Adenovirus diduga Jadi Penyebab Hepatitis Misterius pada Anak-Anak
03 May 2022 |
15:13 WIB
Penyelidikan mengenai infeksi hepatitis akut misterius tengah berlangsung. Dalam sebuah studi yang diterbitkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDD) baru-baru ini, menyebut dugaan sementara penyebab penyakit tersebut adalah adenovirus.
Kesimpulan sementara ini diambil setelah CDC menyelidiki sembilan kasus hepatitis parah pada anak -anak di Alabama selama Oktober 2021 hingga Februari 2022. Terdapat tujuh anak perempuan dan dua laki-laki dengan rentang usia mulai dari 1 bulan hingga 6 tahun.
CDC menyampaikan kesembilan pasien dinyatakan positif adenovirus, dan enam dinyatakan positif Epstein-Barr Virus tetapi tidak memiliki antibodi yang menyiratkan adanya infeksi sebelumnya dan tidak aktif.
"Saat ini, kami percaya adenovirus mungkin menjadi penyebab kasus yang dilaporkan ini, tetapi faktor lingkungan dan situasional potensial lainnya masih diselidiki," tulis pernyataan di laman CDC, dikutip, Selasa (3/5/2022).
Tes laboratorium mengidentifikasi bahwa beberapa dari anak-anak ini memiliki adenovirus tipe 41, yang lebih sering menyebabkan gastroenteritis akut pediatrik. Selain itu, beberapa anak menunjukkan riwayat virus lain termasuk enterovirus/rhinovirus, metapneumovirus, virus sintaksis pernapasan, dan human coronavirus OC43.
"Adenovirus tipe 41 biasanya tidak diketahui sebagai penyebab hepatitis pada anak-anak yang sehat, dan tidak ditemukan hubungan epidemiologis yang diketahui atau pajanan umum di antara anak-anak ini," tutur CDC.
Terpisah, influencer kesehatan dr. RA Adaninggar menyampaikan meskipun infeksi adenovirus dikatakan sebagai salah satu kemungkinan penyebab, namun belum bisa menjelaskan penyakit secara keseluruhan.
Adenovirus tipe 41 sebelumnya menyebabkan infeksi dengan gejala demam, diare, muntah, sering disertai dengan gejala pernapasan. Namun demikian, adenovirus hanya terjadi pada anak dengan imunitas yang lemah.
"Biasanya menyebabkan suatu penyakit yang self limiting (dapat sembuh sendiri)," tambahnya.
Editor: Nirmala Aninda
Kesimpulan sementara ini diambil setelah CDC menyelidiki sembilan kasus hepatitis parah pada anak -anak di Alabama selama Oktober 2021 hingga Februari 2022. Terdapat tujuh anak perempuan dan dua laki-laki dengan rentang usia mulai dari 1 bulan hingga 6 tahun.
CDC menyampaikan kesembilan pasien dinyatakan positif adenovirus, dan enam dinyatakan positif Epstein-Barr Virus tetapi tidak memiliki antibodi yang menyiratkan adanya infeksi sebelumnya dan tidak aktif.
"Saat ini, kami percaya adenovirus mungkin menjadi penyebab kasus yang dilaporkan ini, tetapi faktor lingkungan dan situasional potensial lainnya masih diselidiki," tulis pernyataan di laman CDC, dikutip, Selasa (3/5/2022).
Tes laboratorium mengidentifikasi bahwa beberapa dari anak-anak ini memiliki adenovirus tipe 41, yang lebih sering menyebabkan gastroenteritis akut pediatrik. Selain itu, beberapa anak menunjukkan riwayat virus lain termasuk enterovirus/rhinovirus, metapneumovirus, virus sintaksis pernapasan, dan human coronavirus OC43.
"Adenovirus tipe 41 biasanya tidak diketahui sebagai penyebab hepatitis pada anak-anak yang sehat, dan tidak ditemukan hubungan epidemiologis yang diketahui atau pajanan umum di antara anak-anak ini," tutur CDC.
Terpisah, influencer kesehatan dr. RA Adaninggar menyampaikan meskipun infeksi adenovirus dikatakan sebagai salah satu kemungkinan penyebab, namun belum bisa menjelaskan penyakit secara keseluruhan.
Adenovirus tipe 41 sebelumnya menyebabkan infeksi dengan gejala demam, diare, muntah, sering disertai dengan gejala pernapasan. Namun demikian, adenovirus hanya terjadi pada anak dengan imunitas yang lemah.
"Biasanya menyebabkan suatu penyakit yang self limiting (dapat sembuh sendiri)," tambahnya.
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.