5 Ilmuwan Indonesia yang Karyanya Mendunia
09 August 2022 |
17:00 WIB
1
Like
Like
Like
Di Indonesia banyak peneliti dan cendekiawan yang menorehkan prestasi emas. Karya mereka menjadi warisan tak ternilai bagi bangsa Indonesia. Bahkan tak sedikit pula di antara para cendekiawan tersebut yang berhasil menemukan teori dan teknologi canggih di jamannya yang hasil karyanya masih dipergunakan hingga kini, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia.
Penasaran siapa saja orangnya? Berikut cendekiawan Indonesia yang hasil karyanya mendunia.
Pria kelahiran Karanganyar, Jawa tengah pada 1909 ini juga dijuluki sebagai si Kancil karena memiliki banyak akal. Bahkan pondasi cakar ayam ini pun muncul secara tidak sengaja ketika dia mengamati sebatang pohon nyiur yang tetap berdiri kokoh meski di tanah lunak dan terkena deburan ombak serta angin yang kencang.
Baca juga: Bangga! Ilmuwan Indonesia Ini Masuk dalam Nominasi European Inventor Award 2022
Hasil temuannya tersebut telah dipatenkan dan dipakai di luar negeri yaitu Indonesia (dengan No. octrooi 1813), Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Italia, Belgia, Belanda, Denmark, dan Jerman.
Pria lulusan ITB angkatan 1934 ini juga menjabat sebagai insinyur perencanaan di berbagai instansi pemerinta ini tak hanya menemukan Pondasi Cakar Ayam tetapi juga pemegang paten pipa pesat dan penemu pompa air curug.
Bahkan, pada 1971, saat usianya mencapai 62 tahun, alumnus Technische Hoge School (THS, sekarang ITB) ini masih berkarya memperkenalkan teknik “Bahari Ontoseno”, sebuah sistem pembuatan jembatan di sungai yang lebar macam di Kalimantan.
Pria kelahiran 3 Mei 1931 ini tengah meniti karir sebagai direktur di Pt Hutama Karya saat menemukan konstruksi Sosrobahu yang digunakan untuk proyek jalan layang Cawang – tanjung Priok itu.
Selain itu, Tjokorda yang juga merupakan pendiri Fakultas Teknik Universitas Udayana kembali menghasilkan teknologi sosrobahu versi kedua yang dinilai lebih praktis dibandingkan versi sebelumnya. Teknik Sosrobahu ini mendapatkan hak paten dari pemerintah Jepang, Malaysia, Filipina.
Dari Indonesia, Dirjen Hak Cipta Paten dan Merek mengeluarkan patennya pada tahun 1995 sedangkan Jepang memberinya pada tahun 1992. Tidak hanya di Indonesia, teknologi Sosrobahu ini juga telah diterapkan di berbagai negara lain seperti Filipina, Thailand, Malaysia dan Singapura.
Profesor kehormatan (Guru Besar) pada Institut Teknologi Bandung meraih gelar doktor konstruksi pesawat terbang di Jerman dengan predikat Summa Cum laude. Lalu bekerja di industri pesawat terbang terkemuka MBB Gmbh Jerman.
Selama hidupnya, BJ Habibie memiliki lebih dari 45 hak paten, utamanya di industri dirgantara. Salah satu yang paling dikenal adalah Crack Progression Theory atau dikenal sebagai teori Teori Habibie yang menjelaskan tentang titik awal keretakan pada sayap dan badan pesawat pada 1960 yang hingga kini masih digunakan dunia penerbangan.
Suami dari Asri Ainun Besari ini memang dikenal sebagai bapak dirgantara karena peranannya dalam membuat pesawat pertama di Indonesia yakni N250 Gatot Kaca yang diluncurkan pada 1995. Habibie juga sempat bekerja di sejumlah perusahaan penerbangan dan konstruksi pesawat di Jerman.
Pria kelahiran Kediri, 22 Agustus 1978 ini dikenal sebagai pemilik paten teknologi broadband 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) yang menjadi standard International Telecommunication Union, baik untuk sistem terestrial (di bumi) maupun satelit (di luar angkasa).
Dr. Eng. Khoirul Anwar yang merupakan lulusan S2 dan S3 di NAIST (Nara Institute of Science and Technology), Jepang ini telah menemukan teknik transmisi wireless dengan dua buah fast Fourier transform (FFT), yaitu FFT kecil dan (I)FFT besar (dua pada transmitter dan dua pada receiver).
Sejak kecil, Khoirul Anwar memang sudah mempunyai mimpi untuk menciptakan teori baru seperti yang dilakukan oleh idolanya yaitu Albert Einstein dan Michael Faraday. Hingga akhirnya dia mampu mewujudkan impiannya menemukan teknologi di bidang telekomunikasi.
Tri Mumpuni Wiyatno merupakan salah satu ilmuwan wanita asal Indonesia yang berhasil menjadi penggerak pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) yang saat ini menjadi sumber energi terbarukan yang berpengaruh pada perekonomian di desa-desa kecil, bukan hanya di Indonesia tetapi hingga luar negeri.
Baca juga: Adi Utarini, Ilmuwan & Guru Besar Indonesia Masuk Daftar 100 Orang Paling Berpengaruh 2021
Wanita kelahiran Semarang, 6 Agustus 1964 ini bahkan masuk dalam 22 Most Influential Muslim Scientists dalam daftar the 500 Most Influential Muslims yang diterbitkan Royal Islamic Strategic Studies Centre.
Saat ini, wanita yang akrab disapa Puni ini didapuk menjadi Direktur Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan, pemberdaya listrik sebagai sebuah organisasi non profit yang bertujuan mendorong pembangunan masyarakat melalui penyediaan energi lokal.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Penasaran siapa saja orangnya? Berikut cendekiawan Indonesia yang hasil karyanya mendunia.
1. Prof. Dr. (HC) Ir. R.M. Sedyatmo
Prof. Dr. (HC) Ir. R.M. Sedyatmo atau Sedyatmo merupakan salah satu tokoh Insinyur Sipil Indonesia, cendekiawan, praktisi, ilmuwan dan guru besar Institut Teknologi Bandung yang dikenal dengan penemuannya Pondasi Cakar Ayam pada 1962.Pria kelahiran Karanganyar, Jawa tengah pada 1909 ini juga dijuluki sebagai si Kancil karena memiliki banyak akal. Bahkan pondasi cakar ayam ini pun muncul secara tidak sengaja ketika dia mengamati sebatang pohon nyiur yang tetap berdiri kokoh meski di tanah lunak dan terkena deburan ombak serta angin yang kencang.
Baca juga: Bangga! Ilmuwan Indonesia Ini Masuk dalam Nominasi European Inventor Award 2022
Hasil temuannya tersebut telah dipatenkan dan dipakai di luar negeri yaitu Indonesia (dengan No. octrooi 1813), Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Italia, Belgia, Belanda, Denmark, dan Jerman.
Pria lulusan ITB angkatan 1934 ini juga menjabat sebagai insinyur perencanaan di berbagai instansi pemerinta ini tak hanya menemukan Pondasi Cakar Ayam tetapi juga pemegang paten pipa pesat dan penemu pompa air curug.
Bahkan, pada 1971, saat usianya mencapai 62 tahun, alumnus Technische Hoge School (THS, sekarang ITB) ini masih berkarya memperkenalkan teknik “Bahari Ontoseno”, sebuah sistem pembuatan jembatan di sungai yang lebar macam di Kalimantan.
2. Ir. Tjokorda Raka Sukawati
Ir. Tjokorda Raka Sukawati merupakan insinyur Indonesia asal Bali yang menemukan teknik Landasan Putar Bebas Hambatan (LPBH) atau konstruksi Sosrobahu. Inovasi ini memudahkan proses pembangunan jalan layang tanpa mengganggu arus lalu lintas.Pria kelahiran 3 Mei 1931 ini tengah meniti karir sebagai direktur di Pt Hutama Karya saat menemukan konstruksi Sosrobahu yang digunakan untuk proyek jalan layang Cawang – tanjung Priok itu.
Selain itu, Tjokorda yang juga merupakan pendiri Fakultas Teknik Universitas Udayana kembali menghasilkan teknologi sosrobahu versi kedua yang dinilai lebih praktis dibandingkan versi sebelumnya. Teknik Sosrobahu ini mendapatkan hak paten dari pemerintah Jepang, Malaysia, Filipina.
Dari Indonesia, Dirjen Hak Cipta Paten dan Merek mengeluarkan patennya pada tahun 1995 sedangkan Jepang memberinya pada tahun 1992. Tidak hanya di Indonesia, teknologi Sosrobahu ini juga telah diterapkan di berbagai negara lain seperti Filipina, Thailand, Malaysia dan Singapura.
3. Prof DR (HC) Ing Dr Sc Mult BJ Habibie
Prof DR (HC) Ing Dr Sc Mult BJ Habibie merupakan seorang ilmuwan Indonesia yang selama 20 tahun menjabat sebagai Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT. Selain itu, pria kelahiran Pare-Pare, Sulsel pada 25 Juni 1936 ini juga telah memimpin 10 perusahaan BUMN Industri Strategis, dipilih MPR menjadi Wakil Presiden RI, hingga disumpah oleh Ketua Mahkamah Agung menjadi Presiden RI menggantikan Soeharto.Profesor kehormatan (Guru Besar) pada Institut Teknologi Bandung meraih gelar doktor konstruksi pesawat terbang di Jerman dengan predikat Summa Cum laude. Lalu bekerja di industri pesawat terbang terkemuka MBB Gmbh Jerman.
Selama hidupnya, BJ Habibie memiliki lebih dari 45 hak paten, utamanya di industri dirgantara. Salah satu yang paling dikenal adalah Crack Progression Theory atau dikenal sebagai teori Teori Habibie yang menjelaskan tentang titik awal keretakan pada sayap dan badan pesawat pada 1960 yang hingga kini masih digunakan dunia penerbangan.
Suami dari Asri Ainun Besari ini memang dikenal sebagai bapak dirgantara karena peranannya dalam membuat pesawat pertama di Indonesia yakni N250 Gatot Kaca yang diluncurkan pada 1995. Habibie juga sempat bekerja di sejumlah perusahaan penerbangan dan konstruksi pesawat di Jerman.
4. Dr. Eng Khoirul Anwar
Siapa sangka, sistem telekomunikasi 4G yang menghadirkan jaringan internet super cepat ini ternyata ditemukan oleh seorang ilmuwan asal Indonesia yaitu Dr. Eng. Khoirul Anwar.Pria kelahiran Kediri, 22 Agustus 1978 ini dikenal sebagai pemilik paten teknologi broadband 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) yang menjadi standard International Telecommunication Union, baik untuk sistem terestrial (di bumi) maupun satelit (di luar angkasa).
Dr. Eng. Khoirul Anwar yang merupakan lulusan S2 dan S3 di NAIST (Nara Institute of Science and Technology), Jepang ini telah menemukan teknik transmisi wireless dengan dua buah fast Fourier transform (FFT), yaitu FFT kecil dan (I)FFT besar (dua pada transmitter dan dua pada receiver).
Sejak kecil, Khoirul Anwar memang sudah mempunyai mimpi untuk menciptakan teori baru seperti yang dilakukan oleh idolanya yaitu Albert Einstein dan Michael Faraday. Hingga akhirnya dia mampu mewujudkan impiannya menemukan teknologi di bidang telekomunikasi.
5. Tri Mumpuni Wiyatno
Tri Mumpuni Wiyatno merupakan salah satu ilmuwan wanita asal Indonesia yang berhasil menjadi penggerak pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) yang saat ini menjadi sumber energi terbarukan yang berpengaruh pada perekonomian di desa-desa kecil, bukan hanya di Indonesia tetapi hingga luar negeri.Baca juga: Adi Utarini, Ilmuwan & Guru Besar Indonesia Masuk Daftar 100 Orang Paling Berpengaruh 2021
Wanita kelahiran Semarang, 6 Agustus 1964 ini bahkan masuk dalam 22 Most Influential Muslim Scientists dalam daftar the 500 Most Influential Muslims yang diterbitkan Royal Islamic Strategic Studies Centre.
Saat ini, wanita yang akrab disapa Puni ini didapuk menjadi Direktur Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan, pemberdaya listrik sebagai sebuah organisasi non profit yang bertujuan mendorong pembangunan masyarakat melalui penyediaan energi lokal.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.