karakteristik seni kontemporer ditentukan oleh kemampuan seniman untuk berinovasi dan mengeluarkan mahakarya yang relevan dengan zaman saat ini. (sumber gambar ilustrasi: pexels/Matheus Viana)

Yuk Tahu Sejarah Seni Rupa Kontemporer

15 September 2022   |   18:02 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Salah satu aliran dalam dunia seni rupa adalah seni kontemporer atau yang kerap disebut seni pada saat ini, dan aliran ini terus mengalami perkembangan. Banyak seniman menyebutkan bahwa karya yang mereka buat adalah suatu karya seni rupa kontemporer. Lalu, bagaimana sejarah aliran ini?

Berdasarkan laman eden-gallery.com, tidak ada waktu pasti kapan seni kontemporer ada atau muncul dalam dunia seni rupa. Namun, terdapat beberapa pihak yang percaya bahwa aliran ini mencuat setelah periode Pop Art pada 1960an.

Sementara itu, beberapa pihak juga mengatakan lagi bahwa frasa seni kontemporer tercipta di Berlin pada akhir 1980an, dan pihak lainnya mengatakan pada 1970an.

Perdebatan tentang sejarah seni rupa kontemporer terus terjadi selama bertahun-tahun. Kondisi ini dapat terjadi lantaran hasil dari kebingungan tentang definisi yang tepat tentang seni rupa kontemporer.

“Jika Anda meneliti bagaimana seni dikategorikan selama beberapa dekade terakhir, Anda akan melihat bahwa seni kontemporer adalah istilah yang pertama kali digunakan setelah tahun 1960-an. Sebelum itu, itu semua tentang seni modern,” demikian tertulis.

Seni rupa kontemporer adalah aliran yang dipandang lebih populer setelah era 1940-an—1950-an mengingat seni modern yang dikaitkan dengan ide progresivisme atau bahkan perspektif yang terdistorsi kurang menarik bagi seniman setelah Perang Dunia II.

Laman tersebut menuliskan bahwa terdapat dugaan 1945 adalah tahun yang dianggap sebagai awal era seni kontemporer di Jerman dan sebagian besar Eropa. Di Amerika Serikat, orang-orang Negeri Paman Sam menyukai seni kontemporer pada 1960-an.

Sementara itu, laman IESA Art & Culture menuliskan bahwa seni kontemporer pada awalnya tumbuh bersama dengan modernisme. Namun, kedua aliran tersebut dipandang berbeda pada saat ini. Kata seni kontemporer pernah digunakan oleh seniman dan juga kritikus seni Roger Fry pada 1910.

Fry bersama dengan rekan-rekan mendirikan satu komunitas bernama Contemporary Art Society yang berisi tentang kelompok masyarakat yang menjual karya untuk museum secara umum pada saat itu.

Pada 1930an atau sekitar 20 tahun kemudian, terdapat lebih banyak lembaga didirikan dengan terminologi yang sama.

“Para sarjana di bidang ini membedakan Seni Modern sebagai gaya khusus yang selaras dengan periode waktu tertentu. Sebaliknya, gaya kontemporer terus berkembang seiring waktu, yang menambah berbagai macam pendekatan dan hasil,” demikian tertulis.

Meskipun begitu, referensi seni kontemporer yang berarti seni pada saat ini secara lebih luas mencakup karya yang diproduksi selama akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21. Seni rupa kontemporer pada umumnya mendefinisikan seni yang dihasilkan setelah gerakan seni modern hingga saat ini.


Gaya Umum

Dalam laman IESA Art & Culture disebutkan pada saat ini sulit untuk mendefinisikan atau menggambarkan gaya seni rupa kontemporer secara umum. Seniman kontemporer memiliki banyak pendekatan dalam menciptakan suatu karya dengan beragam media dan materi untuk menyampaikan berbagai konsep, tema, dan sebagainya.

Seniman dapat memperoleh inspirasi dari banyak hal, dan karya yang tercipta sering berasal dari keinginan atau ekspresi diri – termasuk iklim politik pada saat ini dan tren yang tengah populer.

Sementara itu, laman Eden Gallery menuliskan karakteristik seni kontemporer ditentukan oleh kemampuan seniman untuk berinovasi dan mengeluarkan mahakarya yang relevan dengan zaman saat ini. Jadi, aliran ini tidak memiliki karakteristik tunggal.

Meskipun begitu, dari sisi teknis, seni rupa kontemporer memiliki beberapa karakteristik seperti inovasi, media baru, penggunaan warna, dan tekhnik baru.


Editor: Roni Yunianto


 

SEBELUMNYA

Colleen Hoover, Novelis Langganan Best Seller di New York Times

BERIKUTNYA

Sukses Mana: ‘The Rings of Power’ Atau ‘House of the Dragon’?

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: