam Karakter Desain dan Warna
“Kami membangun warisan dari logo sebelumnya, tetapi membuatnya terasa lebih kontemporer dan digital, untuk mencerminkan identitas kami saat ini,” jelas Pekka Lundmark, Presiden dan CEO Nokia. Pengumuman itu disampaikan Pekka melalui artikel Nokia pada 26 Februari 2023. Pekka menjelaskan, logo baru itu bukan hanya tentang penampilan, tetapi juga kebaruan dalam jaringan, inovasi, kemitraan kolaboratif, dan kepemimpinan teknologi.
Perubahan tidak hanya dilakukan pada logo, meski itu yang paling diperhatikan banyak pasar. Mereka mengubah model operasi dengan mengadopsi esensi budaya baru dari Open, Fearless, dan Empowered guna menetapkan tujuan untuk menciptakan teknologi yang membantu dunia.
Pekka menyebut, perbaharuan strategi dan merek ini sebagai langklah cermin mereka dalam industri ponsel dengan mimpi menjadi pemimpin inovasi teknologi B2B yang memelopori masa depan di mana jaringan bertemu cloud. Ada tiga fase strategi yang diungkap Nokia untuk memulai perjalanan baru mereka ini.
Setelah melakukan fase riset panjang, Nokia mempercepat laju fase skala untuk memperkuat pertumbuhan dan memperluas basis pelanggan dengan stabil. Artinya, Nokia juga merobak pangsa pasarnya dalam industri ponsel ini. Oleh karena itu, rebranding dilakukan secara besar-besaran oleh penguasa ponsel pada masanya ini.
Selain penumbuhan pangsa pasar sebagai penyedia layanan, Nokia ingin memperhatikan teknologi yang berkelanjutan dengan perbaruan pangsa pelanggan mereka yang lebih luas. Nokia juga mengumumkan pengelolaan portfolio yang semakin aktif untuk memuluskan jalan Nokia di seluruh segmen pengguna ponsel.
Komitmen juga ditekankan dengan melihat bagaimana persaingan ponsel pintar di era teknologi digital saat ini. Secara perlahan, Nokia ingin mendukung penelitian jangka panjang serta mendigitalkan operasinya sendiri melalui merek yang diperbarui. Pekka juga sedikit menyenggol soal perkembangan metaverse yang semakin masif.
“Strategi perusahaan kami yang diperbarui didukung oleh strategi teknologi kami, yang merinci bagaimana jaringan perlu berkembang untuk memenuhi tuntutan era metaverse,” ungkapnya.
Bergantungnya dunia dengan konektivitas juga mendorong Nokia mengembangkan kualitas jaringan terintegrasi dengan skalabilitas cloud. “Inovasi kami didorong oleh Nokia Bell Labs, pemenang beberapa Hadiah Nobel dan pemimpin global dalam penelitian pada jaringan, perangkat lunak, AI, otomatisasi, dan IoT,” imbuhnya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Dalam logo terbarunya, Nokia juga menyematkan warna-warna cerah dalam berbagai rupa. Misalnya logo Nokia yang hadir di tengah bunga yang bermekaran. Nokia sendiri mengaku melakukan banyak pekerjaan untuk melakukan rebranding dalam dua tahun berlakangan. Logo baru ini diluncurkan dalam acara MWC Barcelona.
Baca juga: Tren Smartphone Bersaing dalam Karakter Desain dan Warna
“Kami membangun warisan dari logo sebelumnya, tetapi membuatnya terasa lebih kontemporer dan digital, untuk mencerminkan identitas kami saat ini,” jelas Pekka Lundmark, Presiden dan CEO Nokia. Pengumuman itu disampaikan Pekka melalui artikel Nokia pada 26 Februari 2023. Pekka menjelaskan, logo baru itu bukan hanya tentang penampilan, tetapi juga kebaruan dalam jaringan, inovasi, kemitraan kolaboratif, dan kepemimpinan teknologi.
Logo terbaru Nokia (Sumber gambar: Nokia)
Perubahan tidak hanya dilakukan pada logo, meski itu yang paling diperhatikan banyak pasar. Mereka mengubah model operasi dengan mengadopsi esensi budaya baru dari Open, Fearless, dan Empowered guna menetapkan tujuan untuk menciptakan teknologi yang membantu dunia.
Pekka menyebut, perbaharuan strategi dan merek ini sebagai langklah cermin mereka dalam industri ponsel dengan mimpi menjadi pemimpin inovasi teknologi B2B yang memelopori masa depan di mana jaringan bertemu cloud. Ada tiga fase strategi yang diungkap Nokia untuk memulai perjalanan baru mereka ini.
Setelah melakukan fase riset panjang, Nokia mempercepat laju fase skala untuk memperkuat pertumbuhan dan memperluas basis pelanggan dengan stabil. Artinya, Nokia juga merobak pangsa pasarnya dalam industri ponsel ini. Oleh karena itu, rebranding dilakukan secara besar-besaran oleh penguasa ponsel pada masanya ini.
Selain penumbuhan pangsa pasar sebagai penyedia layanan, Nokia ingin memperhatikan teknologi yang berkelanjutan dengan perbaruan pangsa pelanggan mereka yang lebih luas. Nokia juga mengumumkan pengelolaan portfolio yang semakin aktif untuk memuluskan jalan Nokia di seluruh segmen pengguna ponsel.
Komitmen juga ditekankan dengan melihat bagaimana persaingan ponsel pintar di era teknologi digital saat ini. Secara perlahan, Nokia ingin mendukung penelitian jangka panjang serta mendigitalkan operasinya sendiri melalui merek yang diperbarui. Pekka juga sedikit menyenggol soal perkembangan metaverse yang semakin masif.
“Strategi perusahaan kami yang diperbarui didukung oleh strategi teknologi kami, yang merinci bagaimana jaringan perlu berkembang untuk memenuhi tuntutan era metaverse,” ungkapnya.
Bergantungnya dunia dengan konektivitas juga mendorong Nokia mengembangkan kualitas jaringan terintegrasi dengan skalabilitas cloud. “Inovasi kami didorong oleh Nokia Bell Labs, pemenang beberapa Hadiah Nobel dan pemimpin global dalam penelitian pada jaringan, perangkat lunak, AI, otomatisasi, dan IoT,” imbuhnya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.