Bapak Pramuka Robert Baden-Powell. (Sumber gambar: World Scouts)

Mengenal Baden-Powell, Bapak Pramuka Sedunia

22 February 2023   |   12:51 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Nama Baden-Powell sebagai pencetus Praja Muda Karana atau lebih dikenal dengan Pramuka tentu sudah tidak asing lagi. Sosoknya memang dikenal sebagai Bapak Pramuka Dunia yang memelopori gerakan kepanduan yang masih eksis hingga sekarang.

Lantaran jasanya bagi perkembangan Pramuka, tanggal kelahiran Powell, yakni 22 Februari pun dijadikan sebagai Hari Pramuka Sedunia. Meski awalnya kegiatan dirancang oleh Powell hanya perkemahan kecil, tapi kelak pramuka berkembang menjadi salah satu organisasi besar yang mendunia.


Baca juga: Nih 5 Film Seru yang Cocok Ditonton pada Hari Pramuka

Adapun, peringatan hari Kepanduan Sedunia biasanya diperingati oleh asosiasi Pramuka di berbagai negara dengan sederet kegiatan, seperti menanam pohon atau berkemah. Nah, bagi yang penasaran awal mula sejarah kepanduan, berikut serba-serbi sejarah Hari Pramuka Sedunia dan profil Baden-Powell sebagai pencetusnya.


 

Baden Powell Aids To Scouting. (Sumber foto: Archive Fine Books)

Profil Baden Powell & Sejarah Hari Pramuka Sedunia

Robert Stephenson Smyth Baden-Powell atau biasa dikenal dengan Baden Powell adalah komandan militer Inggris yang kelak dikenal sebagai Bapak Pramuka Dunia. Pria kelahiran London 22 Februari 1857 ini adalah putra seorang profesor di Universitas Oxford.

Dirangkum dari laman Scout.org, Powell adalah anak kedelapan dari sepuluh bersaudara. Usianya baru tiga tahun saat ayahnya meninggal dunia. Alhasil, dia  dan saudaranya yang lain diasuh oleh sang ibu, yakni Henrietta Powell. Setelah dewasa, Powell kemudian masuk ke dinas militer dan ditugaskan di India dan Afrika.

Adapun, dalam buku Baden Powell Aids To Scouting, juga diceritakan bagaimana pengalaman-pengalaman Powell saat menjadi tentara  banyak memiliki pengaruh pada kegiatan kepramukaan dunia. Tak hanya itu, buku panduan itu juga memberi dampak dan petunjuk bagi tentara Inggris agar bisa menyelesaikan observasi dan tugas dengan baik.

Pada 1907, Powell menyelenggarakan acara kamp eksternal untuk menerapkan ide-idenya mengenai kepanduan. Kegiatan yang dilakukan di Pulau Brownsea  itu diikuti 22 anak laki-laki dengan berkemah selama delapan hari di sana. Kelak, acara pelatihan untuk anggota boys brigade itulah yang menjadi cikal bakal gerakan Pramuka.

Berselang satu dekade, gerakan itu pun menjadi cukup besar. Puncaknya terjadi pada 1920, yang mana diadakan jambore pertama yang mempertemukan 8.000 anggota dari 34 negara. Melalui acara ini, kelak Powell dinobatkan menjadi Bapak Pramuka, gelar yang dia pegang hingga akhir hayatnya.

Powell jatuh sakit pada 1938 dan memutuskan untuk kembali ke Afrika, tepatnya di Nyeri, Kenya. Di tempat inilah dia memasuki masa semi-pensiun hingga meninggal pada 8 Januari 1942 pada usia 83 tahun. Dia dimakamkan di Nyeri sebagai tempat peristirahatan terakhir dengan tulisan "Robert Baden-Powell, Pimpinan Pramuka Dunia” terpahat di nisannya.


Perkembangan Kepramukaan Indonesia

Setelah Powell wafat, tugasnya dilanjutkan oleh sang istri, Lady Olave Baden Powell. Dia kemudian mempromosikan Kepanduan  ke seluruh dunia. Tak hanya  itu, kegiatan ini juga turut disokong oleh Agnes, adik Baden Powell yang mendirikan Girl Guides atau Kepramukaan Putri yang juga menyebar ke seluruh dunia.

Adapun, apa yang dicetuskan oleh Powell dan diteruskan oleh istri dan adiknya menyebar ke seluruh dunia termasuk Indonesia  yang waktu itu dibawa oleh orang-orang Belanda. Dari sinilah kelak berdiri organisasi bernama Nederland Indische Padvinders Vereeniging (NIPV), atau Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda.

Setelah itu, muncullah organisasi serupa yang dicetuskan tokoh-tokoh gerakan nasional berniat mendirikan Padvinders atau Pandu untuk anak bangsa. Beberapa di antaranya termasuk Javaanse Padvinders Orgcmizatie (JPO), Nationale Islamftsche Padvinderzj (NATIPIJ), dan Sarekat Islam Afdeling Padvindery (SIAP).

Sejarah pun kemudian mencatat, gerakan Kepanduan turut berperan aktif dalam Kongres Pemuda 28 Oktober 1928, yang mencetuskan sumpah pemuda sehingga kepanduan Indonesia semakin berkembang. Tak hanya itu, KH Agus Salim lalu menggagas ide untuk mengganti Padvenders dengan nama Pandu atau Kepanduan setelah adanya larangan Pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah Padvindery.

Pada kurun waktu 1950-1960 kemudian tercatat banyak organisasi kepanduan tumbuh di Indonesia. Setidaknya ada 100 organisasi kepanduan yang terhimpun dalam tiga federasi organisasi, yaitu IPINDO, POPPINDO, dan PKPI.

Namun, pada 1961 Presiden Sukarno memerintahkan pembubaran semua organisasi kepanduan di Indonesia dan meleburnya menjadi organisasi baru yang bernama Gerakan Pramuka dengan lambang tunas kelapa. 

Keputusan itu didukung lewat Keppres No 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs Presiden RI Ir. Juanda karena Presiden Sukarno sedang berkunjung ke Jepang.

Akhirnya, gerakan Pramuka diperkenalkan resmi kepada khalayak pada 14 Agustus 1961 bersamaan dengan penghargaan panji-panji karena keikutsertaan para pandu dalam mengisi kemerdekaan Indonesia. 

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Nirmala Aninda
 

SEBELUMNYA

Hari Istiqlal, Simak 7 Fakta Menarik Masjid Terbesar di Asia Tenggara Ini Yuk!

BERIKUTNYA

TWICE Gelar Tur Dunia Ke-5, Cek Jadwalnya di Sini

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: