Ilustrasi (Sumber gambar: Populix)

Minat Makin Tinggi, Ternyata Ini Alasan Anak Muda Berinvestasi

06 December 2022   |   13:40 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Like
Pandemi rupanya menjadi salah satu momentum pendorong bagi masyarakat Indonesia untuk lebih menyadari pentingnya memiliki perencanaan keuangan, mulai dari dana darurat, asuransi kesehatan hingga investasi. Menurut survei yang dilakukan Populix, 72 persen responden yang didominasi generasi milenial mengaku telah mulai berinvestasi.

Angka tersebut meningkat jika dibandingkan dengan survei Populix pada Januari 2021 lalu yang mengungkap bahwa sebanyak 44 persen responden telah mulai berinvestasi.

Mayoritas responden yakni sebanyak 64 persen, dari segala rentang usia, memiliki tujuan utama berinvestasi untuk mengumpulkan dana darurat. Jika dilihat secara khusus, perilaku berinvestasi dari setiap generasi memiliki tujuan yang berbeda.

Survei menunjukkan bahwa selain untuk mengumpulkan dana darurat, Gen Z dan millennial cenderung berinvestasi untuk mendapatkan penghasilan tambahan, sementara Gen X memiliki tujuan untuk mengumpulkan dana pensiun.

Baca jugaBegini Tren Investasi pada Kalangan Milenial Tahun Ini, Metaverse Bakal Digandrungi!

Co-Founder & CEO Populix, Timothy Astandu, mengatakan survei tersebut menunjukkan bahwa semakin banyak masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, yang kini melek akan investasi.

Inklusivitas akan akses investasi ini, paparnya, turut didorong dengan kehadiran berbagai aplikasi investasi yang memberikan fasilitas bagi kalangan anak muda untuk mulai berinvestasi. Hal ini terlihat juga dari mayoritas responden yang memilih untuk menjalankan investasi melalui aplikasi.

Selain itu, sebelum memutuskan untuk berinvestasi, survei juga menunjukkan bahwa para responden ini telah mempertimbangkan aspek-aspek kondisi keuangan mereka, kejelasan informasi, serta profil risiko dari masing-masing instrumen investasi.

"Artinya, saat ini mereka sudah memiliki kesadaran dan literasi keuangan yang lebih baik sebelum memulai untuk berinvestasi. Tentunya hal ini menjadi catatan positif untuk Indonesia," ujarnya dalam rilis resmi yang Hypeabis.id terima, Selasa (6/12/2022).

Namun, di tengah meningkatnya minat masyarakat Indonesia dalam berinvestasi, masih terdapat 28 persen responden yang belum berinvestasi. Ada beberapa alasan yang menyebabkan hal itu terjadi dan alasan memiliki kondisi keuangan yang tidak mencukupi untuk memulai investasi menjadi yang utama sebanyak 78 persen.

Selain itu, beberapa alasan lainnya yakni masih terdapat pemahaman bahwa investasi membutuhkan dana yang besar (36 persen), takut mengambil risiko (32 persen), kesulitan untuk memahami informasi seputar investasi (20 persen), trauma pengalaman penipuan investasi di masa lalu (14 persen), dan bertentangan dengan kepercayaan atau berisiko mengandung riba (8 persen).

Kendati demikian, sebanyak 95 persen responden sudah memiliki rencana untuk berinvestasi pada masa depan, terutama pada instrumen logam mulia (49 persen), perhiasan emas (42 persen), saham (42 persen), properti (37 persen), reksa dana (35 persen), dan deposito (32 persen).

"Fenomena ini juga menjadi alarm pengingat bahwa diperlukan kolaborasi antara berbagai pihak untuk terus mengimbangi minat anak muda Indonesia pada tren investasi dengan literasi keuangan yang lebih baik lagi," kata Timothy.

Baca jugaMemasuki Masa Dewasa, Ini 3 Komitmen Investasi untuk Gen Z

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

Mulai Dari Gossip Girl Season 2, Cek Daftar Film & Serial yang Tayang di HBO Desember 2022

BERIKUTNYA

Game Lokapala Kantongi Investasi Rp45 Miliar

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: