Remy Sylado (sumber gambar:Youtube Alinea Tv)

Profil Remy Sylado, Sastrawan Serba Bisa Pelopor Puisi Mbeling Indonesia

12 December 2022   |   14:31 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Like
Dunia seni Tanah Air sedang berduka. Satu hari menjelang perupa Astari Rasjid, kini sastrawan Remy Sylado kembali menyusul dipanggil Tuhan setelah menjalani perawatan intensif akibat sakit hernia dan stroke pada Senin, (12/12/22).

Kabar berpulangnya seniman serba bisa itu diumumkan oleh Fadli Zon melalui akun twitter pribadinya @Fadlizon. Dalam cuitannya, Anggota DPR RI fraksi Gerindra itu mengunggah momen kebersamaannya saat menjenguk Remy Sylado yang sedang bebaring di ranjang.

"Selamat jalan Bang Remy Sylado. Baru beberapa hari lalu ngobrol ttg Elvis Presley n manajernya Kolonel Tom Parker. RIP," tulis Fadli Zon dalam ungkapan bela sungkawanya di Twitter.

Baca jugaKabar Duka, Seniman Astari Rasjid Meninggal Dunia
 
 


Yusbal Anak Perang Imanuel Panda Abdiel Tambayong atau disingkat Japi Tambayong, alias Remy Sylado merupakan seniman multi talenta yang pernah dimiliki Indonesia. Sepanjang kariernya, dia dikenal sebagai ilustrator, penata rias, penerjemah, sutradara teater, novelis, hingga munsyi atau ahli bahasa.

Remy Sylado lahir di Malino, Makassar Sulawesi Selatan dari pasangan Johannes Hendrik Tambajong dan Juliana Caterina Panda pada 12 Juli 1943. Dia menamatkan sekolah dasar di Makassar lalu melanjutkannya di Semarang pada 1954. Di Ibu kota Jawa Tengah inilah Remy mulai menggeluti dunia seni.

Dikutip dari Kemdikbud, pentas pertama beliau adalah drama berjudul Midsummer Night's Dream karya Shakespeare pada 1959. Setelahnya Remy juga sempat belajar di Akademi Teater Nasional Indonesia (ATNI), Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI), Solo, dan Akademi Bahasa Asing di Jakarta.


Pelopor Puisi Mbeling

Remy Sylado merupakan tokoh penggagas puisi mbeling  yang populer sekitar tahun 1972. Jika dilihat dari sejarahnya puisi mbeling merupakan nama sebuah kolom di majalah Aktuil yang sempat diasuhnya saat berada di Bandung, Jawa Barat. 

Istilah puisi mbeling sendiri menurut pengakuan Remy diambil dari pengalamannya saat di Semarang yang dijuluki mbeling atau nakal oleh gurunya. Sebab waktu sekolah, hanya dialah satu-satunya murid Kristen yang bisa membaca dan menulis ayat suci AlQuran surat Albaqarah.

"Saya memilih kata mbeling, sebab dalam bahasa Jawa memiliki makna nakal tapi sembodho. Ini beda dengan sikap pemberontakan Rendra terhadap kemapanan lewat kemah kaum urakan yang dia gelar di Yogyakarta," papar Remy dalam orasi sastra mengenang Rendra di Taman Ismail Marzuki.

Menurut Remy, tujuan dihadirkannya kolom tersebut adalah untuk menampung kreativitas anak muda. Salah satu tokoh yang kemudian menghiasi bianglala prosa Indonesia dan mengikuti gaya mbeling ala Remy adalah sastrawan Seno Gumira Ajidarma.


Novelis dengan Karya-karya Bermutu

Selain aktif di dunia teater lewat grup asuhannya di Akademi Sinematografi Bandung yang bernama Teater 23761 (notasi Re-Mi-Si-La-Do) lelaki eksentrik itu juga dikenal sebaagai novelis dengan segudang karya-karya bermutu.

Sepanjang hidupnya sebagai novelis, Remy Sylado telah menulis lebih dari 50 novel, 20 di antaranya novel anak-anak, dan 30-an novel dengan keluarga. Beberapa di antaranya adalah Novel Ca Bau Kan: Hanya Sebuah Dosa (1999) yang sempat difilmkan oleh sutradara Nia Dinata.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Remy Sylado (@remysylado_)



Kemudian ada juga novel Kerudung Merah Kirmizi (2002) yang berhasil meraih penghargaan Khatulistiwa Award 2002. Lalu Namaku Mata hari (2010) yang mengambil tema sejarah sosok spionase dalam Perang Dunia I yang bernama Margarethe Zelle.

Tak hanya itu, kemampuan berhasa Remy juga patut diacungi jempol. setidaknya dia bisa menguasai hampir 8 bahasa di dunia, dan layak menyandang  julukan polyglot atau munsyi, seorang ahli bahasa. Beberapa bahasa yang dia kuasai a.l, Mandarin, Jepang, Arab, Yunani, Inggris, Belanda, Indonesia, dan Jawa. Bahkan, tidak jarang dalam tulisan dan ceramah ilmiahnya dan juga mengeksporasi berbagai hal dari sudut pandang bahasa.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

Bangga! Produk Skincare Lokal Sudah Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri

BERIKUTNYA

Survei Ungkap Arti Cantik di Mata Wanita Indonesia Sepanjang 2022

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: