Andry Boy Kurniawan (Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta)

Seniman Andry Boy Kurniawan Bawa Koleksi Contemporary Yesterday di Art Moments Jakarta 2022

05 November 2022   |   15:49 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Seniman Andry Boy Kurniawan memamerkan koleksi lukisan terbarunya bertajuk Contemporary Yesterday di bursa seni Art Moments Jakarta 2022. Lewat lukisan-lukisan yang dibawa oleh Galeri Zen1 tersebut, sang seniman tampak mencoba menggabungkan ingatan kolektif tentang masa lalu dengan isu atau wacana yang terjadi saat ini.

Misalnya lukisan berjudul Road to SCBD yang menjadi salah satu dari koleksi tersebut. Lukisan berdimensi 160 cm x 130 cm itu menggambarkan situasi kawasan SCBD yang belakangan memang tengah menjadi isu populer di masyarakat.

Baca juga: Art Moments Jakarta 2022 Resmi dibuka, Hadirkan Ratusan Karya se-Asia Tenggara

Namun, realitas hari ini juga diisi dengan beragam karakter dan elemen yang identik dengan sesuatu yang hadir di masa lalu seperti mobil tua hingga tokoh pewayangan. Bahkan, di bagian bawahnya, lukisan tersebut secara jelas menggambarkan refleksi sederet karakter yang seolah hadir dari konteks masa lalu dan masa kini.

Andy Boy Kurniawan mengatakan seluruh lukisan yang dibuatnya dalam koleksi Contemporary Yesterday mengacu pada segala hal yang terjadi pada masa lampau, yang menjadi ketertarikan personalnya.

"Jadi kayak dari mitos lokal, legenda lokal, grup musik yang saya suka, kemudian peristiwa-peristiwa lokal dan dunia. Itu semua aku gabungkan dengan kenyataan hari ini. Jadi ini sesuatu yang baru tapi dari hari kemarin," katanya kepada Hypeabis.id, Jumat (4/11/2022).
 

Beberapa lukisan dalam koleksi Contemporary Yesterday (Sumber: Galeri Zen1)t

Beberapa lukisan dalam koleksi Contemporary Yesterday (Sumber: Galeri Zen1)

Seniman yang akrab disapa Boy itu menjelaskan bahwa inspirasi lukisannya terbentuk dari manifestasi pengalaman dan memori masa kecilnya khususnya tentang produk-produk budaya populer.

Dalam setiap lukisannya, Boy konsisten menampilkan karakter komik dengan wajah datar (faceless) namun dengan gestur yang riang. Dengan karakter ciptaannya itu, Boy seolah ingin memainkan semacam twist, bahwa sesuatu yang terlihat datar juga memiliki makna tersendiri yang tak jarang menggembirakan.

"Meskipun kita punya hari yang buruk, tapi itu bukan hidup yang buruk. Jadi tetep bisa happy karena pada akhirnya akan  baik-baik saja," katanya.

Jika diperhatikan, dalam setiap lukisannya, Boy juga konsisten memasukkan elemen gummy bear warna-warni yang berserakan. Diakui oleh Boy bahwa karakter tersebut merupakan wujud dari alter egonya.

"Sesuatu yang manis dan tidak mudah dilupakan, karena rasanya membekas dan kenyal. Positif dan gembira. Semangat-semangat itu yang ingin saya bawa kemudian visualkan," terangnya.

Pria lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta itu menuturkan bahwa koleksi lukisannya kali ini tidak jauh berbeda dengan karya-karya yang dibuat sebelumnya, mulai dari karakter hingga penggunaan warna. Namun, yang membedakan adalah dari segi latar belakang cerita setiap lukisan.

"Karya saya yang sebelumnya mungkin tidak ngomongin tentang cerita legenda rakyat seperti Malin Kundang, tapi saya lebih ngomongin tentang superhero yang saya suka atau grup musik yang lagi hype. Jadi apa yang saya pikirkan itu yang saya  buat, yang sekarang banget," imbuhnya.

Kurator Rizki A. Zaelani mengatakan koleksi lukisan Contemporary Yesterday layaknya sebuah permainan, lebih tepatnya permainan tentang waktu. Menurutnya, lukisan-lukisan yang dibuat Boy seperti semacam permainan untuk menggugah penilaian pengalaman hidup saat ini.

"Soal kekinian kemarin, bukan tentang masa kini atau masa lalu, tapi juga soal menyisipkan kepentingan masa depan dengan cara Boy yang khas," ujarnya.

Menurut pria yang akrab disapa Kiki itu masa lalu dan masa kini seringkali dipertentangkan kemudian pemenangkan dianggap masa kini (bagi kaum pembaharu), atau masa lalu (bagi kaum konservatif). "Boy hendak mengatakan bahwa masa kini adalah masa depan dari masa lalu," imbuhnya.

Baca juga: Lukisan Cerita-cerita Mimpi Seniman I Made Dabi Arnasa di Art Moments Jakarta 2022

Sementara itu, bursa seni Art Moments Jakarta (AMJ) 2022 dihelat selama tiga hari berturut-turut pada 4-6 November 2022 di Grand Ballroom, Sheraton Grand Jakarta Gandaria City dan Gandaria City Hall.

AMJ 2022 menampilkan ratusan karya seni dari 40 galeri seni lokal dan mancanegara. Selain itu, ada juga sejumlah karya seni digital, NFT, dan seni urban.

Editor:  Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

Hypereport: Fenomena Vtuber, Adu Persona Karakter Animasi Lewat Konten YouTube

BERIKUTNYA

Bos Galeri Nasional Yakin Pasar Seni dan NFT Bergairah

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: