Inspirasi Traveling, Pulau Cawan nan Menawan
15 August 2022 |
12:14 WIB
Pulau Cawan, salah satu kawasan wisata di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau menyimpan pesona alam yang menawan. Pulau Cawan memiliki objek wisata Pantai Solop dengan pasir putih, terbentuk dari kulit kerang yang terlihat jernih. Pantai Solop juga memiliki hutan bakau dengan keunikan akar besar dan panjang yang Nampak memukau.
Berangkat dari Pekanbaru, Ibu Kota Provinsi Riau menghabiskan waktu sekitar enam jam menuju Kecamatan Tembilahan, Ibu Kota Kabupaten Indragiri Hilir. Dari Tembilahan bertolak ke Pulau Cawan, menghabiskan waktu sekitar satu jam 30 menit.
Akses ke Pulau Cawan hanya bisa melalui jalur perairan. Bot—sebutan masyarakat setempat untuk sampan penumpang kayu menggunakan mesin—dipimpin satu nakhoda dan beberapa awak buruh sampan menjadi wahana transportasi utama, bertolak dari pelabuhan rakyat. Saat itu penumpang hanya sekitar 15 orang.
Baca juga: 10 Destinasi Wisata di Makassar Ini Wajib Masuk Bucketlist Liburan Kalian
Menurut awak sampan, bot mampu menampung 30 orang penumpang. Bot melewati Sungai Indragiri, salah satu dari empat sungai besar di Riau, hingga ke perairan laut Selat Malaka. Sebelum di Pelabuhan Pulau Cawan, terlihat hamparan hutan mangrove ditepi sungai dan laut. Beberapa kali terlihat Elang Bondol (haliastur indus) terbang dan hinggap, kera (platyrrhini) dan burung bangau (coconidae) di tepi pulau.
Tiba di Pelabuhan Pulau Cawan, pemandangan tertuju pada beberapa rumah penduduk di kawasan wisata itu. Dermaga yang terbuat dari kayu (warga setempat menyebut trek) menghubungkan hingga ke seluruh rumah penduduk yang berjumlah sekitar 30 kepala keluarga. Menurut Khairul, Kepala Desa Pulau Cawan Kecamatan Mandah, Pulau Cawan diselimuti lumpur tanah liat yang lembek. “Untuk itu, kami membangun ‘trek’ sebagai akses jalan penduduk setempat dan wisatawan.”
Panjang ‘trek’ mencapai sekitar 700 meter. Trek menghubungkan ke objek wisata Pantai Solop, sekitar 300 meter dari pelabuhan rakyat Pulau Cawan. Pantai Solop memiliki pasir putih dan beberapa pohon bakau. Hanya Pantai Solop merupakan satusatunya pantai di hutan bakau di Indragiri Hilir. Wilayah pesisir Indragiri Hilir didominasi hutan bakau dan tanah liat. Air laut dan sungai Indragiri berwarna cokelat dan tidak memiliki pantai.
Namun, mengapa Pulau Cawan memiliki Pantai Solop dengan pasir yang putih? Ternyata, hamparan pasir putih tersebut terbentuk dari kulit kerang yang hinggap selama jutaan tahun. Jika memperhatikan dengan seksama, masih terlihat kulit kerang berwarna putih, dengan ukuran sekitar tiga cm hingga 10 cm. Menurut penilitian, pantai ini memang terbentuk dari kulit kerang.
Tidak hanya pantai, Pulau Cawan juga menyimpan pesona hutan bakau. Kembali berjalan di atas trek, ada satu persimpangan jalan untuk menuju hutan bakau. Ada pohon yang berdiri kokoh dengan ketinggian sekitar 20 meter-30 meter. Akar pohon bakau terlihat panjang dan besar. Menurut warga setempat, pohon tersebut telah berumur ratusan tahun.
Beberapa ekor kera terlihat melintas di atas pohon. Tiba malam hari, bersantai sambil memancing di dermaga menjadi kegiatan yang menyenangkan di Pulau Cawan. Saat itu, satu ekor ikan sembilang (euristmush microceps) berhasil ditangkap oleh Adit, warga setempat yang ikut memancing. Namun, jangan mendekat. Jika tersengat, bisa demam.
Keesokan hari, sekitar pukul 9 pagi , segerombolan lumba-lumba (delphiniade) terlihat tak jauh dari pinggiran laut selama beberapa saat. Laut Pulau Cawan juga memiliki beberapa spesies ikan lain, seperti hiu (superlodo selachimorpha), ikan duri laut (arius sumatranus).
Pesona Pantai Solop dan Hutan Bakau Pulau Cawan serta spesies flora dan fauna akan dijual ke internasional. Junaidi Ismail, Kepala Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata Indragiri Hilir, menjelaskan untuk tahap awal, pemerintah kabupaten akan bekerja sama dengan Kepulauan Riau, karena Pulau Cawan berbatasan dengan provinsi tetangga.
Selain itu, pulau yang juga diselimuti lahan gambut tersebut akan dijadikan tempat penelitian dunia. Pemerintah setempat juga akan mempromosikan Pulau Baso sesuai dengan program pariwisata Riau menyapa dunia. Wardan mengatakan Indragiri Hilir juga terletak di daerah terluar Sumatra dan berbatasan langsung dengan Selat Malaka yang merupakan jalur perdagangan laut yang paling ramai.
Pemkab Indagiri Hilir juga berupaya menghidupkan kembali Pelabuhan Kuala Enok yang tidak aktif selama bertahun-tahun. Hal itu juga bertujuan untuk mempermudah masuknya akses wisatawan. Ketua Asita Riau Dede Firmansyah mengatakan, secara geografis, Indragiri Hilir punya potensi, seperti air terjun dan Sungai Indragiri Hilir.
Kawasan konservasi Pulau Basu adalah salah satu objek yang juga bisa diteliti oleh pegiat hutan dan lingkungan hidup baik dari nasional maupun internasional. Tempat itu kaya dengan jenis flora dan fauna yang langka dan dilindungi. Asita Riau juga akan memanfaatkan event Singapore Travel Fair untuk menarik wisatawan dari Singapura. Salah satu kawasan wisata Riau yang kita promosikan adalah Pantai Solop dan Hutan Bakau Pulau Cawan.
Catatan redaksi: Artikel ini terbit di Bisnis Indonesia Weekend edisi 25 September 2016.
Editor: Dika Irawan
Berangkat dari Pekanbaru, Ibu Kota Provinsi Riau menghabiskan waktu sekitar enam jam menuju Kecamatan Tembilahan, Ibu Kota Kabupaten Indragiri Hilir. Dari Tembilahan bertolak ke Pulau Cawan, menghabiskan waktu sekitar satu jam 30 menit.
Akses ke Pulau Cawan hanya bisa melalui jalur perairan. Bot—sebutan masyarakat setempat untuk sampan penumpang kayu menggunakan mesin—dipimpin satu nakhoda dan beberapa awak buruh sampan menjadi wahana transportasi utama, bertolak dari pelabuhan rakyat. Saat itu penumpang hanya sekitar 15 orang.
Baca juga: 10 Destinasi Wisata di Makassar Ini Wajib Masuk Bucketlist Liburan Kalian
Menurut awak sampan, bot mampu menampung 30 orang penumpang. Bot melewati Sungai Indragiri, salah satu dari empat sungai besar di Riau, hingga ke perairan laut Selat Malaka. Sebelum di Pelabuhan Pulau Cawan, terlihat hamparan hutan mangrove ditepi sungai dan laut. Beberapa kali terlihat Elang Bondol (haliastur indus) terbang dan hinggap, kera (platyrrhini) dan burung bangau (coconidae) di tepi pulau.
Tiba di Pelabuhan Pulau Cawan, pemandangan tertuju pada beberapa rumah penduduk di kawasan wisata itu. Dermaga yang terbuat dari kayu (warga setempat menyebut trek) menghubungkan hingga ke seluruh rumah penduduk yang berjumlah sekitar 30 kepala keluarga. Menurut Khairul, Kepala Desa Pulau Cawan Kecamatan Mandah, Pulau Cawan diselimuti lumpur tanah liat yang lembek. “Untuk itu, kami membangun ‘trek’ sebagai akses jalan penduduk setempat dan wisatawan.”
Panjang ‘trek’ mencapai sekitar 700 meter. Trek menghubungkan ke objek wisata Pantai Solop, sekitar 300 meter dari pelabuhan rakyat Pulau Cawan. Pantai Solop memiliki pasir putih dan beberapa pohon bakau. Hanya Pantai Solop merupakan satusatunya pantai di hutan bakau di Indragiri Hilir. Wilayah pesisir Indragiri Hilir didominasi hutan bakau dan tanah liat. Air laut dan sungai Indragiri berwarna cokelat dan tidak memiliki pantai.
