Johnson & Johnson Bakal Setop Produksi Bedak Bayi Paling Laris Sedunia
14 August 2022 |
21:43 WIB
Desyinta Nuraini
Jurnalis Hypeabis.id
Bedak talc untuk bayi dari Johnson & Johnson (J&J) bakal berhenti produksi pada tahun depan nih bunda. Hal ini tidak lepas dari penurunan permintaan akibat tuntutan hukum terkait kontaminasi asbestos. Adapun talc merupakan mineral yang terbuat dari magnesium, silikon, hidrogen dan oksigen.
Namun, talc menjadi berbahaya karena dapat mengandung asbestos, senyawa kimia penyebab kanker (karsinogen).
J&J menyebut selama 2 tahun ini, mereka telah menyetop penjualan bedak talc di Amerika Serikat dan Kanada. Sebagai solusi, perusahaan farmasi ini akan mengalihkan bahan dasar pembuatan bedak dari talc menjadi berbasis tepung jagung.
“Sebagai hasil dari transisi ini, bedak bayi Johnson yang berbahan dasar talc akan dihentikan secara global pada tahun 2023,” tulis pernyataan J&J, dikutip Hypeabis.id, Minggu (14/8/2022).
Pada 2020, J&J diketahui menarik seluruh bedak bayinya di wilayah AS dan Kanada setelah Badan Pengawas Obat Makanan di sana menemukan sejumlah kecil asbestos di dalam produk tersebut. Namun sampai saat ini, mereka membantah ada kandungan penyebab kanker itu dalam produknya.
Keyakinan teguh perusahaan didasari atas analisi ilmiah selama puluhan tahun oleh para ahli medis di seluruh dunia. “Mereka mengonfirmasi bahwa bedak bayi Johnson yang berbasis bedak tabur aman, tidak mengandung asbestos, dan tidak menyebabkan kanker,” tegas pernyataan tersebut.
J&J telah menerima sekitar 38.000 tuntutan hukum akibat informasi mengenai absestos. Kendati demikian, perusahaan menyatakan bahwa keputusan untuk berhenti menjual produk bedak talc lebih kepada mengoptimalkan portofolio untuk pertumbuhan jangka panjang.
“Transisi ini akan membantu menyederhanakan penawaran produk kami, menghadirkan inovasi berkelanjutan, dan memenuhi kebutuhan konsumen, pelanggan, dan tren global yang terus berkembang,” jelas pernyataan J&J.
Berulangkali J&J mengatakan produk bedaknya aman dan tidak menyebabkan kanker. Adapun bedak ini dijual sejak 1894. Johnson's Baby Powder menjadi andalan para ibu untuk dipakaikan ke anak mereka guna menyerap keringat, mengatasi gatal, dan tentu membuat harum tubuh.
Editor: Fajar Sidik
Namun, talc menjadi berbahaya karena dapat mengandung asbestos, senyawa kimia penyebab kanker (karsinogen).
J&J menyebut selama 2 tahun ini, mereka telah menyetop penjualan bedak talc di Amerika Serikat dan Kanada. Sebagai solusi, perusahaan farmasi ini akan mengalihkan bahan dasar pembuatan bedak dari talc menjadi berbasis tepung jagung.
“Sebagai hasil dari transisi ini, bedak bayi Johnson yang berbahan dasar talc akan dihentikan secara global pada tahun 2023,” tulis pernyataan J&J, dikutip Hypeabis.id, Minggu (14/8/2022).
Pada 2020, J&J diketahui menarik seluruh bedak bayinya di wilayah AS dan Kanada setelah Badan Pengawas Obat Makanan di sana menemukan sejumlah kecil asbestos di dalam produk tersebut. Namun sampai saat ini, mereka membantah ada kandungan penyebab kanker itu dalam produknya.
Keyakinan teguh perusahaan didasari atas analisi ilmiah selama puluhan tahun oleh para ahli medis di seluruh dunia. “Mereka mengonfirmasi bahwa bedak bayi Johnson yang berbasis bedak tabur aman, tidak mengandung asbestos, dan tidak menyebabkan kanker,” tegas pernyataan tersebut.
Bedak bayi J&J (Sumber gambar : Johnson & Johnson)
J&J telah menerima sekitar 38.000 tuntutan hukum akibat informasi mengenai absestos. Kendati demikian, perusahaan menyatakan bahwa keputusan untuk berhenti menjual produk bedak talc lebih kepada mengoptimalkan portofolio untuk pertumbuhan jangka panjang.
“Transisi ini akan membantu menyederhanakan penawaran produk kami, menghadirkan inovasi berkelanjutan, dan memenuhi kebutuhan konsumen, pelanggan, dan tren global yang terus berkembang,” jelas pernyataan J&J.
Berulangkali J&J mengatakan produk bedaknya aman dan tidak menyebabkan kanker. Adapun bedak ini dijual sejak 1894. Johnson's Baby Powder menjadi andalan para ibu untuk dipakaikan ke anak mereka guna menyerap keringat, mengatasi gatal, dan tentu membuat harum tubuh.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.