Nasi Minyak Surabaya versus Nasi Minyak Palembang, Apa Bedanya?
18 January 2023 |
19:38 WIB
Kuliner Nasi Minyak Surabaya tengah viral di media sosial. Peminatnya cukup besar, tidak sedikit orang mengantre untuk mendapat masakan berbahan dasar bebek dan ayam goreng yang dijual dengan gerobak di pinggir Jalan Majapahit, Surabaya itu.
Namun bicara Nasi Minyak, nama kuliner ini juga menjadi panganan khas Palembang. Lantas apa perbedaan antara Nasi Minyak Surabaya dan Nasi Minyak Palembang? Simak ulasannya di bawah ini yuk, Genhype.
Baca juga: Viral Nasi Minyak Surabaya, Ahli Gizi Peringatkan Risiko Strok
Dari video ulasan yang beredar di medsos, penyebutan Nasi Minyak atau Sego Minyak Surabaya diberikan karena penyajiannya tidak lepas dari penggunaan minyak goreng jelantah. Minyak tersebut dituangkan ke dalam bumbu dan sambal dalam porsi yang cukup banyak.
Bumbu atau rempah yang sudah dituangi minyak tersebut kemudian disiramkan ke atas bebek atau ayam yang sudah digoreng. Dilengkapi dengan sambal yang juga mengandung minyak dalam porsi banyak, disajikan bersama nasi hangat, dan lalapan.
Menurut penikmat kuliner tersebut, justru minyak pada bumbu dan sambal itu yang membuat rasa masakan semakin sedap dan gurih. “Harus Mimin akuin minyak goreng jelantah ini yang bikin nasi semakin gurih apalagi dipaduin bebek goreng yang empuk dan berempah kayak gini,” ujar pemilik akun @tiktok_kulineran, dikutip Hypeabis.id, Rabu (18/1/2023).
Di Palembang, Nasi Minyak merupakan kuliner khas Bumi Sriwijaya itu. Berbeda dengan Nasi Minyak Surabaya, di Palembang, minyak pada kuliner ini terletak pada nasinya.
Nasi Minyak Palembang sekilas mirip nasi kuning atau nasi briyani. Kendati demikian, rasanya lebih khas dengan aroma lembut dan warnanya lebih gelap cenderung merah daripada nasi kuning.
Nasi Minyak yang menjadi kuliner di daerah tersebut dimasak dengan minyak sebagai penguat rasa. Ditambah beragam bumbu seperti ketumbar, adas manis, jintan, pala, bawang bombay, bawang putih, tomat dan berbagai jenis bumbu lainnya.
Walaupun tidak ada batasan lauk, biasanya Nasi Minyak Palembang disantap dengan Malbi, mirip semur daging yang dimasak dengan santan dan kecap, serta memiliki cita rasa manis juga gurih. Selain itu, masyarakat Palembang juga menyantapnya dengan kari kambing, ayam goreng, atau telur balado. Ditambah sambal nanas yang membuat cita rasa nasi ini semakin khas.
Mengutip situs Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, Nasi Minyak ini dahulu disediakan setiap hari Jumat saja. Pasalnya, Sultan Palembang sering menyantap Nasi Minyak ini setelah beribadah salat Jumat.
Tidak hanya pada Jumat, Nasi Minyak juga disediakan di acara-acara penting seperti hajatan atau pesta perayaan kesultanan. Kendati demikian, saat ini kuliner Nasi Merah disediakan di beberapa rumah makan di Palembang.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Namun bicara Nasi Minyak, nama kuliner ini juga menjadi panganan khas Palembang. Lantas apa perbedaan antara Nasi Minyak Surabaya dan Nasi Minyak Palembang? Simak ulasannya di bawah ini yuk, Genhype.
Baca juga: Viral Nasi Minyak Surabaya, Ahli Gizi Peringatkan Risiko Strok
1. Nasi Minyak Surabaya, Jawa Timur
Dari video ulasan yang beredar di medsos, penyebutan Nasi Minyak atau Sego Minyak Surabaya diberikan karena penyajiannya tidak lepas dari penggunaan minyak goreng jelantah. Minyak tersebut dituangkan ke dalam bumbu dan sambal dalam porsi yang cukup banyak. Bumbu atau rempah yang sudah dituangi minyak tersebut kemudian disiramkan ke atas bebek atau ayam yang sudah digoreng. Dilengkapi dengan sambal yang juga mengandung minyak dalam porsi banyak, disajikan bersama nasi hangat, dan lalapan.
Menurut penikmat kuliner tersebut, justru minyak pada bumbu dan sambal itu yang membuat rasa masakan semakin sedap dan gurih. “Harus Mimin akuin minyak goreng jelantah ini yang bikin nasi semakin gurih apalagi dipaduin bebek goreng yang empuk dan berempah kayak gini,” ujar pemilik akun @tiktok_kulineran, dikutip Hypeabis.id, Rabu (18/1/2023).
2. Nasi Minyak Palembang, Sumatera Selatan
Di Palembang, Nasi Minyak merupakan kuliner khas Bumi Sriwijaya itu. Berbeda dengan Nasi Minyak Surabaya, di Palembang, minyak pada kuliner ini terletak pada nasinya.Nasi Minyak Palembang sekilas mirip nasi kuning atau nasi briyani. Kendati demikian, rasanya lebih khas dengan aroma lembut dan warnanya lebih gelap cenderung merah daripada nasi kuning.
Nasi Minyak yang menjadi kuliner di daerah tersebut dimasak dengan minyak sebagai penguat rasa. Ditambah beragam bumbu seperti ketumbar, adas manis, jintan, pala, bawang bombay, bawang putih, tomat dan berbagai jenis bumbu lainnya.
Walaupun tidak ada batasan lauk, biasanya Nasi Minyak Palembang disantap dengan Malbi, mirip semur daging yang dimasak dengan santan dan kecap, serta memiliki cita rasa manis juga gurih. Selain itu, masyarakat Palembang juga menyantapnya dengan kari kambing, ayam goreng, atau telur balado. Ditambah sambal nanas yang membuat cita rasa nasi ini semakin khas.
Mengutip situs Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, Nasi Minyak ini dahulu disediakan setiap hari Jumat saja. Pasalnya, Sultan Palembang sering menyantap Nasi Minyak ini setelah beribadah salat Jumat.
Tidak hanya pada Jumat, Nasi Minyak juga disediakan di acara-acara penting seperti hajatan atau pesta perayaan kesultanan. Kendati demikian, saat ini kuliner Nasi Merah disediakan di beberapa rumah makan di Palembang.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.