Jangan Asal Pakai Diffuser! Ini Bahayanya untuk Kesehatan
04 October 2022 |
19:42 WIB
1
Like
Like
Like
Sejak pandemi covid-19, penggunaan diffuser menjadi tren yang cukup popular di kalangan masyarakat karena dipercaya bisa memberikan manfaat bagi kesehatan. Diffuser sendiri merupakan alat yang digunakan untuk mengolah essential oil dicampur dengan air dan menghasilkan uap halus.
Nah, uap yang dihasilkan dari diffuser ini akan menyebar ke ruangan sehingga dapat memberikan efek menenangkan. Banyak yang percaya uap yang dihasilkan diffuser dapat membantu mensterilkan udara luas, menciptakan suasana tenang, dan dapat menenangkan pikiran serta mengurangi stres.
Beberapa waktu lalu sempat viral di TikTok postingan dari salah satu selebgram yang membuat campuran diffuser dengan cairan antiseptik yang diklaim dapat mencegah penyebaran virus covid-19.
Baca juga: Penggunaan Reed Diffuser Kian Populer Saat WFH, Ini 3 Wewangian Favorit
Namun, berdasarkan keterangan dari Medical Underwriter Sequis dr Debora Aloina Ita Tarigan dikatakan bahwa hingga kini belum ada penelitian yang dapat membuktikan bahwa diffuser dapat menjadi tata laksana pencegahan covid-19.
Menurutnya, penggunaan diffuser juga belum terbukti aman untuk digunakan sebagai metode penguapan cairan antiseptik guna mensterilisasi udara. Justru penggunaan yang tidak tepat dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi kesehatan.
Risiko kesehatan yang ditimbulkan dari penggunaan antiseptik pada diffuser juga tidak main-main, mulai dari iritasi pada mata hingga potensi kerusakan pada organ pernapasan. “Mencampur cairan yang mengandung antiseptik melalui diffuser tidak disarankan. Cairan antiseptik memiliki sejumlah kandungan yang membahayakan,” ujarnya.
Bahkan, jika terkena kulit manusia bisa menyebabkan hipersensitif karena cairan mengandung chloroxylenol. Hipersensitif dapat menyebabkan perubahan warna kulit, ruam, iritasi, dan kulit terbakar.
“Apalagi, jika sampai tertelan, dapat menyebabkan erosi faring (penipisan atau pengikisan jaringan tenggorokan), edema laring (penyempitan saluran pernapasan), gangguan pernapasan akut hingga dapat terjadi henti jantung,” jelasnya.
Sementara itu, penggunaan minyak esensial pada diffuser masih relatif aman untuk saluran pernapasan. Meski demikian dia mengingatkan para penderita gangguan pernafasan, seperti yang memiliki riwayat asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan gangguan kronis lainnya perlu lebih waspada atau menghindari penggunaan diffuser. Sebab, uap dari diffuser berpotensi menyebabkan iritasi di saluran pernapasan.
Dr. Debora menganjurkan agar masyarakat jangan latah meniru dan menyebarkan percobaan tren do it yourself diffuser atau konten kesehatan lainnya yang belum tervalidasi kebenarannya, seperti mencampur antiseptik pada diffuser karena tidak semua informasi yang ada di media sosial selalu benar dan kondisi dan riwayat kesehatan setiap orang berbeda.
Jika bukan disarankan atau direkomendasikan oleh dokter atau lembaga kesehatan tepercaya, sebaiknya jangan dilakukan dan disebarkan. Sebaliknya, dr Debora mengajak masyarakat untuk ikut aktif melakukan upaya pencegahan penyebaran virus covid-19 daripada bereksperimen sendiri dengan mencampurkan cairan antiseptik pada diffuser dengan dalil dapat mencegah penyebaran virus.
Baca juga: 4 Jenis Pengharum Ruangan yang Bikin Segar
Hal terbaik yang dapat dilakukan adalah tetap menaati protokol kesehatan, yakni selalu menggunakan masker dan rajin mencuci tangan, memperhatikan kebersihan lingkungan dan menjaga imunitas dengan cara mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, cukup beristirahat, dan kelola stres dengan baik.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Nah, uap yang dihasilkan dari diffuser ini akan menyebar ke ruangan sehingga dapat memberikan efek menenangkan. Banyak yang percaya uap yang dihasilkan diffuser dapat membantu mensterilkan udara luas, menciptakan suasana tenang, dan dapat menenangkan pikiran serta mengurangi stres.
Beberapa waktu lalu sempat viral di TikTok postingan dari salah satu selebgram yang membuat campuran diffuser dengan cairan antiseptik yang diklaim dapat mencegah penyebaran virus covid-19.
Baca juga: Penggunaan Reed Diffuser Kian Populer Saat WFH, Ini 3 Wewangian Favorit
Namun, berdasarkan keterangan dari Medical Underwriter Sequis dr Debora Aloina Ita Tarigan dikatakan bahwa hingga kini belum ada penelitian yang dapat membuktikan bahwa diffuser dapat menjadi tata laksana pencegahan covid-19.
Menurutnya, penggunaan diffuser juga belum terbukti aman untuk digunakan sebagai metode penguapan cairan antiseptik guna mensterilisasi udara. Justru penggunaan yang tidak tepat dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi kesehatan.
Risiko kesehatan yang ditimbulkan dari penggunaan antiseptik pada diffuser juga tidak main-main, mulai dari iritasi pada mata hingga potensi kerusakan pada organ pernapasan. “Mencampur cairan yang mengandung antiseptik melalui diffuser tidak disarankan. Cairan antiseptik memiliki sejumlah kandungan yang membahayakan,” ujarnya.
Bahkan, jika terkena kulit manusia bisa menyebabkan hipersensitif karena cairan mengandung chloroxylenol. Hipersensitif dapat menyebabkan perubahan warna kulit, ruam, iritasi, dan kulit terbakar.
“Apalagi, jika sampai tertelan, dapat menyebabkan erosi faring (penipisan atau pengikisan jaringan tenggorokan), edema laring (penyempitan saluran pernapasan), gangguan pernapasan akut hingga dapat terjadi henti jantung,” jelasnya.
Sementara itu, penggunaan minyak esensial pada diffuser masih relatif aman untuk saluran pernapasan. Meski demikian dia mengingatkan para penderita gangguan pernafasan, seperti yang memiliki riwayat asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan gangguan kronis lainnya perlu lebih waspada atau menghindari penggunaan diffuser. Sebab, uap dari diffuser berpotensi menyebabkan iritasi di saluran pernapasan.
Dr. Debora menganjurkan agar masyarakat jangan latah meniru dan menyebarkan percobaan tren do it yourself diffuser atau konten kesehatan lainnya yang belum tervalidasi kebenarannya, seperti mencampur antiseptik pada diffuser karena tidak semua informasi yang ada di media sosial selalu benar dan kondisi dan riwayat kesehatan setiap orang berbeda.
Jika bukan disarankan atau direkomendasikan oleh dokter atau lembaga kesehatan tepercaya, sebaiknya jangan dilakukan dan disebarkan. Sebaliknya, dr Debora mengajak masyarakat untuk ikut aktif melakukan upaya pencegahan penyebaran virus covid-19 daripada bereksperimen sendiri dengan mencampurkan cairan antiseptik pada diffuser dengan dalil dapat mencegah penyebaran virus.
Baca juga: 4 Jenis Pengharum Ruangan yang Bikin Segar
Hal terbaik yang dapat dilakukan adalah tetap menaati protokol kesehatan, yakni selalu menggunakan masker dan rajin mencuci tangan, memperhatikan kebersihan lingkungan dan menjaga imunitas dengan cara mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, cukup beristirahat, dan kelola stres dengan baik.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.