Begini Kesan Ruth Sahanaya & Erwin Gutawa tentang BNI Java Jazz Festival 2022
28 May 2022 |
00:41 WIB
Gelaran musik Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2022 pada hari pertama menampilkan rangkaian musisi dari dalam dan luar negeri, salah satunya adalah penyanyi senior dan diva Indonesia, Ruth Sahanaya. Uthe, panggilan akrabnya, memang tidak tampil sendiri dalam ajang festival musik jazz terbesar itu.
Dia naik ke atas panggung berkolaborasi dengan komponis dan musisi Erwin Gutawa, bersama dengan penyanyi lain yakni Lea Simanjuntak dan Andmesh Kamaleng.
Di sela-sela pertunjukan panggung yang dilakukan, dia mengungkapkan kesannya terhadap penyelenggaraan acara BNI Java Jazz tahun ini. Menurutnya, ada dua hal yang membuat kegiatan ini menjadi hal yang spesial baginya.
Pertama, acara ini merupakan tempat baginya dan banyak musisi untuk kembali tampil di atas panggung secara langsung. Hal yang sangat jarang bisa dilakukan dalam beberapa waktu terakhir akibat pandemi yang berlarut.
Kedua, ini juga menjadi kesempatan yang sangat menyenangkan baginya untuk kembali berkolaborasi dengan sosok komponis ternama Tanah Air, tak lain adalah Erwin Gutawa. Dia bahkan mengucapkan rasa terima kasihnya karena bisa diundang menjadi bagian pertunjukan malam itu.
“Aku senang sekali karena dua hal. Pertama, kita bisa manggung lagi dan ketemu langsung bersama-sama. Kedua senang karena bisa reuni dengan sahabatku, Erwin [Gutawa]. Terima kasih ya aku sudah dipilih,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Uthe membawakan sejumlah lagu termasuk Andaikan Kau Datang Kembali ciptaan Tonny Koeswoyo yang dipopulerkan oleh Koes Plus dan Noah, Jangan Semudah Ini karya Erwin Gutawa dan Andmesh, dan Tak Kuduga yang dipopulerkan olehnya sendiri.
Tak Kuduga dari album keduanya dengan judul yang sama disebut Ruth sebagai salah satu lagu yang menjadi ciri khas saat berkolaborasi dengan Erwin Gutawa. Dia mengaku sangat senang bisa kembali membawakan lagu itu di atas panggung dan di hadapan penonton langsung.
“Ini lagu yang kata orang menjadi ciri khas dari kita [Erwin dan Ruth],” katanya.
KESAN ERWIN GUTAWA
Sementara itu, Erwin Gutawa dalam pertunjukan yang sama bercerita bahwa BNI Java Jazz Festival merupakan salah satu panggung yang sangat berarti bagi dirinya dan seluruh tim yang terlibat.
Pasalnya, panggung terakhir yang dimainkan oleh Erwin sebelum pandemi datang adalah BNI Java Jazz Festival sebelumnya yang digelar pada Februari-Maret 2020. Dan, panggung pertama setelah periode ‘rehat’ panjang itu juga kegiatan serupa yang digelar pada tahun ini.
Dia juga bercerita bahwa kondisi pandemi memaksa insan musik dalam negeri untuk lebih kreatif. Apa yang dilakukannya adalah menggelar konser musik virtual dengan proses rekaman di rumah masing-masing dan disatukan menjadi klip musik utuh.
Di luar tantangan yang dihadapi, pandemi juga menurutnya telah membawa berkah tersendiri. Pasalnya, periode tersebut memungkinkannya untuk melakukan kolaborasi dengan banyak artis yang sebelumnya tidak bisa direalisasikan.
“Senangnya lagi waktu pandemi kami justru bisa bekerja sama dengan banyak musisi,” ujarnya.
Editor: Fajar Sidik
Dia naik ke atas panggung berkolaborasi dengan komponis dan musisi Erwin Gutawa, bersama dengan penyanyi lain yakni Lea Simanjuntak dan Andmesh Kamaleng.
Di sela-sela pertunjukan panggung yang dilakukan, dia mengungkapkan kesannya terhadap penyelenggaraan acara BNI Java Jazz tahun ini. Menurutnya, ada dua hal yang membuat kegiatan ini menjadi hal yang spesial baginya.
Pertama, acara ini merupakan tempat baginya dan banyak musisi untuk kembali tampil di atas panggung secara langsung. Hal yang sangat jarang bisa dilakukan dalam beberapa waktu terakhir akibat pandemi yang berlarut.
Kedua, ini juga menjadi kesempatan yang sangat menyenangkan baginya untuk kembali berkolaborasi dengan sosok komponis ternama Tanah Air, tak lain adalah Erwin Gutawa. Dia bahkan mengucapkan rasa terima kasihnya karena bisa diundang menjadi bagian pertunjukan malam itu.
“Aku senang sekali karena dua hal. Pertama, kita bisa manggung lagi dan ketemu langsung bersama-sama. Kedua senang karena bisa reuni dengan sahabatku, Erwin [Gutawa]. Terima kasih ya aku sudah dipilih,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Uthe membawakan sejumlah lagu termasuk Andaikan Kau Datang Kembali ciptaan Tonny Koeswoyo yang dipopulerkan oleh Koes Plus dan Noah, Jangan Semudah Ini karya Erwin Gutawa dan Andmesh, dan Tak Kuduga yang dipopulerkan olehnya sendiri.
Tak Kuduga dari album keduanya dengan judul yang sama disebut Ruth sebagai salah satu lagu yang menjadi ciri khas saat berkolaborasi dengan Erwin Gutawa. Dia mengaku sangat senang bisa kembali membawakan lagu itu di atas panggung dan di hadapan penonton langsung.
“Ini lagu yang kata orang menjadi ciri khas dari kita [Erwin dan Ruth],” katanya.
KESAN ERWIN GUTAWA
Sementara itu, Erwin Gutawa dalam pertunjukan yang sama bercerita bahwa BNI Java Jazz Festival merupakan salah satu panggung yang sangat berarti bagi dirinya dan seluruh tim yang terlibat.
Pasalnya, panggung terakhir yang dimainkan oleh Erwin sebelum pandemi datang adalah BNI Java Jazz Festival sebelumnya yang digelar pada Februari-Maret 2020. Dan, panggung pertama setelah periode ‘rehat’ panjang itu juga kegiatan serupa yang digelar pada tahun ini.
Dia juga bercerita bahwa kondisi pandemi memaksa insan musik dalam negeri untuk lebih kreatif. Apa yang dilakukannya adalah menggelar konser musik virtual dengan proses rekaman di rumah masing-masing dan disatukan menjadi klip musik utuh.
Di luar tantangan yang dihadapi, pandemi juga menurutnya telah membawa berkah tersendiri. Pasalnya, periode tersebut memungkinkannya untuk melakukan kolaborasi dengan banyak artis yang sebelumnya tidak bisa direalisasikan.
“Senangnya lagi waktu pandemi kami justru bisa bekerja sama dengan banyak musisi,” ujarnya.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.