Ilustrasi (sumber gambar: Chun Yeung Lam/Unsplash)

Praktis, Modifikasi Kontainer sebagai Kafe & Toko Minimalis

08 December 2022   |   12:00 WIB
Image
Roni Yunianto Hypeabis.id

Pemanfaatan kontainer untuk bangunan komersial semacam toko ataupun kafe mini, memang terus berkembang dan meluas di banyak negara. Penggunaan properti ini tidak saja populer seperti di salah satu negara teraman dan pesat dalam perdagangan seperti Taiwan,  Amerika Serikatt, Jepang, Australia bahkan Indonesia.  

Penggunaan cargo box atau yang sering disebut dengan peti kemas ini bahkan dapat dimanfaatkan tidak sebatas sebagai tempat tinggal bahkan untuk berniaga. Terlebih saat kafe dan restoran minimalis yang dikembangkan pengusaha muda menjamur.

Sepertinya, penggunaan peti kemas dipandang kian bermanfaat karena dapat meminimalkan anggaran untuk menyewa tanah atau membangun gedung komersial. Di samping itu, desain kontainer ini minimalis, praktis dan lebih disukai anak muda. Salah satu pemanfaatan kontainer sebagai bangunan kafe pernah diterapkan di Food Park Sapo Baung di Kebagusan, Jakarta Selatan.

Adapun seperti implementasi pada kafe-kafe minimalis di Kota Taichung dan Taipei, Taiwan seperti dirangkum Cargoboxhome. Pengusaha kafe menyediakan kursi di beberapa kotak kargo yang saling berhubungan. Semuanya dikelilingi oleh jendela dengan ukuran yang berbeda-beda. Kargo-kargo kafe ini bagaikan oase di area yang dikelilingi oleh rumah-rumah kelas menengah dan sungai.

Menariknya, spot yang dapat ditempuh dengan hanya beberapa menit berjalan kaki dari Sungai Dali ini menjadi semacam meeting point yang ideal terlebih lagi pada saat hari cerah dan cuaca yang baik. Namun, bukan berarti pada saat hari hujan menjadi halangan. Pengunjung kafe masih dapat menikmati duduk-duduk di area kotak kargo ganda untuk bekerja menggunakan laptop atau sekadar berselancar dengan ponsel mereka.

Begitu pula di Kota Taipei, atau sentranya kampus Universitas Nasional Taiwan, terdapat kafe kargo yang berfungsi sebagai tempat pertemuan mahasiswa dan kelompok belajar bahkan penduduk setempat untuk bertemu. Sebagian sekadar menikmati taman serta pemandangan alam sekitar.

Baca jugaSejarah Penggunaan Kontainer untuk Bangunan

Nabil Yusuf, desainer Container House Containers, seperti dikutip Bisnis Indonesia Weekend, mengatakan bahwa pembangunan kafe sangat cepat jika menggunakan kontainer. Menurut Nabil, menggunakan kontainer dapat mempercepat proses pembangunan, secara tradisional untuk membangun kafe, membutuhkan waktu hingga 6 bulan. Namun, jika menggunakan kontainer, hanya membutuhkan waktu 1 bulan saja..

Menurutnya, kargo sangat mudah dirancang dan disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Misalnya saat memasang dinding, jendela, pintu, dll. Diperlukan waktu 2 bulan untuk memasang bagian bangunan ini. Pemasangan dua kontainer di Sapo Baung Food Park hanya membutuhkan waktu 3 bulan.

Nabil menambahkan bahwa sebelum memperbaharui peti kemas sebaiknya memilih kontak kargo yang kondisinya baik dalam artian tidak rusak atau berkarat. Dia memberi contoh, kondisi peti kemas mempengaruhi proses penukaran. Jika terlalu rusak dan berkarat akan memperlambat proses pengerjaan. Adapun darii segi harga, tangki yang dimodifikasi dan yang dapat digunakan sangat berbeda. Biasanya mulai dari Rp79 juta untuk 2 x 6 meter dan biasanya 177 juta untuk 2 x 12 meter.

Harga tersebut terbilang lebih ekonomis dibandingkan dengan pembuatan rumah tradisional. Keunggulan kontainer besi tersebut adalah lebih aman terhadap gempa, sehingga tak heran jika kontainer banyak digunakan di Jepang dan Australia.


Proses Pemeliharaan

Material utama berupa besi menjadi tantangan tersendiri bagi pemilik kargo. Tantangan terbesarnya adalah serangan karat. Nabil mengatakan tangki bisa dicat epoksi terlebih dahulu sebagai tindakan pemeliharaan. Menurut Nabil, epoxy dengan daya rekatnya sangat baik untuk melindungi material seperti logam, besi, baja atau kaca. Seperti halnya mengecat mobil, tahan hingga puluhan tahun. "Kontainer juga harus diperlakukan serupa."

Tangki hanya perlu dicat ulang setiap 5 tahun. Itu tidak hanya harus dilapisi dengan epoksi, tetapi juga dipoles dengan cat yang tidak luntur. Adapun untuk memasukkan udara dingin ke dalam, tangki juga harus ditutup dengan lapisan penyerap panas atau braket tangki selain kipas angin atau AC. Menggunakan insulasi seperti wol kaca dapat mengurangi perolehan panas hingga 40%.

Baca jugaIntip Fasilitas Fan Village Cabins Qatar, Hotel Kontainer Low Budget di Ibu Kota Doha

Selain glass wool, beberapa arsitek juga menggunakan styrofoam yang ditempelkan pada dinding wadah. Setelah lapisan insulasi termal, dinding tangki dapat ditutup dengan plester, melamin atau bahan lain jika perlu.

Keunggulan pemanfaatan kontainer lainnya, papar desainer ini, adalah desain properti ini bisa dibuat bertingkat. Kontainer dapat dibangun hingga 12 tingkat. Satu kontainer dapat menampung hingga 36 ton berat. Pada umumnya konstruksi peti kemas secara bertahap mengharuskan rangka dibuat terlebih dahulu dari besi H-beam solid. 

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)


Editor: Indyah Sutriningrum
 

SEBELUMNYA

Begini Kiat Aman Menerobos Genangan

BERIKUTNYA

Kombivit, Senam Kebugaran yang Bisa Jadi Pilihan buat Kaum Lansia

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: