Salah satu kelompok definisi tersebut adalah terkonfirmasi (Sumber gambar ilustrasi : Pexels/CDC)

Mantan Direktur WHO Klasifikasikan Kasus Hepatitis Akut

07 May 2022   |   21:55 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Dunia tengah memperhatikan kasus hepatitis akut yang telah mencapai total lebih dari 100 kasus di sejumlah negara. Di Indonesia juga terdapat laporan dugaan kasus hepatitis akut pada saat ini di beberapa daerah. Tjandra Yoga Aditama, Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara memberikan pendapatnya akan kasus ini.

Tjandra menilai  3 kasus hepatitis akut berat yang meninggal di dalam negeri mungkin dapat dikelompokkan sebagai pending classification kalau belum dilaporkan ada atau tidak hasil laboratorium virus hepatitis dari A sampai E. "Begitu juga kalau ada laporan-laporan hepatitis akut berat pada anak di daerah lain di Indonesia," katanya. 

Dia menuturkan WHO memberi catatan khusus selain 3 kelompok definisi kasus terkait dengan kasus hepatitis akut. Catatan tersebut adalah kasus dapat disebut sebagau pending classification kalau pasiennya ada gejala dan keluhan sesuai hepatitis tetapi hasil laboratorium serologi untuk mendeteksi virus A sampai E belum ada dan masih ditunggu.

[Baca juga: Waspada Hepatitis Misterius, Kenali Gejala Awal & Lanjutannya ]

Adapun definisi kelompok-kelompok kasus tersebut, yakni pertama adalah kasus terkonfirmasi yang secara jelas disebutkan bahwa belum ada definisinya. Dia menuturkan kondisi ini terjadi karena memang sampai sekarang dunia belum tahu pasti apa penyebab hepatitis yang sekarang terjadi. Jadi, masih perlu penelitian setidaknya dalam 5 aspek.

Aspek pertama adalah kemungkinan ada perubahan pada adenovirus. Kedua, apakah ada virus-virus lain yang juga bersama-sama berperan menimbulkan penyakit. 

Ketiga, apakah ada faktor lain seperti toksin, pencemaran makanan atau aspek lingkungan. Keempat, aspek kemungkinan ada hal tertentu pada pasien yang terkena penyakit ini. 
[Baca juga:Adenovirus diduga Jadi Penyebab Hepatitis Misterius pada Anak-Anak]

Aspek kelima adalah kemungkinan adanya peningkatan kerentanan kepekaan anak-anak sesudah relatif rendahnya sirkulasi adenovirus selama pandemi Covid-19.

Kelompok definisi kasus ke dua adalah probable, yaitu pasien yang menunjukkan gejala penyakit hepatitis akut tanpa ada virus hepatitis A sampai E, dengan kadar serum transaminase >500 IU/L (AST atau ALT), yang  berumur di bawah 16 tahun, terjadi sejak Oktober 2021.

Kelompok definisi kasus ketiga adalah Epi-linked, atau ada hubungan epidemiologik. "Yang masuk dalam kelompok ini adalah seseorang yang menunjukkan gejala penyakit hepatitis akut [tanpa adanya virus hepatitis A sampai E],umur berapa saja, yang punya kontak erat/langsung (close contact) dengan kasus probable," katanya.

Editor: Gita Carla
 

SEBELUMNYA

Hindari Kemacetan, Menhub Imbau Pemudik Kembali setelah 8 Mei

BERIKUTNYA

Menyeruput Kopi di Warkop Legendaris Bireuen

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: