Berkenalan dengan Marina Abramovic yang Jadi Guru Chiharu Shiota
30 November 2022 |
12:56 WIB
Marina Abramovic adalah seniman yang juga memberikan pengaruh terhadap Chiharu Shiota yang saat ini sedang melakukan pameran tunggal di Jakarta, Indonesia. Shiota tercatat pernah mengikuti lokakarya atau belajar dari Abramovic yang dikenal sebagai salah satu pelopor seni performans.
Dilansir dari laman marinaabramovic.com, sang seniman lahir pada 1946 silam di Beograd, Yugoslavia. Dia merupakan pelopor penggunaan performans sebagai bentuk seni visual dengan menggunakan tubuh sebagai subjek dan medium dalam berkarya.
Abramovic memiliki perhatian dalam menciptakan karya yang meritualkan tindakan sederhana dalam kehidupan sehari-hari manusia, seperti berpikir, duduk, berbaring, dan bermimpi yang pada dasarnya adalah manifestasi dari kondisi mental.
Seniman perempuan ini selalu tampil berdua dengan seniman asal Jerman, yakni Ulay sejak 1975 sampai dengan 1988. Abramovic pun baru kembali tampil sendiri dalam berpameran pada 1989.
Beragam pameran tunggal performans, sound, fotografi, video, patung, dan sebagainya telah dilakukan oleh sang seniman di institusi besar Amerika Serikat dan Eropa. Tidak hanya itu, banyak karya dari sang seniman juga berada di pameran internasional.
Pameran internasional itu seperti Vennice Bienale pada 1976 dan 1997; Documenta VI, VII, dan IX, Kassel, Jerman, pada 1977, 1982, dan 1992; dan sebagainya.
Selain itu, sang seniman juga mengajar dan menjadi dosen ekstensif di sejumlah institusi di Eropa dan Amerika Serikat seperti Hochschule für Bildende Kunst di Hamburg dan Ecole des Beaux Arts di Paris.
Abramovic bahkan menjadi seorang profesor seni pertunjukan di Hochschule für Bildende Kunst di Braunschweig pada 1994. Pada tahun 2004, dia mendapatkan anugerah gelar Doktor Kehormatan dari Institut Seni di Chicago.
Tidak berhenti sampai di situ, sang sneiman bahwa mendapatkan Golden Lion sebagai Best Artist pada 1997 di Venice Biennale untuk karya instalasi atau pertunjukan video di Balkan Baroque. Abramovic juga mendapatkan gelar kehormatan Doctor of Fine Arts dari Williams College di Williamstown, Massachusetts pada 2011.
Karya seni performans berjudul Try and Go Home yang dibuat oleh seniman Chiharu Shiota pada 1997 silam adalah karya yang tercipta setelah sang seniman melakukan puasa selama empat hari. Puasa yang dilakukan oleh sang seniman merupakan bagian lokakarya Abramovic.
Setelah berpuasa, kata yang terucap oleh sang seniman adalah Jepang. Keesokan harinya, sang seniman pun menampilkan karya seni performans dengan memanjat gua yang telah dibuat dengan permukaan miring.
Dalam karyanya tersebut, sang seniman memanjat, kemudian jatuh, dan memanjat lagi. Sang seniman memroyeksikan dilemanya yang tidak dapat kembali ke kampung halaman, serta ketidakpastian akan keberadaannya ke dalam karya performansnya sembali memikirkan di mana sang seniman diterima di negara sendiri yang jauh.
Lokakarya yang diikuti oleh sang seniman melibatkan 15 murid yang melatih diri untuk berpuasa di sebuah kastel di utara Prancis. Selama periode ini, para peserta dapat mengambil bagian dalam sejumah pengalaman baru yang biasanya tidak terjadi dalam konteks sekolah seni pada umumnya.
Contoh pengalaman baru itu adalah menulis nama sendiri selama satu minggu, berjalan dengan mata tertutup di salju sekeliling kolam, pulang ke rumah dengan berjalan mundur sambil memegang cermin, dan dua orang duduk di kursi saling berhadapan satu sama lain.
Editor: Fajar Sidik
Dilansir dari laman marinaabramovic.com, sang seniman lahir pada 1946 silam di Beograd, Yugoslavia. Dia merupakan pelopor penggunaan performans sebagai bentuk seni visual dengan menggunakan tubuh sebagai subjek dan medium dalam berkarya.
Abramovic memiliki perhatian dalam menciptakan karya yang meritualkan tindakan sederhana dalam kehidupan sehari-hari manusia, seperti berpikir, duduk, berbaring, dan bermimpi yang pada dasarnya adalah manifestasi dari kondisi mental.
Seniman perempuan ini selalu tampil berdua dengan seniman asal Jerman, yakni Ulay sejak 1975 sampai dengan 1988. Abramovic pun baru kembali tampil sendiri dalam berpameran pada 1989.
Beragam pameran tunggal performans, sound, fotografi, video, patung, dan sebagainya telah dilakukan oleh sang seniman di institusi besar Amerika Serikat dan Eropa. Tidak hanya itu, banyak karya dari sang seniman juga berada di pameran internasional.
Pameran internasional itu seperti Vennice Bienale pada 1976 dan 1997; Documenta VI, VII, dan IX, Kassel, Jerman, pada 1977, 1982, dan 1992; dan sebagainya.
Selain itu, sang seniman juga mengajar dan menjadi dosen ekstensif di sejumlah institusi di Eropa dan Amerika Serikat seperti Hochschule für Bildende Kunst di Hamburg dan Ecole des Beaux Arts di Paris.
Abramovic bahkan menjadi seorang profesor seni pertunjukan di Hochschule für Bildende Kunst di Braunschweig pada 1994. Pada tahun 2004, dia mendapatkan anugerah gelar Doktor Kehormatan dari Institut Seni di Chicago.
Tidak berhenti sampai di situ, sang sneiman bahwa mendapatkan Golden Lion sebagai Best Artist pada 1997 di Venice Biennale untuk karya instalasi atau pertunjukan video di Balkan Baroque. Abramovic juga mendapatkan gelar kehormatan Doctor of Fine Arts dari Williams College di Williamstown, Massachusetts pada 2011.
Try and Go Home
Karya seni performans berjudul Try and Go Home yang dibuat oleh seniman Chiharu Shiota pada 1997 silam adalah karya yang tercipta setelah sang seniman melakukan puasa selama empat hari. Puasa yang dilakukan oleh sang seniman merupakan bagian lokakarya Abramovic.Setelah berpuasa, kata yang terucap oleh sang seniman adalah Jepang. Keesokan harinya, sang seniman pun menampilkan karya seni performans dengan memanjat gua yang telah dibuat dengan permukaan miring.
Dalam karyanya tersebut, sang seniman memanjat, kemudian jatuh, dan memanjat lagi. Sang seniman memroyeksikan dilemanya yang tidak dapat kembali ke kampung halaman, serta ketidakpastian akan keberadaannya ke dalam karya performansnya sembali memikirkan di mana sang seniman diterima di negara sendiri yang jauh.
Lokakarya yang diikuti oleh sang seniman melibatkan 15 murid yang melatih diri untuk berpuasa di sebuah kastel di utara Prancis. Selama periode ini, para peserta dapat mengambil bagian dalam sejumah pengalaman baru yang biasanya tidak terjadi dalam konteks sekolah seni pada umumnya.
Contoh pengalaman baru itu adalah menulis nama sendiri selama satu minggu, berjalan dengan mata tertutup di salju sekeliling kolam, pulang ke rumah dengan berjalan mundur sambil memegang cermin, dan dua orang duduk di kursi saling berhadapan satu sama lain.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.