Ilustrasi perjodohan. (Unsplash)

Begini 3 Cara Jitu Menolak Perjodohan

30 June 2022   |   23:21 WIB

Setiap orang tua tentunya menginginkan pasangan yang terbaik bagi anak-anaknya. Namun, tak jarang ada orang tua yang terlalu  memaksakan kehendaknya, sehingga  berpotensi menimbulkan konflik antara orang tua dan anak. Apalagi, tidak semua anak bisa dengan lapang dada menerima perjodohan yang diinginkan orang tuanya.

Kalau sudah begini, harus ada kesepakatan antara orang tua dan anak, sehingga hubungan baik keduanya tetap bisa terjaga.

Psikolog klinis yang biasa menjadi konsultan pernikahan, Pingkan C. B. Rumondor mengatakan definisi perjodohan atau arranged marriages merupakan suatu pernikahan yang diatur oleh orang tua atau kerabat dekat, dan biasanya ditujukan kepada perempuan.

Kecenderungan yang menyebabkan orang tua mengatur jodoh anak bisa bervariasi dari segi budaya. Mengacu pada penelitian Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di beberapa desa di Kalimantan Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB), serta Banten mengenai pernikahan anak di bawah usia 19 tahun, ditemukan bahwa orang tua mengatur perjodohan supaya karena alasan ekonomi.

Dengan pernikahan tersebut, diharapkan nantinya anak tidak lagi menjadi beban keluarga, bahkan dapat membantu ekonomi keluarga. Hal ini berbeda dengan penduduk kota besar seperti Jakarta, misalnya yang ingin menjaga hubungan baik dengan kerabat melalui perjodohan anak, dan lain sebagainya. 

Dari pengamatannya, Pingkan mengatakan beberapa orang tua juga mengatur  perjodohan anaknya sebagai bagian dari budaya atau tradisi yang dianut keluarga, misalnya dalam budaya Batak, dikenal istilah pariban atau sepupu yang idealnya dinikahi.

Namun demikian, katanya, menolak untuk dijodohkan merupakan hal yang  wajar, tetapi penolakan tersebut hendaknya disampaikan dengan sikap yang baik, serta  dengan argumen yang tepat. Jika diungkap- kan dengan agresif tentu dapat mengakibat- kan konflik antara orang tua dan anak. 

Dengan adanya pengertian serta pendekatan yang santun dan baik, akan  melahirkan kesepakatan yang baik pula untuk semua pihak. Di sinilah pentingnya komunikasi yang baik antara orang tua dan anak. Berikut beberapa tip yang bisa dilakukan  untuk menolak perjodohan serta meyakinkan orang tua tentang pasangan yang  diinginkan. 

Pertama, ajaklah orang tua berkomu- nikasi, terutama mengenai, hal mendasar  apa saja yang diharapkan ada dari seorang menantu. Sebaliknya, anak juga bias mengungkapkan apa yang diharapkan dari seorang pasangan hidup.

Kedua, perlihatkan pada orang tua bahwa pasangan tersebut selalu bisa membuat kamu bahagia dan kualitas hidup juga bertambah, misalnya, ditandai dengan prestasi kuliah atau pekerjaan yang meningkat.

Ketiga, ceritakan hal positif tentang pa -  sangan ke orang tua. Terakhir, ajak pasangan untuk menemui orang tua. Sebelumnya,  berikan briefing kepada pasangan mengenai standar sopan santun orang tua dalam budaya keluarga.

Catatan redaksi: artikel dikutip dari Bi Weekend edisi 21 Juni 2015.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Rider Harus Ingat Bahaya Micro Sleep, Yuk Kenali Ciri-Ciri dan Cara Mencegahnya!

BERIKUTNYA

Maxime Bouttier Debut Bintangi Film Hollywood, Adu Akting dengan Julia Roberts & George Clooney!

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: