Hipertensi atau tekanan darah tinggi juga disebut sebagai ‘the silent killer’ karena sering terjadi tanpa keluhan (Sumber gambar: Mufid Majnun/Unsplash)

Jangan Sepelekan Hipertensi, Kenali Penyebab & Cara Mencegahnya!

18 May 2022   |   11:53 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Penyakit hipertensi menjadi masalah kesehatan global tak terkecuali di Indonesia. Menurut survei Indonesian Society of Hypertension (InaSH) dengan Kemenkes pada 2018 menunjukkan ditemukan sebanyak 27.331 orang menderita hipertensi dari 68.846 sampel yang dilakukan.

Dalam kelompok hipertensi itu hanya 13.018 pasien (47,6 persen) yang menyadari adanya hipertensi dan hanya 47,4 persen yang mengonsumsi obat anti hipertensi. Survei juga menunjukkan target pengobatan tidak tercapai sebanyak 10.106 pasien (78,0 persen).

“Dengan kondisi di Indonesia seperti ini tidak heran bila insiden penyakit jantung koroner, stroke dan gagal ginjal masih tinggi,” kata Wakil Ketua InaSH, dr. Eka Harmeiwaty dalam konferensi pers virtual, Selasa (17/5/2022).


Penyebab Hipertensi

Hipertensi merupakan kondisi terjadinya peningkatan tekanan darah yang cukup tinggi di dalam arteri. Seseorang dikatakan memiliki tekanan darah tinggi jika pada posisi duduk tekanan sistoliknya mencapai 140 mmHg atau lebih, juga jika tekanan diastoliknya mencapai 90 mmHg atau lebih, atau keduanya.

Hipertensi atau tekanan darah tinggi juga disebut sebagai the silent killer karena sering terjadi tanpa keluhan, sehingga penderita tidak mengetahui dirinya menyandang hipertensi dan baru diketahui setelah terjadi komplikasi.

“Hipertensi ini terjadi apabila adanya gangguan pada curah jantung akibat ketidakseimbangan garam, menyebabkan cairan yang berlebihan. Adanya penyempitan pembuluh darah secara fungsional, efek penyakit yang merusak pembuluh darah seperti diabetes, yang akan menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku dan mempengaruhi tekanan darah,” papar dr. Eka.

(Baca juga: Hari Hipertensi Sedunia, Saatnya Cek Tekanan Darah)
 

g

Hipertensi adalah masalah kesehatan yang sangat kompleks (Sumber gambar: Mufid Majnun/Unsplash)

Lebih lanjut, dr. Eka menjelaskan bahwa hipertensi adalah masalah kesehatan yang sangat kompleks. Faktor utama penyebab hipertensi di antaranya mutasi gen atau kelainan genetik yang diwariskan oleh keluarga, perubahan fisik dan fungsi tubuh seiring bertambahnya usia, serta faktor lingkungan serta gaya hidup yang tak sehat.

Selain itu, beberapa faktor lain seperti kegemukan (obesitas), merokok, kurang aktivitas fisik, diet tinggi lemak, konsumsi garam berlebih, dislipidemia, konsumsi alkohol berlebih, psikososial dan stres.


Mencegah hipertensi

Dokter Eka juga mengatakan dengan bertambahnya usia maka risiko hipertensi meningkat. Risiko hipertensi, paparnya, meningkat tajam pada usia 45 tahun. Dengan kondisi tersebut, pemeriksaan tekanan darah secara regular pun disarankan dimulai pada usia 18 tahun, terutama yang mempunyai riwayat keluarga dengan hipertensi atau penyakit kardiovaskular. 

“Pasien diabetes juga berisiko mengalami hipertensi sehingga dengan demikian harus dilakukan pemeriksaan darah berkala untuk mendeteksi adanya hipertensi,” kata dr. Eka.

Selain pengukuran tekanan darah di fasilitas kesehatan, dapat juga dilakukan secara mandiri di rumah atau di komunitas tertentu yang dikenal dengan Home Blood Pressure Monitoring (HBPM) atau disebut dengan Pengukuran Tekanan Darah di Rumah (PTDR). 

“Dengan melakukan pengukuran yang benar dan akurat akan didapatkan hasil yang tepat,” imbuh dr. Eka.

Menurut dr. Eka, PTDR sangat membantu untuk mendeteksi hipertensi jas putih, yaitu peningkatan tekanan darah saat diukur di klinik atau RS, namun saat dilakukan pengukuran di luar klinik didapatkan tekanan darah normal.

Selain itu, PTDR juga dapat digunakan untuk memonitor hasil pengobatan. “Dengan melakukan pengukuran mandiri membuat pasien menjadi lebih patuh dalam pengobatan,” tambah dr. Eka.


Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

Nvidia Hadirkan PC GeForce RTX dan GeForce Esports di Indonesia

BERIKUTNYA

KKN di Desa Penari Masuk ke Jajaran Film Terlaris di Indonesia

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: