Rumah kontainer (Unsplash/Mike Von)

Sejarah Penggunaan Kontainer untuk Bangunan

14 December 2022   |   14:30 WIB
Image
Dika Irawan Asisten Konten Manajer Hypeabis.id

Like
Sejak berhasil diciptakan oleh Malcom Mclean pada 1950-an, peti kemas atau kontainer telah banyak digunakan oleh perusahaan kargo untuk mengirimkan barang ke berbagai negara di dunia. Namun, Mclean sepertinya tidak pernah terpikir jika inovasinya itu, bisa dimanfaatkan untuk bangunan seperti rumah, kafe, sekolah, dan kantor. 

Dalam beberapa tahun belakangan ini, kontainer, terutama yang bekas menjadi material alternatif untuk menciptakan bangunan. Material ini dianggap ramah lingkungan karena merupakan daur ulang. Selain itu, tentunya ramah bujet karena tidak membutuhkan tambahan material lainnya. 

Mengenai asal usulnya, ide memanfaatkan kontainer untuk bangunan tercetus pada 1994, dimulai dari gagasan Stewart Brand. Penulis asal Amerika Serikat itu menerbitkan buku berjudul How Buildings Learn. Dalam buku itu, Brand memunculkan ide tentang mengubah kontainer menjadi ruang kantor. 

Baca juga5 Ide Desain Container Cafe Unik Buat Nongkrong

Dari sini, rumah kontainer pun dimulai. Pada 30 November 1998, bangunan menggunakan kontainer pun berhasil berdiri, yaitu The Simon's Town High School Hostel. Sebanyak 40 kontainer dari Safmarin didonasikan untuk membuat bangunan tersebut. 

Pada 2006, arsitek asal California Amerika Serikat Peter DeMaria mendesain rumah kontainer pertama di AS. Dikenal sebagai Redondo Beach House, bangunan tersebut disetujui di bawah Uniform Building Code. Rampung pada 2007, Redondo Beach House diakui sebagai ruah kontainer pertama. 

Sementara itu, tren ini berkembang pada 2012, ketika Todd dan Di Miller, dari Australia kehilangan rumah mereka karena banjir di Queensland pada 2011. Pasangan itu membangun rumah baru mereka dari kontainer bernama Graceville Container House. Bangunan tersebut menghabiskan 31 kontainer. Setelah itu, rumah tersebut pun tampil di televisi dan membuat menarik perhatian orang-orang. 

Di Indonesia, tren ini juga turut berkembang. Beberapa kafe dan rumah dirancang menggunakan bahan kontainer. Bagaiman tertarik memiliki rumah kontainer? 


Tips Bangun Rumah Kontainer

Jika kalian tertarik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum membangun rumah ini. Mengutip Bisnis Indonesia Weekly edisi 3 Desember 2017, Arsitek Ren Katili mengatakan bahwa penggunaan peti kemas dapat mereduksi banyak sampah di muka bumi ini. “Tema ramah lingkungan memang menjadi perhatian para pebisnis muda,” tuturnya.

Menurutnya, tema ramah lingkungan sangat cocok jika dipadukan dengan desain bertema industrial yang mengedepankan pemanfaatan material bangunan yang tak lagi dipakai. Desain kontainer sendiri sangat pas jika dipadukan dengan raw material seperti kayu, tali, dan besi. Kesan industrial yang sangat lekat sangat selaras jika peti kemas ini digunakan sebagai kafe atau kedai.

 Secara teknis, kontainer yang berbahan metal memiliki dua sifat yakni cepat panas dan cepat dingin. “Saat petang material ini cepat menyerap suhu rendah. Dengan demikian lebih cocok untuk dipakai untuk membuka usaha makanan dan minuman,” ujarnya.

Guna mensiasati panasnya udara yang berdampak pada kontainer, maka pemilik dapat menempatkannya di bawah kerindangan pepohonan. Jika tidak menemukan lahan dengan pohon peneduh yang cukup, maka Anda dapat melengkapi atap peti kemas dengan penutup. Jenis penutup ini juga beragam.

 Jika Anda ingin praktis maka dapat memilih penutup yang dapat digulung secara otomatis. Namun, jika Anda ingin permanen, maka dapat memilih memberikan naungan yang dibuat dengan baja ringan. 

Anda tinggal menyesuaikan naungan permanen tersebut dengan konsep peti kemas. Kontainer memang mudah disulap menjadi beragam peruntukan. Namun, Ren tidak menyarankan peti kemas sebagai hunian. Alasannya karena banyak keterbatasan dari sekotak peti kemas jika beralih fungsi sebagai tempat tinggal.
 
“Kontainer diciptakan dengan ukuran tertentu untuk memuat barang. Jadi dari segi kenyamanan ruang, jelas itu tidak sesuai untuk manusia.”
 
Namun, jika Anda masih berkeras untuk menggunakan kontainer sebagai hunian, maka sebaiknya digunakan sebagai bagian pelengkap rumah. Menurut Ren, kontainer dapat digunakan sebagai ruang keluarga, perpustakaan pribadi, atau gudang yang diletakkan secara semi permanen di lingkungan rumah Anda.
 
Kembali lagi desain industrial atau gaya kontemporer sangat pas untuk diaplikasikan pada peti kemas ini. 

“Jika diaplikasikan sebagai bagian dari hunian, maka dapat dipakai sebagai ruang berkumpul keluarga atau kerabat. Sebaiknya jika digunakan sebagai bagian dari hunian, maka kontainer berfungsi sebagai bagian parsial dari bangunan utama. Jadi bisa di-insert sebagai gudang, atau library, atau ruang-ruang lain yang pas dengan fitur bangunan yang industrial ini.”


(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

Mondo Gascaro Duet bareng Agatha Pricilla Merilis Double Single bertema Pandemi

BERIKUTNYA

5 Pemandian Air Panas Ini Cocok untuk Liburan Akhir Tahun

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: