Cokelat Masih Mendominasi Rasa Camilan di Indonesia
18 September 2022 |
10:47 WIB
1
Like
Like
Like
Cokelat telah lama menjadi panganan yang digemari banyak kalangan. Cita rasanya yang manis, lembut, dan meleleh di mulut membuat cokelat menjadi camilan favorit bahkan bagian dari gaya hidup banyak orang di seluruh belahan dunia, tak terkecuali di Indonesia.
Kelezatan cokelat pun bisa dinikmati oleh siapapun dengan beragam bentuk, mulai dari cokelat bubuk, batangan, hingga cokelat mentega. Mulai dari minuman, biskuit, kue, hingga permen.
Senior Marketing Manager Barry Callebaut, Victor Timisela, mengatakan tren mengonsumsi cokelat pada masyarakat Indonesia terbilang tinggi. Saat ini, cokelat masih mendominasi rasa camilan manis di Indonesia, dengan persentase sekitar 50-60 persen dari rasa-rasa lain seperti keju, almond, vanila, dan susu.
"Variasi cokelat tetap menjadi rasa nomor satu baik di dunia maupun di Indonesia," katanya saat ditemui di acara kunjungan media ke Barry Callebaut di Bandung, baru-baru ini.
Baca juga: Kenalan dengan Cokelat Couverture, Ini Bedanya dengan Cokelat Biasa
Victor menjelaskan bahwa Indonesia masih menjadi konsumen untuk produk cokelat compound dibandingkan couverture. Pembeda utama antara cokelat compound dan cokelat couverture terletak pada bahan atau komposisinya.
Cokelat couverture memiliki persentase cocoa butter atau lemak kakao yang cukup tinggi, sedangkan cokelat compound memiliki persentase cocoa butter yang lebih rendah. Hal ini pun yang membuat harga berbeda antara kedua cokelat.
"Karena compound itu [digunakan] dari kaki lima hingga bintang lima. Cokelat itu masuknya di beverage, dairy, dan konfeksioneri yang basic-nya menjadi filling atau coating," katanya.
Selain dari sisi keterjangkauan, faktor lain yang menyebabkan masyarakat Indonesia lebih banyak mengonsumi cokelat compound adalah karena iklim. Victor mengatakan couverture memiliki titik leleh (melting) yang rendah, sehingga mudah meleleh akibat suhu yang panas. Sedangkan untuk compound tidak mudah meleleh, sehingga cocok dengan iklim di Indonesia.
Jika dilihat dari skala individu dan pelaku industri usaha kecil, cokelat compound juga cenderung lebih mudah untuk digunakan karena tidak membutuhkan teknik khusus dalam melakukan pelelehan, sementara untuk cokelat couverture harus melewati berbagai proses seperti tempering untuk melelehkan cokelat agar rasanya lebih renyah dan lezat.
Meski demikian, penting untuk mengetahui bagaimana cara memilih cokelat dengan kualitas terbaik. Technical Developer Gourmet Barry Callebaut Indonesia, Ferrial Ekbar, mengatakan ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam memilih cokelat.
Pertama, kandungan rasa kokoa atau cokelat. Menurut pria yang akrab disapa Chef Ferrial itu cokelat memiliki beberapa tingkatan kandungan rasa kokoa, mulai dari yang pekat hingga yang kurang terasa cokelat.
Baca juga: Yuk Kenalan dengan Ruby, Cokelat Pink dengan Sensasi Rasa Beri
"Cocoa taste-nya strong atau enggak. Konsumen kan ada yang menyebut ini cokelat tapi enggak berasa, ada manisnya doang. Ada juga yang rasanya well-balance," katanya saat berbincang di Barry Callebaut Studio di Bandung, baru-baru ini.
Kedua, penting juga untuk mempertimbangkan tingkat kemanisan cokelat. Chef Ferrial mengatakan pada compound, cokelat yang dikonsumsi kebanyakan orang Indonesia, cenderung memiliki rasa yang manis. Pada beberapa jenis cokelat, ada tingkatan manisnya mulai dari yang terasa manis di akhir, namun ada juga rasa manisnya muncul di awal dan terselimuti dengan rasa kokoa.
Hal ketiga yang tak kalah penting adalah mempertimbangkan dari sisi after-taste cokelat. Menurut Chef Ferrial, ada cokelat yang meninggalkan bekas cukup lama di lidah, namun ada yang harus dihilangkan rasanya dengan meminum air hangat.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Kelezatan cokelat pun bisa dinikmati oleh siapapun dengan beragam bentuk, mulai dari cokelat bubuk, batangan, hingga cokelat mentega. Mulai dari minuman, biskuit, kue, hingga permen.
Senior Marketing Manager Barry Callebaut, Victor Timisela, mengatakan tren mengonsumsi cokelat pada masyarakat Indonesia terbilang tinggi. Saat ini, cokelat masih mendominasi rasa camilan manis di Indonesia, dengan persentase sekitar 50-60 persen dari rasa-rasa lain seperti keju, almond, vanila, dan susu.
"Variasi cokelat tetap menjadi rasa nomor satu baik di dunia maupun di Indonesia," katanya saat ditemui di acara kunjungan media ke Barry Callebaut di Bandung, baru-baru ini.
Baca juga: Kenalan dengan Cokelat Couverture, Ini Bedanya dengan Cokelat Biasa
Victor menjelaskan bahwa Indonesia masih menjadi konsumen untuk produk cokelat compound dibandingkan couverture. Pembeda utama antara cokelat compound dan cokelat couverture terletak pada bahan atau komposisinya.
Cokelat couverture memiliki persentase cocoa butter atau lemak kakao yang cukup tinggi, sedangkan cokelat compound memiliki persentase cocoa butter yang lebih rendah. Hal ini pun yang membuat harga berbeda antara kedua cokelat.
"Karena compound itu [digunakan] dari kaki lima hingga bintang lima. Cokelat itu masuknya di beverage, dairy, dan konfeksioneri yang basic-nya menjadi filling atau coating," katanya.
Selain dari sisi keterjangkauan, faktor lain yang menyebabkan masyarakat Indonesia lebih banyak mengonsumi cokelat compound adalah karena iklim. Victor mengatakan couverture memiliki titik leleh (melting) yang rendah, sehingga mudah meleleh akibat suhu yang panas. Sedangkan untuk compound tidak mudah meleleh, sehingga cocok dengan iklim di Indonesia.
Jika dilihat dari skala individu dan pelaku industri usaha kecil, cokelat compound juga cenderung lebih mudah untuk digunakan karena tidak membutuhkan teknik khusus dalam melakukan pelelehan, sementara untuk cokelat couverture harus melewati berbagai proses seperti tempering untuk melelehkan cokelat agar rasanya lebih renyah dan lezat.
Cokelat (Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta)
Tip Memilih Cokelat
Meski demikian, penting untuk mengetahui bagaimana cara memilih cokelat dengan kualitas terbaik. Technical Developer Gourmet Barry Callebaut Indonesia, Ferrial Ekbar, mengatakan ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam memilih cokelat.Pertama, kandungan rasa kokoa atau cokelat. Menurut pria yang akrab disapa Chef Ferrial itu cokelat memiliki beberapa tingkatan kandungan rasa kokoa, mulai dari yang pekat hingga yang kurang terasa cokelat.
Baca juga: Yuk Kenalan dengan Ruby, Cokelat Pink dengan Sensasi Rasa Beri
"Cocoa taste-nya strong atau enggak. Konsumen kan ada yang menyebut ini cokelat tapi enggak berasa, ada manisnya doang. Ada juga yang rasanya well-balance," katanya saat berbincang di Barry Callebaut Studio di Bandung, baru-baru ini.
Kedua, penting juga untuk mempertimbangkan tingkat kemanisan cokelat. Chef Ferrial mengatakan pada compound, cokelat yang dikonsumsi kebanyakan orang Indonesia, cenderung memiliki rasa yang manis. Pada beberapa jenis cokelat, ada tingkatan manisnya mulai dari yang terasa manis di akhir, namun ada juga rasa manisnya muncul di awal dan terselimuti dengan rasa kokoa.
Hal ketiga yang tak kalah penting adalah mempertimbangkan dari sisi after-taste cokelat. Menurut Chef Ferrial, ada cokelat yang meninggalkan bekas cukup lama di lidah, namun ada yang harus dihilangkan rasanya dengan meminum air hangat.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.