Cuplikan film Petualangan Sherina (Sumber gambar: Miles Films)

Film Petualangan Sherina & Era Baru Kebangkitan Perfilman Indonesia

17 June 2022   |   06:42 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Kabar berlanjutnya kisah petualangan Sherina dan Sadam setelah dua dekade disambut antusias oleh banyak orang, terutama generasi 1990-an. Bagi mereka, Petualangan Sherina adalah film bertema anak-anak ikonik yang telah melekat di ingatan tentang serunya sebuah petualangan. 

Dirilis pada 2000 silam, Petualangan Sherina merupakan film panjang layar lebar pertama Miles Films yang dengan cepat menjadi fenomena. Film ini mampu menarik minat masyarakat untuk kembali ke bioskop di tengah industri perfilman yang sedang lesu.

Kala itu, sampai menjelang akhir 1990-an, hampir tidak ada film Indonesia yang tayang di bioskop. Situasi itu ditandai dengan produksi film nasional yang terus merosot dan banyaknya gedung bioskop di Tanah Air yang gulung tikar.

Baca jugaMulai Syuting, Simak 5 Fakta Menarik Film Petualangan Sherina 2

Menurut catatan JB. Kristanto dalam bukunya yang berjudul Katalog Film Indonesia, sejak tahun 1991, produksi film mengalami penurunan dari 115 judul film pada 1990, menjadi 57 judul pada 1991. Angka itu kian merosot yang hanya terdapat 37 judul film pada 1992.

Namun, dengan kondisi seperti itu, Mira Lesmana dan Riri Riza justru memiliki keyakinan untuk turut berkontribusi membangkitkan perfilman Indonesia dengan membuat film anak-anak.

Menurut mereka, film anak-anak bisa menciptakan kelompok penonton baru yang belum mengenal film Indonesia. Mereka juga bisa menjadi generasi baru penonton film Indonesia di layar lebar.
 

b

Cuplikan film Petualangan Sherina (Sumber gambar: Miles Films)

Pada 1999, Mira & Riri akhirnya bertemu dengan sosok Sherina Munaf, bintang cilik yang baru saja meluncurkan album Andai Aku Besar Nanti. Album itu sukses di pasaran dengan terjual sebanyak 350.000 kopi. Terpesona dengan sosok Sherina, Mira & Riri pun akhirnya memutuskan untuk mulai merancang pembuatan film Petualangan Sherina.

Tak tanggung-tanggung, film Petualangan Sherina pun menghabiskan biaya produksi sekitar Rp2 miliar, sebuah jumlah yang cukup fantastis di tengah kondisi krisis ekonomi saat itu. Film ini pun gencar dipromosikan, baik dengan penjualan kaset lagu-lagu soundtrack film tersebut, maupun pemutarannya yang dirilis bersamaan dengan hari libur sekolah.

Baca jugaPetualangan Sherina dan Sadam Berlanjut Setelah Dua Dekade

Namun, semua itu tampaknya terbayar. Film Petualangan Sherina yang dirilis pada Juni 2000, mampu mendatangkan sebanyak 350.000 orang hanya dalam waktu dua minggu. Angka yang cukup fantastis mengingat saat itu jumlah layar bioskop masih sangat sedikit.

Masyarakat pada saat itu datang berbondong-bondong untuk mengantre panjang demi mendapatkan tiket film Petualangan Sherina. Akhirnya, pihak bioskop pun meminta kepada Miles Films untuk menambah copy film.

Dari total 8 copy film, Miles Films akhirnya menambah penayangan menjadi 50 copy film. Selama pemutarannya, film Petualangan Sherina pun berhasil meraih total penonton sebanyak 1,6 juta penonton. 

Tak hanya tayang di bioskop, film Petualangan Sherina pun telah diputar di beberapa festival internasional seperti Pusan International Film Festival 2000, 45th Asia Pacific Film Festival 2000 dan Cairo International Children’s Film Festival 2001.

Bahkan, penampilan perdana Sherina sebagai aktris di film ini pun berhasil meraih penghargaan Special Jury Awards sebagai Talented Child Actress di Asia Pacific Film Awards 2000. 

Petualangan Sherina sendiri berkisah tentang Sherina (Sherina Munaf), seorang gadis cilik cerdik nan enerjik yang gemar menyanyi. Dia tinggal di Jakarta bersama kedua orang tuanya, Bapak dan Ibu Darmawan (Mathias Muchus dan Uci Nurul).

Namun, suatu hari, Sherina harus pindah ke luar kota karena ayahnya yang menerima pekerjaan sebagai ahli agronomi di sebuah perkebunan di Lembang, Jawa Barat. Di lingkungan barunya, Sherina cepat menyesuaikan diri dan mendapatkan beberapa teman baru.

Namun, dia juga menjadi sasaran kejahilan para pengacau kelas yakni Sadam (Derby Romero) bersama dua temannya, Dudung dan Icang. Mereka terkenal sering menjahili anak-anak di sekolah itu, khususnya mereka yang lebih lemah. Sherina tidak tinggal diam, dia justru menyemangati teman-temannya untuk berani menantang dan melawan perbuatan Sadam dan teman-temannya.

Mereka pun menjadi saling mengenal ketika keduanya berhadapan dengan komplotan jahat pimpinan Pak Raden (Butet Kertaradjasa), orang suruhan pengusaha licik bernama Kertarajasa.

Sherina dan Sadam pun terlibat pada sebuah petualangan seru yang betul-betul menguji kecerdikan dan keberanian mereka, sekaligus mengajarkan mereka nilai-nilai kerja sama dan persahabatan.


Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

Spotify Luncurkan Fitur Folder, Bikin Koleksi Playlist Lagu Jadi Rapi

BERIKUTNYA

Resep Salmon Mentai yang Simpel tapi Maknyus, Yuk Bikin!

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: