jam tangan Seiko Astron (sumber : Hodinkee)

Mau Koleksi Arloji? Kenali dulu Perbedaan Jam Tangan Baterai, Otomatis & Kinetik

02 July 2021   |   17:46 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Dalam menyajikan waktu, jam tangan memiliki berbagai jenis mesin yaitu mesin bertenaga baterai, mesin otomatis, mesin kinetik, mesin bertenaga solar, dan lain sebagainya.

Berdasarkan data transaksi radatime.co.id, jam tangan yang beredar di Indonesia didominasi oleh mesin bertenaga baterai dan mesin otomatis.

Ditilik dari sejarahnya, jam tangan baterai pertama kali dipasarkan secara luas oleh merek asal Jepang, Seiko pada 25 Desember 1970. Seiko Quartz Astron dibanderol dengan harga 450,000 Yen (Rp59 juta) atau seharga sebuah mobil Toyota Corolla pada saat itu.

Jam tangan baterai mendapat sambutan sangat luas dikarenakan memiliki kelebihan 100 kali lebih akurat dari jam apapun dan usia berjalan waktu 250 kali lebih panjang dari jam mekanis manapun.
 
Namun, Seiko Astron bukanlah jam tangan baterai pertama di dunia melainkan perusahaan jam tangan Hamiltonlah yang pertama menciptakan jam tangan bertenaga baterai di tahun 1957.

CEO Radatime Hendra Kesuma mengatakan bahwa jam tangan bertenaga baterai memiliki kelebihan utama yaitu kepraktisan. Waktu yang akurat dan terus hidup hingga baterai habis.

Ketahanan mesin baterai bervariasi dari 1 tahun hingga 10 tahun. Dari sisi perawatan, jam tangan baterai juga mudah dan lebih terjangkau. Jam tangan baterai akan terus berfungsi hingga baterai habis tanpa perlu dipakai.

Ketepatan jam tangan baterai cukup akurat. Selisih waktunya adalah kurang lebih 1 menit dalam 1 tahun. Akurasi jam tangan baterai bisa terganggu jika terpapar pengaruh magnetik yang cukup besar. Contoh berdekatan dengan laptop yang memiliki kandungan magnet tinggi.

Sementara itu, jam tangan otomatis pertama kali ditemukan oleh watchmaker Swiss, Abraham – Louis Perrelet di tahun 1770. Sumber enerji jam tangan otomatis adalah gerakan, mulai dari gerakan pergelangan tangan, watch winder atau putaran dari crown bisa mengisi daya jam tangan otomatis.

“Jam tangan otomatis adalah terobosan yang paling inovatif di horologi yang mentransformasi industri jam tangan selamanya. Karena sebelumnya, sistem jam tangan mekanis harus dikunci manual dengan tangan untuk menjalankannya,” ujarnya.

Jam tangan otomatis berjalan tanpa menggunakan baterai, seperti layaknya makhluk hidup yang memiliki jantung yang berdetak. Jantung ini adalah balance wheel yang terus bergerak kiri kanan selama jam tersebut hidup.

Kerumitan konstruksi mesin yang disebut komplikasi membuat jam tangan otomatis sering dibanderol dengan harga yang fantastis. Perawatan jam tangan otomatis juga cukup praktis karena tidak memerlukan pergantian baterai.

Pantangan jam tangan otomatis adalah hentakan kuat seperti terjatuh atau aktivitas yang bergoncang terlalu kuat. Efeknya adalah jalan jam tangan otomatis berpotensi mati-mati, cepat atau lambat.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Film Adaptasi Novel Eka Kurniawan ini Akan World Premiere

BERIKUTNYA

Penelitian Ini Menyebut Konsumsi Vitamin D Tidak Mencegah Risiko Infeksi Covid-19

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: