Pertunjukan Performing Spiral (Sumber gambar: Komunitas Salihara)

Josh Marcy Buka Musim Seni Salihara 2022 lewat Sajian Performing Spiral

14 August 2022   |   22:00 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Like
Musim Seni Salihara 2022 yang dibuat oleh Komunitas Salihara mulai digelar. Ajang festival seni 2 tahunan itu pun dibuka dengan penampilan dari koreografer dan seniman tari, Josh Marcy, lewat pertunjukan Performing Spiral yang digelar pada pekan lalu.

Pertunjukan tari yang berlangsung selama 80 menit itu berbicara mengenai hasil riset sang koreografer yang telah dia lakukan sejak 2018. Performing Spiral juga menjadi titik awal bagi Komunitas Salihara dalam menyuarakan kembali semangat berkesenian luring.

Josh Marcy mengatakan bahwa inspirasi karya pertunjukan termutakhirnya itu berawal dari ketertarikan dirinya terhadap dialog antar tubuh dan ruang.

Berangkat dari hal itu, dia pun lantas mencatatkan beberapa material gerak yang signifikan mengenai bagaimana tubuh dan mekanismenya berdialog terhadap ruangnya, baik secara internal maupun eksternal. Salah satunya adalah gerak spiral.

Dalam hal ini, katanya, gerak spiral membuka akses sirkulasi pada tubuh terhadap ruang di sekelilingnya, serta kemungkinannya untuk berinteraksi dengan tubuh dan subjek lain.

“Saya mempelajari dan mengalami bagaimana kemampuan tubuh melakukan gerak rotasi ini merupakan salah satu hal penting dalam membentuk proses rekognisi," ujar Josh dalam keterangannya, Minggu (14/8/2022).
 

Pertunjukan Performing Spiral (Sumber gambar: Komunitas Salihara)

Pertunjukan Performing Spiral (Sumber gambar: Komunitas Salihara)

Josh Marcy merupakan seniman tari yang berbasis di Jakarta. Praktik artistiknya berada di seputar pembacaan kritis mengenai “apa itu tubuh” dan “apa itu ruang”, serta bagaimana dialog antar keduanya membentuk realita. 

Josh mengembangkan riset gerak yang diberi tajuk Body/Space, sebagai sebuah pendekatan artistik terhadap medium ketubuhan. Riset ini yang kemudian diterapkan ke dalam pelbagai proses kreatif yang dia lakukan, baik dalam penciptaan karya maupun dalam pelatihan gerak sehari-hari.

Praktik artistiknya merujuk pada proses rekognisi untuk merefleksikan, mengalami, serta membayangkan kemungkinan-kemungkinan yang ada, yang menjadi bagian maupun realita yang lain.

Beberapa karyanya pun telah dipertunjukan di berbagai program kesenian antara lain Pedestrian di Jakarta Dance Meet Up Reguler and Jakarta Dance Meet Up selection (2017-2018), Spasial di Komunitas Salihara (2018), The Meeting di Jakarta Dance Extravaganza (2019), Side To side, In Scale di Bintaro Design District (2019).

Sejak 2018, Josh juga terlibat dalam konstelasi seniman kolaborator di dua karya koreografer Jerman, Isabelle Schad, yaitu  Reflection  dan Inside Out.
 


Sementara itu, Musim Seni Salihara (MSS) sendiri merupakan festival dua tahunan yang menjadi kelanjutan dari Salihara International Performing Arts Festival (SIPFest). Dalam penyelenggaraannya, MSS tetap mempertahankan nilai-nilai dari SIPFest yakni mempersembahkan kebaruan dalam pertunjukan seni yang dikombinasikan dengan bentuk adaptasi terhadap perkembangan teknologi dan situasi.

Tahun ini, MSS tidak hanya diisi oleh rangkaian seni pertunjukan saja namun juga dilengkapi oleh pameran (Kelana Boneka) dan juga seri diskusi (Fokus!). Musim Seni Salihara 2022 juga secara khusus menampilkan sejumlah eksperimentasi dari para seniman boneka kontemporer dan mengapresiasi keragaman teater boneka dan wayang yang sudah hadir begitu lama di Nusantara.

MSS 2022 akan berlangsung selama satu bulan mulai dari 4 Agustus hingga 6 September 2022. Adapun, MSS tahun ini mengusung tema Berseni Kembali. Direktur Program Komunitas Salihara Arts Center, Nirwan Dewanto, mengatakan bahwa makna Berseni Kembali memiliki arti sudah waktunya bagi seni untuk mengambil tempat lagi di tengah kancah hidup bersama.

“Yakni bahwa kita, permirsa, hadir berhadapan langsung dengan karya-karya seni. Pameran seni rupa dan pertunjukan teater, misalnya, adalah peristiwa yang – sebaik-baiknya – kita alami langsung,” katanya.

Nirwan menuturkan, Musim Seni Salihara 2022 merupakan wujud komitmen Komunitas Salihara untuk terus menghidupkan semangat berkesenian setelah pembatasan sosial berskala besar pada masa pandemi Covid-19. Komunitas seni ini, lanjutnya, terus berupaya untuk bisa memberikan perkembangan paling aktual dalam dunia seni di Tanah Air kepada masyarakat melalui berbagai program.

Ajang Musim Seni Salihara 2022 pun akan dimeriahkan oleh penampilan dari 14 seniman individu atau kelompok dari Indonesia maupun mancanegara. Dari 14 seniman, 4 di antaranya merupakan tayangan arsip atau pertunjukan yang sudah pernah ditampilkan di Komunitas Salihara.

Editor: Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

Johnson & Johnson Bakal Setop Produksi Bedak Bayi Paling Laris Sedunia

BERIKUTNYA

Kuy Berkenalan dengan 6 Fitur WhatsApp untuk Perlindungan Pesan Teks

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: