Yuk, Mengenal Pusat Kepemimpinan Berbasis Kearifan Lokal ala Wikasatrian
Giri Wijaya, Pusat Kepemimpinan Wikasatrian di Megamendung, Jawa Barat (Dok. Wikasatrian)
Uniknya, salah satu kelebihan yang diklaim pengelola Wikasatrian jika dibandingkan dengan program kepemimpinan lainnya adalah adanya konsep tingkatan atau tahapan pembelajaran yang inspirasinya bersumber dari nilai-nilai falsafah jawa, yaitu satria pratama, satria utama, dan satria luhur.
Pada tahapan satria pratama, para peserta akan mengalami pembelajaran dan pencerahan rasa ikhlas dan syukur atas segala peristiwa dalam hidup yang merupakan pilihan setiap individu. Tonny mengatakan biasanya pada tahap ini para peserta akan diajak untuk naik gunung atau melakukan kegiatan menyelam.
Kegiatan mendaki gunung difilosofikan sebagai bentuk seorang pemimpin yang harus mau menanggung beban berat untuk akhirnya sampai ke puncak, sedangkan menyelam diartikan bahwa seorang pemimpin harus mau merasakan pengalaman disrupsi, goncangan, sampai ketakutan yang terjadi ketika berada di bawah laut.
Perkemahan Wikasatrian (Dok. Wikasastrian)
Sementara itu, pada tahapan satria utama, para calon pemimpin harus bisa memberi kontribusi yang memberi keteladanan dalam tindakan nyata dengan gaya transformasi yang luwes hingga pada akhirnya di tahap satria luhur, mereka harus bisa mewariskan dan memelihara nilai-nilai luhur bangsa dan negara.
Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.