Hindari Makan Malam dalam Porsi Jumbo
12 October 2022 |
11:43 WIB
1
Like
Like
Like
Apakah Genhype sering makan malam atau dinner dengan porsi yang lebih besar dari makan siang? Jika iya, mulai sekarang sebaiknya Genhype segera ubah kebiasaan ini lantaran makan malam yang jumbo tidak baik bagi kesehatan tubuh kalian.
Dokter Spesialis Gizi, Ida Gunawan, mengatakan bahwa porsi makan malam harus lebih sedikit dari porsi makan siang lantaran aktivitas pada malam hari berbeda dengan siang hari. Menurutnya, kalian dapat mengalami over nutrition karena setelah makan biasanya kegiatan yang dilakukan adalah tidur.
“Porsi makan malam itu sama dengan makan pagi, kira-kira 20 persen dari total kalori,” katanya. Dia pun mengingatkan porsi makan malam jangan dibalik dengan makan siang. Saat ini, lanjutnya, banyak orang di dalam negeri yang memiliki porsi makan malam yang terbalik dengan porsi makan siang.
Menurutnya, tidak jarang porsi makan malam sudah seperti makanan raja, yakni makan sebanyak-banyaknya. Tidak hanya itu, Genhype juga perlu mengonsumsi makanan dengan menerapkan 3 J (Jumlah, Jenis, dan Jadwal) lantaran mudah, murang, dan mampu laksana.
Baca juga: Ingin Lebih Sehat? Yuk Coba Terapkan Pola Makan 3J
Dia menuturkan prinsip 3 J ini sudah terdapat di dalam program Isi Piringku atau gizi seimbang yang kerap digaungkan oleh pemerintah. Dalam isi Piringku tersebut, biasanya 1 piring berisi setengah sayur dan buah. Kemudian, seperempat atau sepertiga berisi protein hewani dan nabati. Sementara sisanya adalah berisi karbohidrat yang bisa diisi seperti dengan nasi, ubi, singkong, atau kentang.
Dia mengingatkan bahwa sumber karbohidrat bukan sekedar nasi. Kalian bisa memperoleh sumber karbohidrat dari ubi atau singkong.
Menurutnya, ubi bagus sebagai sumber karbohidrat lantaran memiliki warna yang bermacam-macam. Warna-warna seperti ungu itu menandakan bahwa di dalam ubi terdapat antioksidan yang bagus untuk mencegah radikal bebas.
Sang dokter mengungkapkan kerap mengonsumsi karbohidrat dari ubi pada siang hari. Kemudian, mengonsumsi ubi dan buah pada malam hari.
Dia menuturkan bahwa banyak masyarakat Indonesia yang memasukkan kolesterol ke dalam menu sehari-harinya. Kondisi ini dapat terlihat dari banyak statement yang mengatakan bahwa kolesterol hanya berada di laboratorium ketika ditanya mengenai kolesterol. “Kalau di cek, kolesterolnya biasanya tinggi,” katanya.
Kemudian, hipertensi atau tekanan darah tinggi. Saat ini kasus orang yang memiliki tekanan darah tinggi cukup banyak di Indonesia. Kondisi itu dapat terlihat saat proses vaksinasi Covid-19 dilakukan. Pada saat itu, banyak individu tidak dapat menerima vaksin lantaran memiliki tensi 170 atau 180.
Mereka banyak yang tidak tahu bahwa tekanan darah di dalam tubuhnya tinggi, dan merasa sehat dengan kondisi tubuhnya.
Penyakit lainnya adalah diabetes. Indonesia adalah negara dengan penderita diabetes yang cukup banyak, yakni masuk 10 besar dunia.
Dia mengingatkan bahwa kolesterol, hipertensi, dan diabetes dapat membuat seseorang mengalami gagal ginjal, serangan jantung, dan sebagainya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Dokter Spesialis Gizi, Ida Gunawan, mengatakan bahwa porsi makan malam harus lebih sedikit dari porsi makan siang lantaran aktivitas pada malam hari berbeda dengan siang hari. Menurutnya, kalian dapat mengalami over nutrition karena setelah makan biasanya kegiatan yang dilakukan adalah tidur.
“Porsi makan malam itu sama dengan makan pagi, kira-kira 20 persen dari total kalori,” katanya. Dia pun mengingatkan porsi makan malam jangan dibalik dengan makan siang. Saat ini, lanjutnya, banyak orang di dalam negeri yang memiliki porsi makan malam yang terbalik dengan porsi makan siang.
Menurutnya, tidak jarang porsi makan malam sudah seperti makanan raja, yakni makan sebanyak-banyaknya. Tidak hanya itu, Genhype juga perlu mengonsumsi makanan dengan menerapkan 3 J (Jumlah, Jenis, dan Jadwal) lantaran mudah, murang, dan mampu laksana.
Baca juga: Ingin Lebih Sehat? Yuk Coba Terapkan Pola Makan 3J
Dia menuturkan prinsip 3 J ini sudah terdapat di dalam program Isi Piringku atau gizi seimbang yang kerap digaungkan oleh pemerintah. Dalam isi Piringku tersebut, biasanya 1 piring berisi setengah sayur dan buah. Kemudian, seperempat atau sepertiga berisi protein hewani dan nabati. Sementara sisanya adalah berisi karbohidrat yang bisa diisi seperti dengan nasi, ubi, singkong, atau kentang.
Dia mengingatkan bahwa sumber karbohidrat bukan sekedar nasi. Kalian bisa memperoleh sumber karbohidrat dari ubi atau singkong.
Menurutnya, ubi bagus sebagai sumber karbohidrat lantaran memiliki warna yang bermacam-macam. Warna-warna seperti ungu itu menandakan bahwa di dalam ubi terdapat antioksidan yang bagus untuk mencegah radikal bebas.
Sang dokter mengungkapkan kerap mengonsumsi karbohidrat dari ubi pada siang hari. Kemudian, mengonsumsi ubi dan buah pada malam hari.
Penyakit yang Timbul Bila Makan Terlalu Banyak
Dokter Ida juga mengatakan bahwa genhype dapat memiliki penyakit atau gejala-gejala yang berkaitan dengan kesehatan dan nutrisi jika mengonsumsi makanan secara tidak bertanggung jawab. Penyakit yang dapat timbul itu adalah penyakit tidak menular (PTM) seperti kolestrol, hipertensi, obesitas, dan sebagainya.Dia menuturkan bahwa banyak masyarakat Indonesia yang memasukkan kolesterol ke dalam menu sehari-harinya. Kondisi ini dapat terlihat dari banyak statement yang mengatakan bahwa kolesterol hanya berada di laboratorium ketika ditanya mengenai kolesterol. “Kalau di cek, kolesterolnya biasanya tinggi,” katanya.
Kemudian, hipertensi atau tekanan darah tinggi. Saat ini kasus orang yang memiliki tekanan darah tinggi cukup banyak di Indonesia. Kondisi itu dapat terlihat saat proses vaksinasi Covid-19 dilakukan. Pada saat itu, banyak individu tidak dapat menerima vaksin lantaran memiliki tensi 170 atau 180.
Mereka banyak yang tidak tahu bahwa tekanan darah di dalam tubuhnya tinggi, dan merasa sehat dengan kondisi tubuhnya.
Penyakit lainnya adalah diabetes. Indonesia adalah negara dengan penderita diabetes yang cukup banyak, yakni masuk 10 besar dunia.
Dia mengingatkan bahwa kolesterol, hipertensi, dan diabetes dapat membuat seseorang mengalami gagal ginjal, serangan jantung, dan sebagainya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.