Namun, mengapa Pulau Cawan memiliki Pantai Solop dengan pasir yang putih? Ternyata, hamparan pasir putih tersebut terbentuk dari kulit kerang yang hinggap selama jutaan tahun. Jika memperhatikan dengan seksama, masih terlihat kulit kerang berwarna putih, dengan ukuran sekitar tiga cm hingga 10 cm. Menurut penilitian, pantai ini memang terbentuk dari kulit kerang.
Tidak hanya pantai, Pulau Cawan juga menyimpan pesona hutan bakau. Kembali berjalan di atas trek, ada satu persimpangan jalan untuk menuju hutan bakau. Ada pohon yang berdiri kokoh dengan ketinggian sekitar 20 meter-30 meter. Akar pohon bakau terlihat panjang dan besar. Menurut warga setempat, pohon tersebut telah berumur ratusan tahun.
Beberapa ekor kera terlihat melintas di atas pohon. Tiba malam hari, bersantai sambil memancing di dermaga menjadi kegiatan yang menyenangkan di Pulau Cawan. Saat itu, satu ekor ikan sembilang (euristmush microceps) berhasil ditangkap oleh Adit, warga setempat yang ikut memancing. Namun, jangan mendekat. Jika tersengat, bisa demam.
Keesokan hari, sekitar pukul 9 pagi , segerombolan lumba-lumba (delphiniade) terlihat tak jauh dari pinggiran laut selama beberapa saat. Laut Pulau Cawan juga memiliki beberapa spesies ikan lain, seperti hiu (superlodo selachimorpha), ikan duri laut (arius sumatranus).
Pesona Pantai Solop dan Hutan Bakau Pulau Cawan serta spesies flora dan fauna akan dijual ke internasional. Junaidi Ismail, Kepala Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata Indragiri Hilir, menjelaskan untuk tahap awal, pemerintah kabupaten akan bekerja sama dengan Kepulauan Riau, karena Pulau Cawan berbatasan dengan provinsi tetangga.
Konservasi Hutan Bakau
Selain Pulau Cawan, kawasan hutan bakau juga terdapat di Pulau Basu yang terletak di sebelah Pulau Cawan. Bupati Indragiri Hilir Wardan mengatakan Pulau Baso berpotensi dijadikan objek wisata. Ada beberapa spesies flora dan fauna langka antara lain hutan mangrove (ryzphora), burung bangau (ciconiidae). Pulau Basu harus mempunyai status Tahura Untuk menjadikan kawasan tersebut sebagai kawasan wisata. Kami masih menunggu persetujuan dari Menteri Lingkungan Hidup.Selain itu, pulau yang juga diselimuti lahan gambut tersebut akan dijadikan tempat penelitian dunia. Pemerintah setempat juga akan mempromosikan Pulau Baso sesuai dengan program pariwisata Riau menyapa dunia. Wardan mengatakan Indragiri Hilir juga terletak di daerah terluar Sumatra dan berbatasan langsung dengan Selat Malaka yang merupakan jalur perdagangan laut yang paling ramai.
Pemkab Indagiri Hilir juga berupaya menghidupkan kembali Pelabuhan Kuala Enok yang tidak aktif selama bertahun-tahun. Hal itu juga bertujuan untuk mempermudah masuknya akses wisatawan. Ketua Asita Riau Dede Firmansyah mengatakan, secara geografis, Indragiri Hilir punya potensi, seperti air terjun dan Sungai Indragiri Hilir.
Kawasan konservasi Pulau Basu adalah salah satu objek yang juga bisa diteliti oleh pegiat hutan dan lingkungan hidup baik dari nasional maupun internasional. Tempat itu kaya dengan jenis flora dan fauna yang langka dan dilindungi. Asita Riau juga akan memanfaatkan event Singapore Travel Fair untuk menarik wisatawan dari Singapura. Salah satu kawasan wisata Riau yang kita promosikan adalah Pantai Solop dan Hutan Bakau Pulau Cawan.
Catatan redaksi: Artikel ini terbit di Bisnis Indonesia Weekend edisi 25 September 2016.
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.