Awas, Ada Ancaman Privasi di Aplikasi Dating Online
30 June 2021 |
11:30 WIB
Aplikasi kencan daring atau dating apps saat ini kian populer. Makin banyak orang yang menggunakan aplikasi untuk mencari pasangan, terlebih di tengah situasi pandemi yang telah membatasi aktivitas fisik masyarakat luas.
Maraknya penggunaan platform teknologi ini tak lepas dari ancaman siber yang mengintai. Terkait hal ini, perusahaan keamanan Kaspersky melakukan penelitian untuk melihat perkembangan keamanan aplikasi kencan populer.
Kaspersky menganalisis sembilan aplikasi kencan yang digandrungi dan berperingkat tinggi dengan basis pengguna global. Aplikasi tersebut antara lain Tinder, Bumble, OKCupid, Mamba, Pure, Feeld, Her, Happn, dan Badoo.
Hasilnya, secara umum aplikasi dating online kini jauh lebih aman dari sudut pandang teknis, tetapi masih memiliki risiko privasi. Pada 2017 lalu, sejumlah aplikasi memungkinkan untuk melakukan pencegatan data yang dikirim ke aplikasi, tetapi pada 2021 kondisinya jauh lebih baik karena tidak ada pencegatan seperti tahun sebelumnya.
Kendati demikian, masalah privasi yang signifikan tetap mengintai. Sebagian besar aplikasi memungkinkan pengguna mendaftarkan akun ke salah satu situs jejaring sosial seperti Instagram, Facebook, Spotify, dan lain-lain.
Jika pengguna memilih melakukan ini, maka profil mereka secara otomatis terisi dengan informasi dari situs jejaring sosial tersebut. Pengguna juga diminta untuk berbagi informasi seperti tempat kerja atau tempat belajar.
Selain itu, aplikasi seperti Happn, Her, Bumble, dan Tinder mewajibkan pengguna untuk membagikan lokasi. Aplikasi lain seperti Mamba juga meminta perincian jarak paling terdekat dengan 'match' potensial beberapa pengguna mereka.
Akses menuju data seperti lokasi pengguna, tempat kerja, nama, informasi kontak, dan yang lainnya membuat pengguna rentan terhadap cyberstalking atau bahkan penguntitan secara fisik serta doxing untuk merusak reputasi.
Pakar keamanan di Kaspersky Tatyana Shishkova mengatakan membangun keseimbangan antara kehadiran digital dan menjaga privasi daring akan selalu menjadi tantangan.
Dia melanjutkan bahwa peralihan menuju kencan daring menciptakan area lain di mana pengguna harus menentukan cara terbaik bagi mereka untuk menjalik koneksi sekaligus tetap melindungi keamanan privasi masing-masing.
Buat Genhype yang senang main dating apps atau ingin menjajal aplikasi-aplikasi seperti ini, Kaspersky juga membagikan beberapa tips supaya kalian tetap aman saat memakainya :
- Jangan terlalu banyak membagikan informasi pribadi di profil kalian
- Jangan hubungkan akun media sosial lain ke profil
- Pilih lokasi secara manual jika memungkinkan
- Gunakan otentifikasi dua faktor, jika memungkinkan
- Gunakan messenger bawaan di aplikasi kencan. Pindah ke platform lain jika kalian benar-benar percaya dengan mereka
- Gunakan solusi keamanan terpercaya di perangkat kalian. Sekarang ada banyak aplikasi pihak ketiga yang bisa memberikan perlindungan lebih.
Editor: M R Purboyo
Maraknya penggunaan platform teknologi ini tak lepas dari ancaman siber yang mengintai. Terkait hal ini, perusahaan keamanan Kaspersky melakukan penelitian untuk melihat perkembangan keamanan aplikasi kencan populer.
Kaspersky menganalisis sembilan aplikasi kencan yang digandrungi dan berperingkat tinggi dengan basis pengguna global. Aplikasi tersebut antara lain Tinder, Bumble, OKCupid, Mamba, Pure, Feeld, Her, Happn, dan Badoo.
Hasilnya, secara umum aplikasi dating online kini jauh lebih aman dari sudut pandang teknis, tetapi masih memiliki risiko privasi. Pada 2017 lalu, sejumlah aplikasi memungkinkan untuk melakukan pencegatan data yang dikirim ke aplikasi, tetapi pada 2021 kondisinya jauh lebih baik karena tidak ada pencegatan seperti tahun sebelumnya.
Kendati demikian, masalah privasi yang signifikan tetap mengintai. Sebagian besar aplikasi memungkinkan pengguna mendaftarkan akun ke salah satu situs jejaring sosial seperti Instagram, Facebook, Spotify, dan lain-lain.
Jika pengguna memilih melakukan ini, maka profil mereka secara otomatis terisi dengan informasi dari situs jejaring sosial tersebut. Pengguna juga diminta untuk berbagi informasi seperti tempat kerja atau tempat belajar.
Selain itu, aplikasi seperti Happn, Her, Bumble, dan Tinder mewajibkan pengguna untuk membagikan lokasi. Aplikasi lain seperti Mamba juga meminta perincian jarak paling terdekat dengan 'match' potensial beberapa pengguna mereka.
Akses menuju data seperti lokasi pengguna, tempat kerja, nama, informasi kontak, dan yang lainnya membuat pengguna rentan terhadap cyberstalking atau bahkan penguntitan secara fisik serta doxing untuk merusak reputasi.
Pakar keamanan di Kaspersky Tatyana Shishkova mengatakan membangun keseimbangan antara kehadiran digital dan menjaga privasi daring akan selalu menjadi tantangan.
Dia melanjutkan bahwa peralihan menuju kencan daring menciptakan area lain di mana pengguna harus menentukan cara terbaik bagi mereka untuk menjalik koneksi sekaligus tetap melindungi keamanan privasi masing-masing.
"Kami melihat dalam beberapa tahun terakhir aplikasi kencan bergerak ke arah yang lebih baik dan memungkinkan pengguna terhubung dengan lebih aman. Tapi pengguna harus tetap berhati-hati dengan data yang mereka bagikan baik di profil maupun percakapan," katanya.
Buat Genhype yang senang main dating apps atau ingin menjajal aplikasi-aplikasi seperti ini, Kaspersky juga membagikan beberapa tips supaya kalian tetap aman saat memakainya :
- Jangan terlalu banyak membagikan informasi pribadi di profil kalian
- Jangan hubungkan akun media sosial lain ke profil
- Pilih lokasi secara manual jika memungkinkan
- Gunakan otentifikasi dua faktor, jika memungkinkan
- Gunakan messenger bawaan di aplikasi kencan. Pindah ke platform lain jika kalian benar-benar percaya dengan mereka
- Gunakan solusi keamanan terpercaya di perangkat kalian. Sekarang ada banyak aplikasi pihak ketiga yang bisa memberikan perlindungan lebih.
Editor: M R Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.