Simak Cara Pencegahan dan Penanganan Anak yang Terkena Hepatitis Akut Misterius
03 May 2022 |
14:39 WIB
Kasus hepatitis akut misterius tengah menjadi sorotan Kementerian Kesehatan. Penyakit yang menimbulkan dampak kesehatan serius bahkan menyebabkan kematian pada anak usia 1 bulan-16 tahun itu dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejak 15 April 2022.
Untuk mencegah infeksi penyakit misterius ini, Ikatan Dokter Anak Indonesia pun mengimbau agar para orang tua harus membiasakan anak menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Misalnya rajin mencuci tangan, minum air dan makan makanan yang bersih serta matang.
Kemudian orang tua diminta membuang tinja atau popok anak sekali pakai pada tempatnya, anak menggunakan alat makannya sendiri terutama jika makan di luar, lalu memakai masker dan menjaga jarak.
Influencer kesehatan RA Adaninggar menambahkan agar menerapkan etika batuk dan bersin. "Berikan nutrisi yang baik, aktivitas fisik, dan cukup tidur," tulis wanita yang akrab disapa Ning itu di akun Instagram pribadinya, dikutip Hypeabis.id, Selasa (3/5/2022).
Sementara itu, dia meminta agar para orang tua mewaspadai gejala hepatitis akut misterius pada anak. Misal gejala pada saluran pencernaan seperti nyeri perut, diare, mual, dan muntah. Gejala keradangan liver akut meliputi kuning (ikterus), peningkatan enzim hati SGOT/AST dan SGPT/ALT lebih dari 500 IU/L, warna air seni seperti teh, nyeri sendi, lemas, dan tinja pucat.
Ning menyebut sebagian besar kasus tidak disertai demam. "Tidak didapatkan virus A, B, C, D, E," tambahnya.
Apabila ditemukan gejala-gejala seperti di atas, penanganan pertama yang harus dilakukan orang tua di rumah yakni mengajak anak untuk istirahat total. Pastikan anak masih bisa makan dan minum, serta atasu dengan obat-obatan pereda gejala.
"Segera bawa ke rumah sakit bila diare dan muntah hebat hingga dehidrasi, demam tinggi, mata kuning, nyeri perut, kencing coklat seperti teh, BAB berwarna pucat," tegas Ning.
Sementara itu, Ning menyampaikan bahwa kasus hepatitis misterius ini tidak ada hubungannya dengan vaksinasi Covid-19. Hingga saat ini, upaya untuk mengidentifikasi terus berjalan baik di Kemenkes hingga WHO.
Editor: Nirmala Aninda
Untuk mencegah infeksi penyakit misterius ini, Ikatan Dokter Anak Indonesia pun mengimbau agar para orang tua harus membiasakan anak menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Misalnya rajin mencuci tangan, minum air dan makan makanan yang bersih serta matang.
Kemudian orang tua diminta membuang tinja atau popok anak sekali pakai pada tempatnya, anak menggunakan alat makannya sendiri terutama jika makan di luar, lalu memakai masker dan menjaga jarak.
Influencer kesehatan RA Adaninggar menambahkan agar menerapkan etika batuk dan bersin. "Berikan nutrisi yang baik, aktivitas fisik, dan cukup tidur," tulis wanita yang akrab disapa Ning itu di akun Instagram pribadinya, dikutip Hypeabis.id, Selasa (3/5/2022).
Sementara itu, dia meminta agar para orang tua mewaspadai gejala hepatitis akut misterius pada anak. Misal gejala pada saluran pencernaan seperti nyeri perut, diare, mual, dan muntah. Gejala keradangan liver akut meliputi kuning (ikterus), peningkatan enzim hati SGOT/AST dan SGPT/ALT lebih dari 500 IU/L, warna air seni seperti teh, nyeri sendi, lemas, dan tinja pucat.
Ning menyebut sebagian besar kasus tidak disertai demam. "Tidak didapatkan virus A, B, C, D, E," tambahnya.
Apabila ditemukan gejala-gejala seperti di atas, penanganan pertama yang harus dilakukan orang tua di rumah yakni mengajak anak untuk istirahat total. Pastikan anak masih bisa makan dan minum, serta atasu dengan obat-obatan pereda gejala.
"Segera bawa ke rumah sakit bila diare dan muntah hebat hingga dehidrasi, demam tinggi, mata kuning, nyeri perut, kencing coklat seperti teh, BAB berwarna pucat," tegas Ning.
Sementara itu, Ning menyampaikan bahwa kasus hepatitis misterius ini tidak ada hubungannya dengan vaksinasi Covid-19. Hingga saat ini, upaya untuk mengidentifikasi terus berjalan baik di Kemenkes hingga WHO.
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.