Kekuatan Kalimat Positif Terhadap Si Kecil
31 October 2022 |
23:46 WIB
1
Like
Like
Like
Pada umur 0-5 tahun, yang sering disebut sebagai golden age, anak memiliki 100% konsentrasi dalam ingatannya saat menerima informasi. Anak akan bereksplorasi terhadap lingkungannya, bertanya, menyentuh barang-barang, dan terkadang malah merusaknya.
Jika orang tua terus mendidik anak dengan kata-kata positif: mensugesti dengan kata-kata positif, mendukung niat dan bakatnya, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang dinamis dan maksimal kelak. Namun, ironinya sadar atau tidak, kita lebih sering menggunakan kalimat negatif dalam mendidik buat hati.
Memang penggunaan kalimat negatif mengarahkan pikiran pada apa yang tidak kita inginkan. Tapi, tahukah Anda bahwa kalimat negatif tersebut tak dapat dicerna dengan baik oleh si kecil?
Ucapan 'jangan', 'tidak boleh', 'awas' merupakan kata yang abstrak. Mereka tidak mengerti makna dari kata tersebut. Jika mereka patuh, itupun karen kecenderungan mendapat ancaman dari orang tua, seperti pengucapan dengan nada yang tinggi atau sanksi seperti cubitan.
Baca juga: 5 Tips Membuat Anak Remaja Mau Terbuka dengan Orang Tua
Hal ini menunjukkan penggunaan kalimat positif merupakan cara mendidik yang paling efektif. Selain maknanya lebih mudah dicerna, kalimat positif menstimulasi dan mensugesti anak untuk melakukan hal yang dikatakan. Anak pun dapat tumbuh menjadi pribadi yang mempunyai pikiran positif, atau bonusnya anak menjadi anak yang”jenius” dibanding anak-anak seumurannya.
Berikut ini hal-hal yang harus dilakukan dalam mendidik anak dengan kalimat positif.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Jika orang tua terus mendidik anak dengan kata-kata positif: mensugesti dengan kata-kata positif, mendukung niat dan bakatnya, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang dinamis dan maksimal kelak. Namun, ironinya sadar atau tidak, kita lebih sering menggunakan kalimat negatif dalam mendidik buat hati.
Memang penggunaan kalimat negatif mengarahkan pikiran pada apa yang tidak kita inginkan. Tapi, tahukah Anda bahwa kalimat negatif tersebut tak dapat dicerna dengan baik oleh si kecil?
Ucapan 'jangan', 'tidak boleh', 'awas' merupakan kata yang abstrak. Mereka tidak mengerti makna dari kata tersebut. Jika mereka patuh, itupun karen kecenderungan mendapat ancaman dari orang tua, seperti pengucapan dengan nada yang tinggi atau sanksi seperti cubitan.
Baca juga: 5 Tips Membuat Anak Remaja Mau Terbuka dengan Orang Tua
Hal ini menunjukkan penggunaan kalimat positif merupakan cara mendidik yang paling efektif. Selain maknanya lebih mudah dicerna, kalimat positif menstimulasi dan mensugesti anak untuk melakukan hal yang dikatakan. Anak pun dapat tumbuh menjadi pribadi yang mempunyai pikiran positif, atau bonusnya anak menjadi anak yang”jenius” dibanding anak-anak seumurannya.
Berikut ini hal-hal yang harus dilakukan dalam mendidik anak dengan kalimat positif.
1. Gunakan kalimat positif dan kata-kata yang konkret.
Jangan memikirkan gajah berwarna biru! Tuh kan, Moms langsung membayangkannya. Anda saja yang orang dewasa seperti ini langsung kepikiran, apalagi dengan si kecil? Anak berusia 1-5 tahun belum bisa secara langsung memahami tingkah laku apa yang diinginkan dari orang tuanya. Lebih baik memberitahukan secara langsung tingkah laku yang diharapkan dengan menggunakan kata-kata konkret.2. Bernegosiasilah dengan anak.
Daripada bersitegang karena keinginan kita berbeda dengan si kecil, mengapa tidak melakukan negoisasi? Saat si kecil rewel tidak mau makan nasi kerena lebih ingin memakan crackers, lakukanlah negosiasi. “Oke boleh makan crackers terus 2 suap nasi. Begitu terus sampai nasinya habis”. Alhasil, si kecil pun nurut dan dapat makan dengan senang. Bukankah keceriaannya merupakan dambaan bagi orang tua? Jangan paksakan apa yang mereka tidak suka. Lakukan dengan negosiasi, agar ia pun dapat belajar mengambil keputusan sejak dini.3. Jujurlah pada diri sendiri.
Dalam menjaga kesepakatan dengan anak, orang tua harus jujur pada diri sendiri, apakah kesepakatan ini dibuat betul-betul karena kita mengasihi dan menginginkan perkembangan untuk anak, atau hanya sekedar tidak ingin repot? Mendidik secara positif mengutamakan tumbuh kembang anak, bukan membatasinya. Maka itu, orang tua pun harus mendukung segala niat dan jeli melihat bakat si kecil sejak dini.4. Berikanlah pujian bagi si kecil.
Memberikan pujian membuat anak merasa dihargaii dan dapat menjadi motivasi bagi dirinya. Perhatikanlah saat Anda memberikan pujian, berikanlah pujian atas hasil yang ia lakukan agar ia mengerti bahwa Moms menyukai hal tersebut. Misalnya dengan memberi pujian karena bisa memakai baju sendiri, “Sekarang adik bisa memakai baju sendiri, puntar banget!”. Anak pun bisa mengerti bahwa ketika ia memakai baju sendiri merupakan hal yang baik.5.Banyaklah tertawa dan melakukan aktivitas menyenangkan bersama.
Moms pasti setuju, tertawa itu lebih menyenangkan dibanding bertengkar. Maka itu, banyaklah menghabiskan waktu bersama si kecil dengan tertawa dan berbahagia. Ajak ia melakukan aktivitas yang disukai dan bermain bersamanya. Anak pun akan tumbuh menjadi pribadi yang ceria dan terbuka. Di memorinya pun tersimpan kenangan masa kecil yang indah bersama orang tua.(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.